IBI Darmajaya Komitmen Lahirkan Peneliti Muda

IBI Darmajaya Komitmen Lahirkan Peneliti Muda

Bandar Lampung – Upaya menciptakan iklim penelitian di Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya tidak hanya diterapkan untuk dosen, tetapi juga mahasiswa. Setiap tahunnya ratusan penelitian dihasilkan oleh para mahasiswa. Hal ini sebagai wujud komitmen IBI Darmajaya dalam melahirkan peneliti muda.

Penelitian yang dilakukan mahasiswa IBI Darmajaya telah banyak yang berhasil memenangkan program hibah dari Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Dikti) baik dibidang akademik maupun non akademik.

Penemuan anti virus baru yang diberi nama ATV Guard’s oleh Agung Adi Satria, Evan Dwinata, Vitra Yolanto, dan Bimo Satrio mendapatkan penghargaan dari Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti). Lebih dari 10.000 member yang sudah mengunduh antivirus ini. Member yang bergabung di laman itu bukan hanya berasal dari Indonesia, bahkan dari India, Zimbabwe, Amerika, dan lainnya.

Selain itu, Mas Ayu Febrianti dengan judul Krikil Sadis (Keripik Kreasi Ikan Lele Pedas Manis) berhasil memenangkan Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K). Prestasi yang sama diraih Deni Hari Setiawan, Reli Yanto, Intan Komala Dewi, dan Bagus Andri Pratama yang juga berhasil memenangkan Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) dengan judul Pemanfaatan Singkong Sebagai Bahan Utama Pembuatan Singkong Onigiri Variasi (Si Ovi).

Penelitian dilakukan mahasiswa tidak hanya menjadi prestasi yang membanggakan, tetapi juga memberikan kesempatan bagi mereka untuk mendapat bantuan dana dalam mengembangkan usaha yang dijalankan.

Selain itu, banyak pula penelitian mahasiswa dibidang teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat diantaranya sistem pengaman jembatan oleh Fahri Ramadhan, alat pemesan makanan oleh Deni Permana, penetralisir signal handphone di masjid oleh Novitalia, alat pemeras kelapa menjadi santan secara otomatis oleh Irvan Pratama dan penelitian lainnya.

Termasuk software pendeteksi penyakit flu burung yang diciptakan Bunga Vania atas keprihatinannya terhadap kasus flu burung atau avian influenza yang sempat merebak dan menghebohkan Indonesia.

Rektor IBI Darmajaya Dr. Andi Desfiandi, SE., MA di Bandar Lampung, kemarin (30/07) mengungkapkan penelitian menjadi satu bagian penting dalam dunia pendidikan dan menjadi salah satu implementasi dalam menjalankan tri darma perguruan tinggi. Tidak hanya dosen, mahasiswa IBI Darmajaya juga dituntut untuk aktif dan kreatif melakukan penelitian.

“Melalui penelitian, mudah-mudahan mahasiswa tergerak untuk memberikan sumbangsih dalam hal pemikiran, ide maupun karya yang dapat memberikan manfaat bagi orang lain. Karenanya kami berharap penelitian-penelitian tersebut dapat diaplikasikan di kehidupan sehari-hari, sehingga dampak atau manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.”harapnya.

Andi juga berharapkan peran serta industri dan pemerintah untuk bersama perguruan tinggi bergandeng tangan dalam peningkatan kuantitas dan kualitas penelitian yang bisa digunakan bagi seluruh stake holder demi kemajuan bangsa.

Selama ini dikatakan Andi, program penelitian dikalangan mahasiswa sudah berjalan dengan baik, dan semakin dioptimalkan seiring dengan naiknya status Lembaga Pengembangan, Pembelajaran, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP4M) IBI Darmajaya dari binaan menjadi madya. Peningkatan status ini membuat IBI Darmajaya berhak mengelola dana penelitian secara mandiri dari Dikti antara Rp 2-5 Milyar per tahun.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *