DARI ISENG, AKHIRNYA MEMENANGKAN LOMBA PROPOSAL BISNIS

BANDARLAMPUNG – Terinspirasi dari pengalamannya saat sedang berjalan-jalan dan melihat seseorang sedang makan tepat disamping ember, Harri Julianta, mahasiswa Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya berhasil memenangkan lomba proposal bisnis kuliner dengan menciptakan usaha bernama Munchbucket (mengunyah ember).

Proposal bisnis milik mahasiswa yang biasa disapa Harri ini berhasil menyingkirkan puluhan proposal lainnya dibidang kuliner yang diselenggarakan Darmajaya melalui program Pesta Minat Bakat (PMB), kemarin (6/1). Ditemui usai presentasi proposal, Harri menjelaskan Munchbucket merupakan inovasi terbaru dari eksplorasi kuliner. Konsep bisnis berbentuk kafe mini dengan menjual cakwe yang menyajikan dua pilihan menu utama yakni karnivora dan herbivora.

“Karnivora adalah cakwe berisi daging, seperti ayam atau daging sapi. Sementara herbivore merupakan cakwe berisi sayur-sayuran. Olahan ini menggunakan bahan baku rahasia terdiri dari racikan tiga belas bahan. Cakwe pada umumnya dikonsumsi dengan saus atau sambal cuka, disini saya membuat variasi dengan menambahkan isi di dalam Cakwe” jelasnya.

Ketika disinggung mengenai alasan memilih Munchbucket sebagai nama usahannya, mahasisswa kelahiran Bandar Lampung 19 tahun silam ini mengaku hanya iseng. Bermula dari melihat orang lain sedang makan disamping ember, Harri mencoba menggabungkan dua kosakata makan/mengunyah dengan ember dengan menggunakan bahasa Inggris. “Munch artinya mengunyah dan bucket artinya ember” ungkap Hari yang mengaku tidak menyangka bisa memenangkan lomba proposal bisnis Darmajaya.

Satu Cakwe dijual dengan harga Rp.10.000/pcs, ini berlaku untuk menu karnivora maupun herbivore. Untuk merealisasikan bisnis tersebut, Harri mengaku membutuhkan modal dengan kisaran Rp.22 jutaan dengan estimasi laba bersih per bulan sebesar Rp.4 jutaan. Segmentasi pasar jajanan ini adalah pelajar, mahasiswa, penikmat kuliner dan masyarakat umum. Jika usaha ini berhasil dijalankan, tidak menutup kemungkinan Munchbucket bisa dikembangkan menjadi bisnis waralaba.

Sementara itu kepala Lembaga Pengembangan Sumber Daya (LPSD) Darmajaya, Andri Winata, SE. MSc., sekaligus juri dalam acara tersebut mengatakan penulisan dan penyusunan proposal terbaik, serta ide paling kreatif menjadi penilaian utama untuk memenangkan lomba ini. Unsur-unsur tersebut, diakui Andri, terdapat pada proposal bisnis milik Harri Julianta.

“Tak hanya berinovasi dari menu yang disajikan, disini Harri berhasil memaparkan tentang konsep-konsep bisnis yang matang dan modern. Mulai dari namanya yang unik, konsep pemasaran, resiko dan pengembangan bisnis yang cukup menjanjikan. Poin-poin ini menjadi penilaian penting yang akhirnya mengantarkan harry sebagai pemenang lomba proposal bisnis” ujarnya.

Selain Harri Julianta, proposal lainnya yang dinyatakan terbaik dan berhak menjadi juara 2 adalah milik M. Irvan Marista dengan bisnis telur asin aroma yang dinamai “ADJ” dan proposal milik Firdaus-Rian Cahya Nugraha yang merancang bisnis nasi jagung yang ia beri nama Najaku (Nasi Jagung Ku), mendapatkan juara 3.

Lomba proposal bisnis merupakan rangkaian dari pagelaran pesta minat bakat yang digelar selama dua hari sejak Senin (5/1). Berbeda dengan tahun sebelumnya, PMB kali sengaja memasukan unsur entrepreneur melalui lomba proposal bisnis. Pada lomba ini, peserta dituntut mampu menuangkan ide kreatif bisnisnya dibidang kuliner.

Rektor IBI Darmajaya, Dr. Andi Desfiandi, SE. MA, menuturkan upaya mengembangkan jiwa entrepreneur pada mahasiswa terus dilakukan IBI Darmajaya. “Melalui lomba ini kami ingin menggali kreativitas dan kemampuan mahasiswa dalam menuangkan ide bisnisnya dibidang kuliner. Dengan ini mudah-mudahan akan tumbuh jiwa entrepreneur pada mahasiswa”pungkasnya.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *