DARMAJAYA LAUNCHING PASSAGE TO ASEAN

BANDAR LAMPUNG—Pada Rabu (9/10), Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya resmi meluncurkan program Passage to ASEAN, bertempat di Aula gedung Pascasarjana, dan dihadiri langsung P2A Committee dari Rangsit University Thailand Mr. Jeroen G. Schedler. Launching tersebut bertemakan “Building Towards One Caring and Sharing Society”. IBI Darmajaya menjadi kampus pertama di Indonesia yang telah bergabung dalam komunitas Passage to ASEAN (P2A) terhitung sejak 18 Juli 2013. Keanggotaan Darmajaya dapat dilihat di situs http://www.p2a.asia. Keikutsertaan tersebut merupakan salah satu hasil dari kunjungan kerja IBI Darmajaya ke tiga universitas terkemuka di Thailand yaitu Suranaree University of Technology, di Nakhonratchasima Province, Rangsit University, dan Sripatum University, di Bangkok Thailand.

P2A Committee dari Rangsit University Thailand Mr. Jeroen G. Schedler mengaku bangga dengan keikutsertaan IBI Darmajaya dalam P2A. “Kami bangga IBI Darmajaya menjadi kampus pertama di Indonesia yang tergabung dalam P2A. Program ini menjadi kesempatan yang bagus bagi seluruh mahasiswa untuk berbagi pengalaman dan dapat saling memahami keragaman budaya dengan mahasiswa lainnya di 10 negara ASEAN,” ujarnya.

Alfian Husin, S.H selaku Dewan Pembina Yayasan Alfian Husin sangat mengapresiasi keanggotaan IBI Darmajaya dalam P2A. “Dengan bergabungnya IBI Darmajaya di P2A, tidak hanya membawa nama baik Provinsi Lampung namun juga Indonesia serta dapat mempromosikan kebudayaan dan pariwisata Lampung dan Indonesia ke 10 negara ASEAN,” ujarnya.

Rektor IBI Darmajaya DR.Andi Desfiandi, S.E.,M.A menuturkan keikutsertaan Darmajaya dalam P2A adalah dalam rangka menyongsong ASEAN Community pada tahun 2015 mendatang, dan mewujudkan IBI Darmajaya menjadi world recognized university pada tahun 2023. P2A digagas oleh Rangsit University, Thailand pada bulan Juni 2012 bersama dengan Norton University di Cambodia, Duy Tan University di Vietnam, MCCi di Myanmar dan The National University of Laos di Laos. Saat ini sekretariat P2A berada di Rangsit University, Thailand.

Andi menuturkan globalisasi telah terbukti memberikan dampak pada setiap orang di muka bumi ini. Dalam kurun waktu tiga tahun ke depan, globalisasi dalam skala yang lebih kecil akan diimplementasikan di kawasan Asia Tenggara yang dikenal dengan Komunitas ASEAN 2015. Secara ekonomi, sosial, politik, dan berbagai aspek lain akan memberikan dampak tidak hanya kepada Indonesia dan ASEAN tetapi juga dunia, baik positif maupun negatif, sebagai konsekuensi diberlakukannya integrasi ekonomi di kawasan ASEAN.

“Perguruan tinggi memiliki tanggung jawab yang besar untuk mempersiapkan lulusan menghadapi integrasi ekonomi, politik, dan budaya dalam kerangka ASEAN Community 2015. Program pertukaran mahasiswa merupakan salah satu aktivitas yang memungkinkan mahasiswa mendapatkan berbagai pengalaman dari luar negeri.  Walaupun saat ini sudah ada program pertukaran mahasiswa melalui ASEAN University Network (AUN) dan AIMS (ASEAN International Mobility for Students), namun hanya terbatas untuk mahasiswa-mahasiswa yang universitasnya merupakan anggota AUN atau AIMS.  Sementara ratusan ribu mahasiswa lain tidak mendapat kesempatan karena universitasnya bukan anggota dari AUN atau AIMS,” papar Andi, Rabu (9/10).

Kepala Urusan Hubungan Internasional Rahmalia Syahputri, S.Kom.,M.Eng.Sc mengatakan IBI Darmajaya merupakan salah satu universitas yang berani mengambil keputusan secara radikal, bergabung ke dalam suatu program Passage to ASEAN atau disingkat P2A. Dimana, program yang digagas oleh Rangsit University Thailand tersebut memungkinkan mahasiswa dari universitas mana saja di ASEAN untuk melakukan program pertukaran mahasiswa dengan biaya murah. Melalui program Mobile Student P2A, Darmajaya memfasilitasi mahasiswa-mahasiswa yang lolos seleksi untuk dapat berkeliling ke 10 negara ASEAN. Dengan program P2A, mahasiswa dapat mengenal beragam budaya sehingga dapat saling memahami, menghormati dan menghargai persamaan dan perbedaan-perbedaan antarnegara. Mahasiswa Darmajaya siap mewujudkan Satu Visi, Satu Identitas dan Satu Komunitas Peduli dan Berbagi antarnegara ASEAN. Serta mampu berkompetisi hingga level Asia dan secara global. So, be ready for mobile student of the world.

“Kegiatan P2A ini dapat diikuti seluruh mahasiswa IBI Darmajaya. Untuk mengikuti kegiatan ini, cukup dengan menunjukkan kemampuan bahasa Inggris yang baik serta kedewasaan untuk melakukan perjalanan ke luar negeri dan mampu menyesuaikan diri dengan sudut pandang, kebudayaan, keyakinan agama yang berbeda-beda. Dalam waktu dekat, mahasiswa yang lolos seleksi dapat melakukan perjalanan seni, budaya, sosial ke tiga negara yaitu Thailand, Kamboja, dan Vietnam selama dua minggu, dengan biaya hanya U$D 15 per hari. Program ini setara dengan mengambil mata kuliah Kerja Praktek (KP) atau Praktek Kerja Pengabdian Masyarakat (PKPM),” ujar Rahmalia. Dia menambahkan, mahasiswa sudah bisa mendaftarkan diri untuk mengikuti P2A mulai hari ini hingga akhir Oktober 2013. Setelah melewati proses seleksi, mahasiswa kemudian berangkat ke tiga negara tersebut pada November 2013.

Kedepannya, Darmajaya akan membuka kerjasama dengan negara lainnya di Asia dan Eropa, diantaranya Brunei Darussalam, China, Inggris. Hal itu karena dalam era globalisasi, kompetensi dan kemampuan bahasa Inggris yang dimiliki oleh alumni tidaklah cukup. Tetapi juga dibutuhkan sertifikat dan ijazah yang terakreditasi dunia internasional. Hal inilah yang mendasari mengapa Darmajaya melakukan kerjasama internasional dengan berbagai universitas di dunia.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, diantaranya, Alfian Husin, S.H selaku Dewan Pembina Yayasan Alfian Husin, Staf Ahli Gubernur Lampung bidang SDM dan Kemasyarakatan Masrie Yahya, Sekretaris Persatuan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Lampung Friandi Irawan, perwakilan Badan Promosi Pariwisata Lampung Yaman Azis, beserta lima mahasiswa program pertukaran mahasiswa dari University of Technology Melaka Malaysia (UTeM) yang sedang kuliah di jurusan Teknik Informatika IBI Darmajaya mulai Oktober 2013 yaitu Anas Nasri Bin Ahmad Faris, Liew Voon Bin, Mohammad Taufik Bin Mohd Noh, Muhammad Firdhaus Bin Rahmat, Wong Wei Yang. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *