DOSEN IBI DARMAJAYA KEMBANGKAN PENDETEKSI GEMPA BUMI MELALUI PENGUKURAN TEMPERATURE TANAH

DOSEN IBI DARMAJAYA KEMBANGKAN PENDETEKSI GEMPA BUMI MELALUI PENGUKURAN TEMPERATURE TANAH

BANDAR LAMPUNG – Selain memanfaatkan ionosfer, deteksi dini gempa bumi juga dapat dilakukan dengan mengakuisisi data suhu tanah. Hal inilah yang tengah dikembangkan dosen Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya, Dodi Yudo Setyawan, S.Si., M.T.I. Dengan memanfaatkan sensor SHT11, gempa dapat dideteksi dengan mengukur temperature dan kelembapan tanah.

Lebih jauh Dodi menjelaskan penelitian ini merupakan pengembangan dari  sistem peringatan dini gempa bumi real time dengan menggunakan geomagnetism dan total electron content dan fuzzy logic. “Jika sistem peringatan dini gempa bumi real time memanfaatkan fenomena medan eletromagnetik, maka kali ini saya memanfaatkan kenaikan suhu tanah pada kedalaman tertentu.” katanya, kemarin.

Dia menambahkan pengoperasian alat tersebut juga memanfaatkan Arduino Uno dan modem Q2406b. Modem ini, dikatakan dosen jurusan Sistem Komputer ini, berfungsi mengirimkan data secara telematri (Pengukuran jarak jauh). Dengan mengintegrasikan Arduino Uno, maka secara otomatis data suhu tanah dikirim dan diterima melalui modem di computer server.

Masih kata Dodi, gempa bumi yang selama ini banyak menimbulkan korban jiwa memotivasi dirinya untuk konsen menciptakan alat peringatan dini gempa. Menurutnya gempa bumi merupakan gejala alamiah bumi untuk mempertahankan kestabilannya, dengan kata lain peristiwa bencana bumi pasti terjadi.

“Masalahnya kita tidak dapat memperkirakan kapan gempa akan terjadi, besar kecilnya dan dimana letak gempa tersebut. Untuk itu penting sekali membuat sistem peringatan dini gempa secara otomatis agar kita dapat mempersiapkan segala sesuatunya.”urainya.

Temuannya ini merupakan sebuah terobosan baru dalam menanggulangi bencana gempa. Pasalnya selama ini BMKG hanya bisa menginformasikan gempa setelah peristiwa terjadi. BMKG belum mampu memprediksi waktu akan datanya gempa. Berbeda dengan sistem peringatan dini gempa bumi real time , sistem ini dibangun untuk mengantisipasi akibat gempa yang ditimbulkan, sehingga bisa mengkoordinasi bantuan oleh SAR.

Dia berharap, selain bisa dipatenkan, karya ciptaannya tersebut dapat diimplementasikan untuk kepentingan masyarakat. “Selain dapat menyempurnakan penemuan sebelumnya tentang sistem peringatan dini gempa bumi real time dengan menggunakan geomagnetism dan total electron content dan fuzzy logic, penelitian ini diharapkan dapat diaplikasikan dan diimpelementasikan secara langsung” pungkasnya.

Sementara itu Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Riset, Envermy Vem, M.Sc, mengatakan melakukan penelitian dan mampu menciptakan teknologi baru merupakan tantangan bagi sivitas akademik IBI Darmajaya dalam menanggulangi permasalahan yang dihadapi masyarakat

“Beberapa penelitian yang dihasilkan diharapkan bisa diimplementasikan dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Kepada dosen dan mahasiswa juga diharapkan bisa lebih kreatif dan lebih aktif dalam menghasilkan penelitian serta penemuan baru.” harapnya  (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *