“Film, dari Coba-coba menjadi Obsesi”

“Film, dari Coba-coba menjadi Obsesi”

ANDARLAMPUNG – Tak pernah terlintas dibenak Bambang Permadi, mahasiswa Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya untuk bercita-cita menjadi sutradara professional. Bermula dari coba-coba bergabung dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Darmajaya Computer & Film Club (DCFC), kini mahasiswa yang akrab disapa Adi terobsesi menjadi sutradara professional yang mampu menghasilkan karya-karya perfilman terbaik.

Sederhana dan tidak banyak berbicara, merupakan gambaran yang melekat pada sosok Adi ketika ditemui di gedung A Darmajaya, kemarin (23/1). Kendati demikian mahasiswa kelahiran Jakarta 21 silam ini terlihat antusias jika membahas film, video, pengambilan gambar, editing dan semua aktivitas yang berkaitan dengan film.

Baginya film sudah menjadi hoby yang tak bisa ia tinggalkan. Dengan kemampuan yang ia miliki, kini ia berniat mengasahnya menjadi lebih dalam khususnya melalui UKM DCFC. “Film sudah menjadi bagian dari saya. Meski baru tahap pemula, namun saya ingin mendalami bidang ini secara serius. Selalu ada tantangan-tantangan yang ingin saya capai dan ini memotivasi saya untuk lebih baik lagi” katanya.

Selama terlibat pembuatan film-film pendek, Adi mengaku lebih menikmati peran sebagai sutradara. Beberapa film hasil garapannya yakni Setinggi Langit, Doa untuk ibu dan video feature berjudul ‘Betikni Ragom Gawi’ yang dibantu Fitra Mawan selaku asisten sutradara. Bersama rekan-rekannya di UKM DCFC Adi juga tengah terlibat pembuatan film berjudul Umpan. Kedepan ia berkomitmen untuk terus menghasilkan karya-karya terbaik diperfilman.

Saat ini menjadi sutradara professional menjadi obsesi yang ingin dikejarnya. Upaya mengasah kemampuanya dibidang perfilman terus dilakukan mahasiswa jurusan Teknik Informatika semester tujuh ini dengan terlibat aktif pada proyek-proyek pembuatan film di UKM DCFC, menghadiri pelatihan, seminar dan diskusi perfilman, serta mengikuti kompetisi-kompetisi perfilman baik local maupun nasional.

Adi merasa beruntung IBI Darmajaya memfasilitasi hoby dan potensi ia dan rekannya dibidang perfilman. Tak hanya membentuk wadah UKM DCFC, Darmajaya juga senantiasa memberikan support segala aktivitas UKM tersebut. “Kami difasilitasi bioskop mini, peralatan dan dukungan dalam berbagai kegiatan. Ini sangat membantu kami untuk mengembangkan potensi dibidang perfilman” akunya.

Untuk menambah pengetahuan dan refrensi, Adi juga membiasakan diri untuk menonton film minimal 3 film sehari, karena dari sini saya bisa belajar banyak tentang bagaimana membuat film yang menarik dari sisi cerita, pengambilan gambar dan lainnya. Menonton film bisa menjadi refrensi dan bahan perbandingan ketika kita praktik langsung membuatnya” ujar Adi.

Beberapa prestasi dibidang perfilman yang pernah diraih Adi yakni juara 1 lomba film pendek se-Provinsi Lampung, juara 3 lomba video feature keindahan Lampung yang diselenggarakan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Lampung dan prestasi lainnya dibidang perfilman.

Mantan koordinator divisi pengembangan teknologi perfilman (PTP) di DCFC ini juga berkomitmen untuk lebih menghidupkan dunia perfilman di Lampung. Menurut Adi, sejatinya Lampung memiliki talenta-talenta muda yang memiliki ketertarikan besar pada industry perfilman. Hanya saja, kata dia, belum tergali secara maksimal.

“Akses untuk menembus perfilman nasional memang tidak mudah, dibutuhkan kerja keras dan proses panjang. Hanya saja semangat untuk mengembangkan dunia perfilman harus terus ditanamkan agar kita termotivasi untuk bisa lebih baik dan membuktikan bahwa Lampung juga mampu bersaing. Bersama rekan-rekan di UKM DCFC kami selalu membangkitkan semangat para sineas Lampung dengan menyelenggarakan beberapa even dan diskusi tentang perfilman” tandasnya.

Rektor IBI Darmajaya, Dr. Andi Desfiandi, SE. MA mengatakan dalam meningkatkan kompetensi mahasiswa, IBI Darmajaya tidak hanya terfokus pada bidang akademik semata, tetapi juga bidang lainnya termasuk perfilman, radio dan fotografi. Pihaknya mengapresiasi mahasiswa yang senantiasa kreatif dan punya kemauan kuat mengembangkan kemampuan terbaiknya.
“Kami menyediakan banyak UKM untuk menampung minat dan bakat mahasiswa. Masing-masing UKM dituntut untuk aktif dalam menjalankan program yang telah dipersiapkan, dan kami siap mensuport kegiatan-kegiatan positif yang dilakukan mahasiswa. Hal ini untuk mendorong mereka agar lebih produktif dan maju dalam berkreativitas serta berorganisasi” pungkasnya.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *