Belajar Technoprenership, Mahasiswa Darmajaya Kunjungan Industri

Belajar Technoprenership, Mahasiswa Darmajaya Kunjungan Industri

img20161221152304 img20161221140617 img20161215144429_1
<
>

Bandar Lampung –  Tumbuhkan jiwa technopreneur, ratusan mahasiswa Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya melakukan kunjungan industri ke beberapa Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Bandar Lampung, diantaranya Happy Ice Cream, King Cone Pizza, dan Rumah Cantik Aeesha, 15-22 Desember 2016.

Mahasiswa yang tengah mengambil mata kuliah technopreneurship ini tampak antusias saat mengunjungi usaha Happy Ice Cream di Jl. Pulau Sebesi, Sukarame, Bandar Lampung, Rabu (21/12).

Didampingi tim Inkubator Bisnis dan Teknologi (Inkubitek) dan dosen Darmajaya, Harsasono W. Djatonika, ST., MM, para mahasiswa dengan aktif berdiskusi tentang kiat berwirausaha bersama pemilik usahaHappy Ice Cream, Dadan Romadona.

“Ide usaha menjadi hal utama yang harus ditentukan untuk memulai bisnis. Awalnya saya membuka bisnis ice cream karena berfikir kalau ice cream ini disukai oleh banyak kalangan dari mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa. Kalian juga bisa mendapatkan ide usaha lain dari apa yang kalian suka, berkreatifitas membuat produk yang unik, atau pengamatan dari apa yang dibutuhkan orang disekitar kita,” ujarnya.

Anggota Komunitas Tangan Diatas (TDA) Lampung ini menuturkan, setelah memiliki produk, hal penting selanjutnya yakni mempromosikan dan memasarkan produk tersebut.

“Era digital saat ini memberikan banyak kemudahan dan manfaat bagi masyarakat termasuk bagi para pengusaha untuk mempromosikan produk. Kita bisa mempromosikan produk melalui website, blog, dan media sosial lainnya yang jangkauannya luas, dengan biaya yang relatif murah, tapi sangat efektif untuk menarik minat konsumen,” paparnya.

Terpisah, Kepala Inkubitek Darmajaya, Niken Paramitasari, SE., MM mengatakan, kunjungan industri ini bertujuan untuk menambah wawasan dan menumbuhkan jiwa technopreneurship dikalangan mahasiswa.

“Kami berharap dengan bertemu langsung dengan para pengusaha muda di lokasi-lokasi usahanya, mahasiswa dapat lebih mengetahui suasana saat berwirausaha dan termotivasi mengembangkan jiwa technopreneurship untuk menjadi pengusaha-pengusaha sukses,” ujarnya.

Lanjutnya, Darmajaya berupaya mengubah mindset mahasiswa ketika lulus nanti untuk tidak mencari pekerjaan melainkan menciptakan lapangan kerja.Upaya itu dilakukan salah satunya dengan menjadikan technopreneurship sebagai salah satu mata kuliah wajib dalam kurikulum.

Darmajaya juga rutin menyelenggarakan bazar produk mahasiswa, pelatihan, dan seminar yang menghadirkan pemateri tingkat nasional, bahkan internasional dari Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) – Centre for Entrepreneurship and SMEs Development(CESMED).(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *