ANTISIPASI PLAGIARISME, MAHASISWA IBI DARMAJAYA CIPTAKAN APLIKASI HAK CIPTA GAMBAR

ANTISIPASI PLAGIARISME, MAHASISWA IBI DARMAJAYA CIPTAKAN APLIKASI HAK CIPTA GAMBAR

BANDAR LAMPUNG – Semakin maraknya pelanggaran hak cipta gambar maupun dokumen penting, menginspirasi Rian Yunandar, wahasiswa Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya menciptakan aplikasi yang mampu melindungi hak cipta suatu citra digital dengan teknik watermarking (citra tanda).  Teknik ini dapat dianggap sebagai sidik digital (digital signature) dari pemilik sah atas produk multimedia tersebut.

Ditemui di kampus IBI Darmajaya, mahasiswa yang akrab disapa Rian ini mengatakan semakin berkembangnya teknologi informasi saat ini, memudahkan seseorang untuk melakukan pelanggaran hak cipta. Ini ditandai dengan semakin mudahnya mengakses informasi dan mendapatkan data dari dunia maya atau internet.

“Untuk menanggulangi hal tersebut, saya mencoba menciptakan aplikasi proteksi hak cipta menggunakan metode image blending dengan teknik citra gambar yang tersembunyi dan tidak tersembunyi (Visible and visible watermaking). Metode ini disimulasikan dengan pencampuran nilai pixel original image (gambar asli) dengan  image mark (penanda gambar) dan mengkonversinya menjadi citra gambar” jelasnya, kemarin (19/3).
Karyanya tersebut bermanfaat untuk dapat memberikan teknik proteksi hak cipta terhadap citra digital, citra gambar khususnya. Citra yang diproteksi diharapkan memiliki tingkat  keamanan yang baik dan mempunyai metode yang kuat untuk proses verifikasinya.

Rian menambahkan, pemberian signature dengan teknik watermarking ini diproses sedemikian sehingga informasi yang disisipkan tidak merusak data digital yang dilindungi. Karenanya, lanjut pria kelahiran 30 Oktober 1992 ini, secara kasat mata orang tidak menyadari kalau didalam data multimedia tersebut terkandung lebel kepemilikan pembuatnya.

“Permasalahan pelanggaran kepemilikan hak cipta tak akan pernah selesai jika tidak dilengkapi dengan bukti otentik dari pemiliknya. Untuk itu perlindungan hak cipta dari suatu citra digital sangat diperlukan. Dan aplikasi proteksi hak cipta dengan teknik citra tanda, diharapkan dapat membantu masyarakat melindungi karya mereka dari plagiarisme” katanya.

Beberapa kelebihan aplikasi buatannya, dikatakan sulung dari dua saudara ini, selain kapasitasnya yang lebih kecil, juga lebih simpel dan mudah diakses oleh siapapun termasuk masyarakat awam. “Dan yang terpenting aplikasi ini tidak berbayar, semua orang bisa menggunakannya secara gratis” ujar Rian.

Diakuinya, aplikasi proteksi hak cipta dengan teknik citra tanda masih perlu perbaikan, khususnya dalam mengantisipasi serangan watermax. Terkait hal ini, Rian mengaku akan melanjutkan peneltiannya agar aplikasi tersebut menjadi lebih baik dan metode yang digunakan lebih canggih.

Sementara itu Rektor IBI Darmajaya, DR. Andi Desfiandi, SE. MA, mengatakan dalam hal penelitian, mahasiswa IBI Darmajaya memang dituntut untuk kreatif dalam menciptakan penemuan-penemuan baru. Diharapkan penemuan tersebut, nantinya dapat diimplementasikan dan bermanfaat bagi masyarakat.

“Baik dosen maupun mahasiswa, kami mendorong mereka untuk aktif melakukan penelitian. Selain mengembangkan keilmuan mereka, penelitian diharapkan dapat menciptakan penemuan-penemuan baru yang nantinya bisa dimanfaatkan bagi masyarakat. Kami sendiri berkomitmen untuk memfasilitasi kebutuhan mahasiswa dan dosen dalam melakukan penelitian” kata Andi.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *