IBI Darmajaya Kembali Jadi Rujukan PTS Lain
Bandar Lampung – Guna menyebarkan ilmu pengetahuan sebagai bentuk pengabdian masyarakat, Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya kembali berbagi ilmu kepada perguruan tinggi lain. Kali ini, Wakil Rektor bidang Akademik dan Riset Envermy Vem., M.Sc. menyampaikan materi Business Process Re Engineering di Sekolah Tinggi Manajemen Informasi dan Komputer (STMIK) Pringsewu, Rabu (20/05).
Wakil Rektor bidang Akademik dan Riset Envermy Vem., M.Sc. mengatakan setiap organisasi atau institutsi pasti memilki proses bisnis yang bisa berubah karena beberapa faktor seperti tuntutan pelanggan, perubahan teknologi, dan meningkatnya kompetitor lokal atau internasional.
“Kalau bisnis tersebut tidak berubah maka akan tertinggal dan kalah bersaing. Business Process Re Engineering menekankan untuk melupakan proses bisnis yang lama dengan memulai proses bisnis yang baru dengan berpedoman pada kepentingan customer,” ungkapnya.
Dirinya menambahkan, Business Process Re Engineering berbeda dengan Continuous Improvement. Dimana Continuous Improvement melakukan perbaikan secara berkelanjutan, sementara Bisnis Proses Re Engineering merekayasa ulang bisnis sehingga semua proses (total obliterate) diubah menjadi sebuah proses bisnis yang baru.
“Dalam menjalankan Business Process Re Engineering akan banyak tantangan seperti manajemen, manusia yang keberatan akan perubahan, biaya yang mahal, dan resiko yang tinggi,” terangnya.
Ini bukan yang pertama kali bagi tenaga pengajar akademisi dan praktisi IBI Darmajaya mengisi pelatihan sebagai pembicara di PTS yang lain. Sebelumnya melalui Lembaga Pengembangan Pembelajaran, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP4M) IBI Darmajaya hadir sebagai pemateri pada Pelatihan Penyusunan Jenjang Akademik dan Penelitian Pengabdian Masyarakat yang digelar STMIK Dharma Wacana Metro, Rabu (13/05).
Dengan pembicara yakni Dr. Anuar Sanusi, SE.M.Si yang menyampaikan materi penyusunan dan proses jenjang jabatan akademik, dan Yulmaini,S.Kom.,M.Cs dengan materi trik penelitian dan pengabdian masyarakat. Hal ini dilakukan IBI Darmajaya sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat serta mewujudkan permintaan dari Dikti, dan Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) guna menyebarkan ilmu dan pengetahuan kepada yang lain.
Sementara itu, Rektor IBI Darmajaya Dr. Andi Desfiandi, S.E., M.A menuturkan kerjasama ini menunjukan meningkatnya kepercayaan perguruan tinggi lain dengan IBI Darmajaya dalam hal pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
“IBI Darmajaya terus berkomitmen dalam menerapkan tri dharma perguruan tinggi yang baik secara kuantitas dan kualitasnya. Sehingga IBI Darmajaya diharapkan mampu menjadi rujukan dan contoh bagi perguruan tinggi lain,” katanya.
Dalam hal penelitian, dan pengabdian masyarakat, Lembaga Pengembangan Pembelajaran, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP4M) IBI Darmajaya menjadi satu dari 49 perguruan tinggi di seluruh Indonesia yang berstatus madya. Bahkan tahun ini IBI Darmajaya berhasil menjadi urutan pertama pada pemetaan klaster madya untuk Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah II.
“Hal ini menandai bahwa iklim penelitian dan pengabdian dikalangan dosen dan mahasiswa sudah terbangun dengan baik. Sedangkan untuk Pengabdian Masyarakat IBI Darmajaya adalah Pionir dalam implementasi PKPM sejak 7 tahun lalu dan saat ini menjadi model pengabdian masyarakat secara nasional,” ujarnya.
IBI Darmajaya selalu berupaya menangkap peluang dan berinovasi dalam rangka mewujudkan perubahan kearah yang lebih baik. Usaha ini disertai oleh tekad dan keberanian untuk menghadapi setiap proses yang baik, dan jujur.
“IBI Darmajaya secara berkelanjutan terus melakukan program-program perubahan, dan perbaikan yang mengarah keperguruan tinggi terbaik. Berdiri sejak 1997, IBI Darmajaya senantiasa fokus dalam hal peningkatan mutu serta menciptakan output yang berkualitas dengan peningkatan mutu internal, perluasan kerjasama internasional, tri darma perguruan tinggi dan perbaikan pelayanan,” pungkasnya.(*)
