Darmajaya Mengungkap Teknik Mengaktifkan Otak Kanan

BANDAR LAMPUNG—Segenap sivitas akademika Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya terlihat antusias mengungkap rahasia otak kanan dengan melakukan teknik mengaktifkan otak kanan bersama trainer Arman Andi Amirullah, SH. Pelatihan Pengaktifan Otak Kanan yang digelar Biro Sumber Daya Manusia (SDM) IBI Darmajaya bagi segenap dosen dan karyawan ini berlangsung selama satu hari mulai pukul 08.00-17.00 WIB di Aula Gedung Pascasarjana IBI Darmajaya pada Kamis (21/3). Turut hadir dalam kegiatan tersebut yaitu jajaran pimpinan diantaranya, Wakil Rektor I Envermy Vem, M.Sc., Wakil Rektor II Ronny Nazar, SE., Wakil Rektor III Novita Sari, S.Sos.,MM.

Di sela-sela kegiatan, Arman Andi Amirullah, SH yang merupakan Staf Direktorat Pembinaan TK dan SD, Ditjen Mandikdasmen (Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini mengutarakan kebanggaannya bisa membagi ilmu dan mentransfer teknik-teknik mengaktifkan otak kanan kepada sivitas akademika Darmajaya. “Kampus Darmajaya merupakan kampus pertama yang bekerjasama dengan kami dalam pelatihan pengaktifan otak kanan ini, setelah tahun-tahun sebelumnya, pelatihan otak kanan lebih banyak diberikan kepada siswa-siswa SD. Melalui pelatihan di kampus, saya ingin membuktikan bahwa teknik mengaktifkan otak kanan manusia juga dapat berperan dan diterapkan di kalangan kampus khususnya para dosen. Sehingga para dosen tidak hanya mengaktifkan otak kiri dalam mengajar yang bisa menimbulkan kesan kaku bagi mahasiswa, tapi juga mengaktifkan otak kanannya sehingga dapat lebih mudah mentransfer ilmu dengan cara-cara yang kreatif,” papar Arman.

Dalam pelatihan yang berlangsung interaktif dan atraktif ini, Arman mengungkapkan kemampuan otak kanan yang memiliki kapasitas 90% dan otak kiri hanya 10-12%. “Hasil penelitian mutakhir di AS menyebutkan, peran logika dalam membuat orang menjadi sukses hanya 4-6%, sedangkan 94-96% adalah tanggungjawab otak kanan yang banyak berhubungan dengan inovasi, kreativitas, naluri, intuisi, daya cipta, kejujuran, keuletan, tanggungjawab, kesungguhan, spirit, kedisiplinan, etika, empati dan lain-lain,” ujarnya.

Sedangkan tugas otak kiri adalah yang selalu berhubungan dengan angka-angka, bahasa analisa, logika, intelektual, ilmu pengetahuan. Adapun otak kanan bertanggungjawab dalam hal imajinasi, kreativitas, seni, musik, inovasi, daya cipta, intuisi, otak bawah sadar, keikhlasan, kebahagiaan, spirit, keuletan, kejujuran, keindahan dan lain-lain. “Otak kanan memiliki kemampuan dalam hal rasa empati atau kepedulian yang tinggi. Otak kanan juga memiliki kemampuan berkolaborasi dengan hati, memiliki kemampuan daya kreatif dan seni yang tinggi. Keistimewaan otak kanan juga memiliki gelombang otak bersama gelombang alfa. Gelombang ini yang bisa merasakan keikhlasan, kebahagiaan, ketenangan, kekhusyukan, relaxi, hening, kepuasan, imajinatif dan seterusnya,” terang Arman.

Sementara itu, Rektor IBI Darmajaya DR.Andi Desfiandi, SE.,MA didampingi Kabiro SDM Amnah, S.Kom.,M.T.I mengatakan dalam memfungsikan otak kanan mahasiswa, perlu merubah metode dan paradigma dosen dan pendidikan ke arah pembelajaran yang lebih baik dan efisien. “Setelah merubah paradigma, kemudian ditanamkan kesadaran dan disiapkan mental berjuang dan pengorbanannya. Ketika paradigma diubah, maka seorang pendidik akan diikuti anak didiknya tanpa paksaan, disegani tapi dicintai, menjadi teladan, mengarahkan, membangun semangat, mengembangkan cita-cita, dan memotivasi. Ketika pola didik dilakukan secara maksimal, maka terbentuklah karakter manusia yang berilmu, bertakwa, ikhlas, santun, bertanggungjawab dan sabar,” ungkapnya. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *