Darmajaya Bedah “Thin Client” dalam Seminar IT-Preneur 2013

BANDAR LAMPUNG—Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika (HIMA-TI) Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya bekerjasama dengan Coresystem Solution Indonesia membedah “Thin Client” dalam gelaran Seminar IT-Preneur 2013. Seminar yang bertemakan “Welcome to IT World, Upgrade Your Knowledge, Upgrade Your Ability” ini diselenggarakan pada 7 Mei 2013 di Aula Pascasarjana Gedung B, IBI Darmajaya.

Wakil Rektor III Novita Sari, S.Sos.,MM didampingi Ketua Jurusan Teknik Informatika Yulmaini, S.Kom.,M.Cs berharap seminar ini dapat mengupdate pengetahuan peserta tentang aplikasi-aplikasi teknologi terkini, mengupdate pengetahuan tentang produk-produk ICT terbaru. “Serta tentunya menjadikan perkembangan teknologi seperti dengan adanya “Thin Client” dapat menjadi salah satu peluang usaha,” paparnya, Selasa (7/5). Dalam seminar tersebut, panitia menghadirkan pemateri Dosen Fakultas Ilmu Komputer Bobby Bahri, S.Kom.,M.MSI dan Yuka Trio Setiawan yang merupakan Vice Director at Coresystem Solution Indonesia, yang juga IT Consultant di Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Lampung dan merupakan alumni Fakultas Ilmu Komputer IBI Darmajaya.

Dalam pemaparannya, Bobby menerangkan Thin Client merupakan jaringan komputer terpusat, pemakai dapat menggunakan komputer dengan spesifikasi minimum menjalankan aplikasi, menggunakan data dan daya komputer server. Thin client merupakan langkah lebih lanjut di luar jaringan komputer. Thin client tidak men-download kode (sistem operasi atau aplikasi) dari server namun hanya menjalankannya secara lokal. “Semua kode dijalankan di server secara paralel untuk dilakukan beberapa klien. Thin client hanya berjalan pada user interface,” terangnya.

Dia menambahkan, Thin Client dirancang untuk efisiensi dan pemanfaatan penuh kemampuan komputasi dari komputer server yang saat ini kekuatannya lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan komputasi normal dan di sisi lain menurunkan biaya pemakaian, perawatan dan investasi perangkat secara keseluruhan dibanding solusi fat client. “Konsep dasar cara kerja Thin Client Server Computing (TCSC) adalah melakukan komputasi sesuai dengan input dari sisi Thin Client dan mengirimkan hasil output berupa gambar atau display yang akan ditampilkan di monitor client. Dengan demikian, pada sisi client tidak diperlukan kemampuan komputasi yang besar mengingat aplikasi yang diperlukan semua sudah dijalankan oleh server. Untuk memungkinkan server melakukan proses sesuai input dari sisi client dan mengirimkan hasilnya kembali, diperlukan software Terminal Server atau Aplication Server, atau sistem operasi yang sudah memiliki fasilitas tersebut,” ujarnya.

Yuka menerangkan, keuntungan utama Thin Client adalah adanya kemudahan pemeliharaan dengan administrasi tunggal yang hanya dilakukan melalui server, seperti instalasi atau update aplikasi, penentuan pemakai, disk quota, sistem keamanan dan pemakai bebas menggunakan komputer mana saja, bahkan dapat diakses langsung dari Internet, jika Server terhubung ke Internet. Hal ini memberi kemudahan penggunaan Thin Client di luar kantor, kantor cabang, kios, tempat pelayanan tanpa memerlukan konversi aplikasi eksisting, misal dengan menggunakan Java, Web dan sebagainya. Keuntungan kedua adalah dapat menggunakan komputer yang ada ( DOS/ Windows 31/Windows95) dengan atau tanpa hardisk.

Meski demikian, untuk pemakaian grafis dan video rendering atau aplikasi yang boros prosesor dan memori, Thin Client ini kurang tepat. Namun, dengan memakai CPU Host langsung secara sendiri, hal itu bisa diatasi. Tapi kalau sekedar mengetik dengan Office atau internet, maka Thin Client amat menghemat biaya. Karena pemakaian CPU rata-rata di bawah 10%. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *