Darmajaya Management Competition 2015 10 tim, Adu Argumentasi dalam Kompetisi Debat “Ekonomi Kreatif

Bandar Lampung – Sepuluh Tim bertarung sengit dalam debat Darmajaya Management Competition yang digelar Himpunan Manajemen Institut Informatika dan Bisnis Kemarin (08/4). Kelompok pro dan kontra saling adu argument mempertahankan alasan mereka menanggapi mossi yang menjadi topic perdebatan.

Analisa tajam salah satunya diutarakan oleh peserta asal Universitas Telkom Bandung saat berhadapan dengan Tim dari Universitas Nahdatul Ulama Cirebon. Pada mossi tentang Kebijakan pemerintah yang memisahkan kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif, perwakilan Universitas Telkom Bandung yang memilih pada kubu pro dan meyakini sebagai kebijakan yang tepat akhirnya mengungguli lawannya dengan perolehan skor 2212 point.

Sejumlah alasan dikemukakan untuk memperkuat alasan dukungan tersebut. Beberapa diantaranya menilai kebijakan tersebut akan membantu melindungi hak kekayaan intelektual dari industry kreatif yang selama ini cenderung terabaikan.

Tidak hanya itu, pemisahan ini diharapkan dapat mempercepat langkah pemerintah dalam mengembangkan ekonomi kreatif serta membantu pelaku usaha untuk dapat maju dan bersaing secara global.

Debat dengan tema ekonomi kreatif digelar panitia dalam rangka menumbuhkan pemahaman dan mempersiapkan mahasiswa untuk dapat berkompetisi di Masyarakat Ekonomi Asean yang mulai berlaku di Desember 2015. Tema ini sengaja digagas mengingat ekonomi kreatif menjadi salah satu sektor yang dapat di unggulkan pada persaingan MEA mendatang.

Ketua pelaksana Debat, Ahmad Tubagus Yahya mengatakan dengan kompetisi debat ini pemikiran mahasiswa akan lebih terasah dan tergali. Kompetisi ini akan menguji wawasan mahasiswa dan menumbuhkan ide dan gagasan apa dan bagaimana langkah efektif yang dapat dilakukan kaum muda dalam mendorong kemandirian Indonesia kedepan.

Sesuai dengan aturan yang telah di tetapkan, setidaknya ada tiga penilaian yang menentukan proses scoring debat. Yakni Matter seberapa jauh peserta memahami topic yang dibicarakan, Matter melihat performance pembicara dan manner menilai gaya pembicara dalam memberikan argumentasinya.

“Menganut system preliminary rounds, hari ini (kemarin-red) ada sepuluh tim yang sudah bertanding, besok (hari ini-red) akan dilanjutkan dengan 10 tim berikutnya. Nanti dari total skor yang didapat, kami akan merangkingnya menjadi 4 tim dengan nilai tertinggi untuk dikompetisikan pada final yang akan berlangsung pada jumat mendatang,” ujar Tubagus.

Debat Mahasiswa tingkat Nasional yang berlangsung di Gedung pascasarjana IBI Darmajaya ini diikuti oleh Universitas Nahdatur Ulama Cirebon, Universitas Telkom Bandung, STIE Musi Palembang, Poltek Negeri Lampung, Universitas Muhammadiyah Lampung, dan IBI Darmajaya.

Untuk mendukung sportifitas penilaian, Panitia melibatkan 7 juri yang berasal dari kalangan akademiki dan praktisi. Lima juri berasal dari dosen Internal IBI Darmajaya yakni Winda Rika Lestari, MM, Ita Vionita MM, Aswin MM, Herlina MM, dan M. Rafiq MM, sementara dua orang lainnya berasal dari praktisi , Slahudin, SH., M.Si (dinas pariwisata Lampung) dan Yunidar Cut Mutia Yanti, M.SosI (dosen Universitas Muhamadiyah Lampung).

Sementara itu, Wakil Rektor III Novitasari S.Sos, MM mewakili Rektor IBI Darmajaya Dr. Andi Desfiandi, SE., MA mengapresisi perolehan hasil yang telah didapat seluruh peserta hari ini. Diakuinya kompetisi ini merupakan ajang efektif dalam menumbuhkan nilai sportifitas dikalangan mahasiswa. Selain itu, mahasiswa juga akan terasah kemampuan analisanya sehingga mereka nanti akan lebih siap di dunia kerja.

“Lomba debat merupakan ajang untuk mengasah kecakapan mahasiswa dalam berbicara, mengeluarkan pendapat, ide maupun solusi untuk sebuah permasalahan. Selain itu lomba dapat dijadikan sebuah pengalaman yang baik dan bermanfaat bagi mahasisw,” tegas Novita.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *