FGD Darmajaya Kupas Program Alih Kredit dan Magang Internasional

FGD Darmajaya Kupas Program Alih Kredit dan Magang Internasional

 

dsc_0002 dsc_0005 dsc_0007 dsc_0024
<
>

Bandar LampungInstitut Informatika dan Bisnis Darmajaya menggelar Forum Group Dicussion (FGD) di kampus setempat, kemarin (14/10). Kegiatan yang diikuti puluhan pengelola kantor urusan internasional dari berbagai perguruan tinggi se Sumatera-Jawa, dan Ketua Jurusan Darmajaya ini mengupas tentang program alih kredit dan magang internasional dalam rangka meningkatkan kualitas perguruan tinggi.

Associate Dean Fakultas Bisnis dan Hukum University of West England, Bristol Inggris, Dr. Fiona Jordan mengatakan, program alih kredit dan magang internasional memberikan banyak dampak positif bagi mahasiswa dan perguruan tinggi. Lanjutnya, belajar di luar negeri tak hanya menambah ilmu secara akademik saja, tetapi juga memperluas wawasan internasional, pengetahuan kebudayaan, dan menjadi pengalaman berharga bagi mahasiswa.

“Kantor urusan internasional memiliki peran penting untuk memotivasi dan membantu mahasiswa agar mau belajar di luar negeri. Sebenarnya, terdapat banyak mahasiswa Indonesia yang belajar di University of West England, Bristol Inggris. Begitu juga mahasiswa dari negara ASEAN lainnya,” ujarnya.

Fiona juga mengapresiasi Darmajaya sebagai perguruan tinggi pertama di Indonesia yang bekerjasama dengan University of West England, Bristol Inggris untuk program joint degree. Selain Fiona, kegiatan ini juga menghadirkan pembicara lain yakni Kepala Seksi Kerjasama Internasional Direktorat Kelembagaan, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) Adhrial Refaddin, SIP., MPP, Kepala Kantor Urusan Hubungan Internasional (KUHI) Rahmalia Syahputri, dan Fery Firmansyah, SE perwakilan Kantor Imigrasi.

Kegiatan ini juga diselenggarakan sebagai bentuk implementasi hibah Bantuan Fasilitasi Kerja Sama Internasional (BFKSI) Kemenristek Dikti yang dimenangkan KUHI Darmajaya untuk program alih kredit. Tahun ini, KUHI Darmajaya juga memenangkan hibah Program Bantuan Kelembagaan Kantor Urusan Internasional (PKKUI).

Rektor Darmajaya, Ir. Firmansyah Y Alfian, MBA., MSc mengatakan, Indonesia telah memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Dimana pasar bebas ini membuka peluang sekaligus tantangan besar bagi masyarakat.

Menurutnya, perguruan tinggi memiliki peranan penting untuk mempersiapkan lulusan-lulusan yang berkualitas untuk mampu bersaing secara global. Melalui Forum Group Dicussion, ia berharap pengelola urusan internasional di perguruan tinggi se Sumatera-Jawa bisa saling bertukar ilmu dan berbagi pengalaman tentang program alih kredit dan magang internasional untuk menciptakan lulusan yang unggul, bermartabat, dan berdaya saing tinggi.

“Indonesia memiliki jumlah penduduk terbesar di ASEAN dan ini menjadi potensi bagi pasar industry. Karena itu, Indonesia harus lebih meningkatkan daya saing. Masyarakat Indonesia harus berusaha menjadi pemain di era MEA, jangan sampai kita hanya menjadi penonton di negeri sendiri,” tandasnya.

Sementara itu Rahmalia Syahputri mengungkapkan, program alih kredit dan magang internasional di Darmajaya telah berjalan dengan baik. Hingga kini, mahasiswa Darmajaya yang belajar di luar negeri melalui program student mobility sudah memasuki periode 7 dan menerima mahasiswa asing untuk periode 4.

Begitu juga dengan program magang internasional. Tahun 2015, Darmajaya  telah menerima 4 peserta magang internasional dari India, Vietnam, dan Thailand. Tahun ini, Darmajaya kembali menerima 4 peserta untuk program tersebut berasal dari Nigeria, Vietnam, dan Malaysia.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *