Gemar Makan Ikan, Cobain Gobela Innovasi Mahasiswa Kampus Biru IIB Darmajaya

Gemar Makan Ikan, Cobain Gobela Innovasi Mahasiswa Kampus Biru IIB Darmajaya

1
<
>

BANDAR LAMPUNG — Bella Cahya Kusuma, mahasiswa Jurusan Manajemen Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya, angkatan ke-14 bersama rekannya Ilham Arif Wijaya perkenalkan produk miliknya; Gobela kepada Ketua Yayasan Alfian Husin, Dr. Andi Desfiandi, SE., MA di ruang yayasan, Kamis (18/10).

Ketika melihat produk Gobela, Dr. Andi Desfiandi, SE., MA tertarik dengan packagingnya yang berwarna cerah dan ada gambar paket nasi, cukup menggungah selera makan. “Wah gambar paket nasi ini yang jadi magnet, orang yang awalnya cuma lihat-lihat saja melihat paket nasi ini tergugah untuk membeli dan mencicipi,” kata Andi Desfiandi.
Bella pun menyambut baik kritikkan itu dengan tertawa. Kemudian, dia menceritakan awal Gobela berdiri adalah keripik pisang rasa. Karena dirasa terlalu banyak kompetitornya, maka berlalihlah ke crispy ikan Kalapan pedas. Awalnya, mereka survey ke nelayan dan sejumlah pasar, ikan apa yang banyak diminati masyarakat dan masih sedikit yang menjualnya.

“Kemudian, tercetuslah membuat Balado Ikan Kalapan ini, selain ikan laut mengandung banyak gizi, ikan ini juga banyak disukai oleh masyarakat dan alhamdulillah soft opening respon pasar baik. Dan, rencana ke depannya produk ini akan didisplay di toko oleh-oleh sepanjang Gang PU,” kata Bella Andi Desfiandi mengapresiasi apa yang sudah dilakukan Bella dan rekannya. Dia pun memaparkan ketika memilih menjadi seorang entrepreneur maka harus siap dengan resiko-resiko yang akan terjadi di pasar. Tapi, resiko itu bisa diminimalisir dengan membuat masterplan jangka panjang dan pendek.

“Nggak hanya perusahaan yang harus mempunyai masterplan jangka panjang dan pendek, kalian juga harus ada. Hal ini untuk meminimalisir kerugian, kan impian kalian ingin membawa produk ini menjadi besar. Untuk itu, harus kalian lakukan sejak usaha ini kecil,” kata Andi.
Ia juga berpesan bahwa persaingan dunia bisnis itu sangat ketat terutama usaha di bidang kuliner. Untuk itu, kata mantan Rektor IIB Darmajaya itu, jangan cepat merasa puas, teruslah berinovasi dan ambil peluang-peluang yang ada. “Jangan terpaku dengan satu brand yang sudah dihasilkan. Di era sekarang, persaingan di dalam negeri saja sudah ketat, apalagi di dunia,” kata dia.

Untuk mempersiapkan itu saya hanya perpesan, janganlah cepat puas dengan hasil yang kamu peroleh hari ini, bisa jadi tahun depan pasar sudah berubah. “Kamu harus pintar melihat cela dan berinovasi, agar brand Gobela ini bisa bertahan,” pesan Andi. Gobela adalah salah satu brand yang memenangkan kompetisi Darmajaya StartUp Competition (DSC) 2018 dan mendapat bantuan dana bergulir dari kampus senilai Rp6 juta.

Di tahun yang sama dalam kategori food ada dua brand lagi yang mendapatkan akses bantuan modal usaha bergulir yaitu founder Batobi (batagor ubi) dan founder Rotbal (roti bantal) masing-masing senilai Rp8,5 juta, sedangkan di kategori digital ada founder nurse (aplikasi penyedia perawat) dengan akses bantuan total Rp10 juta. (VIA)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *