Doni Ciptakan Mesin Penetas Telur Modern

BANDAR LAMPUNG—Tidak hentinya mahasiswa Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya berkarya dan berinovasi. Kali ini, Doni Rizka, mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer jurusan Sistem Komputer menciptakan “Mesin Penetas Telur Menggunakan Sensor Suhu dan Sensor Kelembaban Berbasis Mikrokontroler AT89S51”.

Berawal dari kepedulian terhadap lingkungan tempat tinggal di Krui Kabupaten Pesisir Barat, Doni berusaha ingin membantu tetangganya yang memiliki usaha penetasan telur itik hingga akhirnya berhasil menciptakan mesin penetas telur modern. “Awalnya, saya melihat tetangga saya yang punya usaha penetas telur itik, tapi saya melihat alatnya masih sederhana sekali, kemudian saya berusaha membantu dengan menciptakan alat ini,” ujar Doni sambil memeragakan proses kerja mesin tersebut pada Jumat (15/3).

Menurut mahasiswa semester akhir ini, dengan kemajuan dunia teknologi saat ini diharapkan bisa membantu pekerjaan manusia dalam segala hal, baik itu pertanian, peternakan, pekerjaan rumah, pekerjaan kantor, dan sebagainya. Salah satu contoh teknologi yang bisa diterapkan pada dunia peternakan yaitu mesin penetas telur. “Mesin penetas telur memang sudah ada dan diciptakan sebelumnya, namun mesin penetas telur yang sudah ada masih menggunakan teknologi yang sederhana. Pada penelitian ini, telah dirancang sebuah alat mesin penetas telur secara lebih modern, yaitu mesin penetas telur menggunakan sensor suhu dan sensor kelembaban serta pembalikan telur secara otomatis yang dilengkapi dengan Liquid Crystal Display (LCD) sebagai media penampil suhu dan kelembaban berbasis Mikrokontroller AT89S51,” papar Doni.

Selanjutnya, suhu dan kelembaban di dalam mesin penetas telur akan dijaga kestabilannya menggunakan sensor suhu jenis IC (Integrated Circuit) LM35 dan sensor kelembaban IC HS 1101. Selain sensor suhu dan sensor kelembaban, dalam penelitian ini juga digunakan motor stepper yang digunakan untuk memutar rak telur agar telur mendapatkan panas yang merata dan embrio tidak menempel pada cangkang telur, serta LCD sebagai media penampil suhu dan kelembaban yang diterima oleh sensor. “Pada prototype ini, rak telur dapat berisi 100 telur, bisa telur ayam atau telur puyuh, ke depannya kami akan mengembangkan agar kapasitas rak bisa menampung telur lebih banyak lagi. Adapun perakitan alat ini selama satu bulan dan menghabiskan dana Rp 500 ribu. Dengan adanya mesin penetas telur yang lebih modern ini diharapkan bisa meningkatkan jumlah persentase keberhasilan penetasan telur dan bisa meningkatkan pendapatan para peternak lebih baik lagi,” harap Doni.

Rektor IBI Darmajaya DR.Andi Desfiandi, SE.,MA didampingi Ketua Jurusan Sistem Komputer Yuni Arkhiansyah, S.Kom., M.Kom dan Sekretaris Jurusan Sistem Komputer Dodi Yudo S, S.Si.,M.TI senantiasa mendukung dan merasa bangga terhadap mahasiswanya yang terus berinovasi. “Kami memotivasi seluruh mahasiswa baik Fakultas Ilmu Komputer dan Fakultas Bisnis dan Ekonomi untuk terus berprestasi dan berkarya yang tentunya bermanfaat bagi masyarakat,”ujarnya. (*)
Ket foto:
Doni Rizka (mahasiswa S1 Fakultas Ilmu Komputer jurusan Sistem Komputer) bersama prototipenya bertajuk “Mesin Penetas Telur Menggunakan Sensor Suhu dan Sensor Kelembaban Berbasis Mikrokontroler AT89S51”.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *