Dosen IBI Darmajaya Kembangkan Internet Marketing ke Pengrajin Lidi

BANDAR LAMPUNG – Dilatarbelakangi keprihatinannya terhadap kerajinan lidi di Desa Jati Baru Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan yang tidak berkembang, Sushanty Saleh, S.Kom, M.T.I., salah satu dosen Information and Bussines Institute (IBI) Darmajaya melakukan pengabdian masyarakat dengan mengembangkan kelompok usaha pengrajin lidi di desa tersebut.

Kerajinan lidi yang dapat diolah menjadi beragam produk seperti sandal, tas, tempat tisu hingga alas piring dan keranjang buah ini diakui Sushanty berpotensi untuk dipasarkan lebih luas, sayangnya pola manajemen pengrajin lidi di Desa Jati Baru masih sangat sederhana, sehingga usaha tersebut cenderung stagnan

“Untuk itu kami berencana membantu pengrajin mengembangkan usahanya. Ada tiga poin target yang ingin dicapai, yakni dapat menghasilkan desain dan produk kerajinan lidi yang variatif, kreatif, menarik dan unik. Pengrajin dapat mengembangkan pasar untuk produknya dengan menggunakan internet marketing dan mampu mendokumentasikan proses bisnis sesuai SOP” paparnya, kemarin.

Menurutnya, salah satu kendala dalam pengembangan industry kecil dan menengah, termasuk kerajinan lidi di Tanjung Bintang adalah pengembangan pasar. Hal ini dikarenakan keterbatasan pelaku bisnis kerajinan lidi akan pengetahuan tentang strategi pemasaran. Padahal strategi pemasaran menjadi salah satu kunci kesuksesan sebuah usaha.

“Beberapa langkah strategi pemasaran yang akan kami kenalkan ke mereka yakni penentuan harga jual ke konsumen, penentuan segmentasi pasar, menentukan jalur distribusi produk, memanfaatkan media internet. Selain itu dengan pembukuan dan manajemen yang baik akan memudahkan mereka berhubungan dengan pihak lain untuk kepentingan perluasan usaha.”ujar Sushan.

Internet marketing, dikatakan dosen jurusan Sistem Informasi ini, merupakan salah satu strategi jitu untuk dapat menembus pasar bagi pelaku usaha kerajianan lidi dengan biaya yang murah, terjangkau dan efektif sesuai dengan target market yang telah ditentukan. Pengrajin dapat menjual produk tidak hanya dalam lingkup domestic, tetapi juga nasional bahkan dunia.

Produk-produk kreatif hasil kerajinan dapat ditayangkan di website dan blog, media jejaring sosial seperti facebook dan twitter. “Jejaring sosial sudah dibuktikan oleh banyak pelaku usaha mikro dan menengah, mampu menghasilkan omset yang tinggi akibat dari jalinan pertemuan dan words of mouth.” katanya.

Dengan internet marketing diharapkan dapat mengantarkan usaha pengrajin lidi di Kecamatan Tanjung Bintang menjadi marketer yang handal dengan berbasiskan teknologi informasi dan dapat mengimplementasikan online marketing sehingga dapat menjadi perusahaan E-Commerce.

Upaya pengembangan kelompok usaha kerajinan lidi ini Sushanty dibantu dua dosen lainnya yakni Dr. Abshor Marantika, SE, M.M., dan Winda Rika Lestari, SE. M.M. Dalam pelaksanaannya, ia dibiayai oleh Direktorat Jendral Perguruan Tinggi (DIKTI) atas penelitiannya berjudul ‘Pengembangan Kelompok Usaha Pengrajin Lidi di Desa Jati Baru Kecamatan Tanjung Bintang’ yang memenangkan hibah untuk kategori pengabdian masyarakat.

Sementara itu Wakil Rektor Bidang Akademik dan Riset IBI Darmajaya, Drs. Envermy Vem,. M.Sc, menuturkan pengabdian terhadap masyarakat menjadi salah satu upaya IBI Darmajaya melaksanakan tridarma perguruan tinggi. IBI Darmajaya, kata dia, juga senantiasa mendorong dosen untuk melakukan penelitian. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *