DODI YUDO SETYAWAN, TERGERAK TUMBUHKAN IKLIM PENELITIAN DARMAJAYA

BANDARLAMPUNGPenelitian bukanlah sesuatu yang asing bagi Dodi Yudo Setyawan, S. Si., M.T.I, dosen jurusan Sistem Komputer di Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya. Mengambil jurusan Fisika di Universitas Lampung, Dodi mulai aktif melakukan penelitian sejak mengenyam pendidikan dibangku kuliah. Pria yang lahir di Metro ini kerap dilibatkan dosen untuk melakukan peneltian dan menghasilkan karya-karya baru yang bisa memberikan manfaat bagi masyarakat.

Ditemui dikantornya, kemarin (20/11), Dodi mengaku pengalaman meneliti ia lanjutkan setelah menjadi dosen di IBI Darmajaya. Baginya penelitian bukan semata-mata menjalankan tanggung jawab sebagai dosen, tetapi sudah menjadi panggilan jiwa. Beberapa hasil penelitiannya yang berhasil memenangkan hibah DIKTI adalah penelitian tentang CCTV cerdas yang mampu mendeteksi karakter wajah secara otomatis dan pengenalan ekspresi wajah untuk keamanan.

Tak hanya berhenti disini, ditahun 2011 Dodi pernah meraih juara II lomba ‘Sang Penemu’ yang diadakan salah satu televisi nasional atas kreativitasnya menciptakan seismograf berbasis optic, dan juara IV lomba penelitian dan pengembangan teknologi terapan.  Sementara ditahun 2013 ia membuat terobosan baru dengan menemukan alat pendeteksi gempa. Ini menjadi salah satu penelitiannya yang sangat penting, karena konon sampai saat ini belum ada satupun peneliti yang mampu menemukan alat pendeteksi gempa sejak dini.

“Penelitian ini lahir terinspirasi dari seorang professor yang mengatakan bahwa sampai saat ini belum ada alat yang mampu mendeteksi gempa sejak dini. Dari sini saya merasa tertantang dan mencoba untuk meneliti lebih jauh tentang gempa serta menciptakan alat yang mampu mendeteksi gempa. Selama beberapa bulan saya melakukan observasi dan menuangkan ide tersebut dalam proposal penelitian, Alhamdulillah dikabulkan oleh Dikti dengan hibah Rp.50 juta ditahun pertama dan Rp. 50 juta ditahun kedua” paparnya.

Sadar penelitian bukan hanya tanggung jawab dosen, Dodi mencoba menularkan semangat penelitian kepada mahasiswa. ‘Amati lingkungan, temukan masalah dan cari solusinya melalui penelitian’, menjadi pesan yang kerap disampaikan Dodi kepada mahasiswa dalam rangka menumbuhkan jiwa penelitian di IBI Darmajaya. Menurutnya fokus dengan permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitar akan memudahkan mahasiswa mencari ide penelitian maupun skripsi.

“Kreativitas mahasiswa akan muncul seiring dengan adanya masalah yang mereka hadapi atau mereka lihat. Seperti ketika mahasiswa melihat proses antrian nasabah bank yang masih manual, maka mahasiswa akan berpikir bagaimana mengefisiensikan proses tersebut dengan alat, maka terciptalah alat antrian bank secara otomatis. Kondisi ini berlaku untuk permasalahan apapun yang mereka hadapi” ujar Dodi.

Sebagai salah satu aspek penting dalam menjalankan Tridarma Perguruan Tinggi, dosen yang ahli dibidang otomasi ini selalu menekankan pada mahasiswa untuk peka dan aktif menghasilkan karya penelitian. Terlebih, kata dia, di jurusan Sistem Komputer mahasiswa dituntut untuk kreatif dan mampu berinovasi menciptakan alat yang mampu menjawab permasalahan dilingkungannya dengan komputerisasi.

“Dalam melakukan penelitian saya lebih mengarahkan mahasiswa dibidang otomasi, yakni bagaimana mengubah yang manual menjadi otomatis atau mengubah tenaga kerja manusia menjadi tenaga mesin, sehingga lebih efektif dan efisien. Dari sini lahirlah karya-karya mahasiswa yang kreatif dan inovatif, seperti pemanas kendaraan otomatis, pengatur suhu air, lift parkir kendaraan dan produk lainnya yang semuanya dibuat secara otomatis” tandasnya.

Menurutnya, kepuasan tertinggi menjadi seorang peneliti adalah ketika karyanya dapat diimplementasikan secara langsung dikehidupan nyata. Dengan ini manfaat penelitian dapat dirasakan langsung oleh masyarakat luas. Untuk itu dia berharap seluruh penelitian yang dihasilkan di IBI Darmajaya tidak hanya berhenti sebagai penemuan semata tetapi juga bisa diterapkan secara langsung.

“Ini memang kerap menjadi permasalahan yang biasa dihadapi peneliti. Mempunyai ide tapi sulit diimplementasikan secara nyata dengan berbagai alasan, mulai dari biaya hingga kondisi lingkungan yang memang tidak memungkinkan. Tapi ini menjadi tantangan bagi peneliti untuk bagaimana merealisasikan idenya secara nyata” tutupnya.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *