IBI Darmajaya Mencetak Generasi Technopreneurship
BANDAR LAMPUNG—Sebagai satu-satunya Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di seluruh Sumatera Bagian Selatan yang mempunyai Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di Indonesia yang dianugerahkan Kementerian Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) dan telah masuk dalam daftar 58 perguruan tinggi terbaik di Indonesia, Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya senantiasa melakukan perbaikan yang berkelanjutan sesuai persyaratan ISO 9001:2008 yang telah diperoleh pada tahun 2008 dan mempertahankan hingga tahun 2012 dalam Management of Teaching and Learning for Higher Education.
Kata Technopreneurship tentu saja merupakan padupadan antara technology dan entrepreneurship yang mengemuka saat ini. Generasi muda yang memiliki kompetensi bidang teknologi tentu saja semakin matang jika mempunyai jiwa kewirausahaan. IBI Darmajaya mewujudkannya dalam salah satu misinya yaitu menghasilkan lulusan yang kompeten di bidangnya dan berwawasan technopreneurship.
IBI Darmajaya bertujuan menciptakan alumni yang tidak hanya siap kerja namun juga siap untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi usia produktif sehingga membantu pemerintah menurunkan angka pengangguran.
“Proses tersebut dilanjutkan dalam mata kuliah pengembangan bisnis, dimana dari perencanaan bisnis tadi mahasiswa diharapkan mampu mengembangkan dan memulai sebuah usaha yang baru, mahasiswa dibimbing para dosen dan praktisi, IBI Darmajaya pun menyediakan unit Inkubator Bisnis dan modal ventura,” ujar Rektor IBI Darmajaya DR. Andi Desfiandi, SE.,MA pada Jumat (24/8).
Perguruan tinggi yang terletak di pusat Kota Bandar Lampung, tepatnya di JL.Zainal Abidin Pagar Alam No.93, Labuhan Ratu, Kedaton, Bandar Lampung ini menyelenggarakan Program Pendidikan Sarjana dan Diploma Fakultas Ilmu Komputer dengan program studi Teknik Informatika (S1), Sistem Informasi (S1), Sistem Komputer (S1), Manajemen Informatika (D3), Teknik Komputer (D3) dan Fakultas Bisnis dan Ekonomi dengan program studi Manajemen (S1), Akuntansi (S1), Akuntansi (D3). Serta program Pascasarjana IBI Darmajaya dengan program Magister Teknik Informatika (MTI) dan Magister Manajemen (MM).
Andi menambahkan pihaknya berencana menambah sembilan program studi baru. Peningkatan status ini dirasa perlu karena adanya tuntutan dunia kerja dan masyarakat terhadap beberapa program studi yang relevan dengan perkembangan sosial dan ekonomi Provinsi Lampung.
Sebagai salah satu perguruan tinggi swasta pertama di Lampung yang menyelenggarakan perkuliahan di bidang komputer, hingga saat ini IBI Darmajaya identik dengan icon Information Technology di Lampung. Terlebih, IBI Darmajaya kerap diminta bantuannya dari para stakeholders dalam hal pengerjaan-pengerjaan pelatihan dan seminar terkait dengan Information Technology.
“SDM dosen merupakan salah satu faktor penentu dalam peningkatan kualitas perguruan tinggi, untuk itu Darmajaya sangat peduli akan peningkatan kemampuan dan kompetensi dosen baik melalui studi lanjut (S2 dan S3) maupun melalui short course. Sampai saat ini jenjang pendidikan dosen IBI Darmajaya rata-rata S2 dan S3,” papar Andi Desfiandi.
Sedangkan model pembelajaran yang diterapkan menggunakan model Student Centre Learning (SCL) dan Project Based Learning. Dengan model yang diadopsi tersebut, mahasiswa memiliki peran aktif dalam mencari dan menggali pengetahuannya. Di sisi lain, IBI Darmajaya juga menyusun Silabus, Satuan Acara Pembelajaran, dan Power Point yang komprehensif sebagai petunjuk bagi dosen dalam melakukan perannya sebagai pembimbing dan fasilitator.
Target institusi ini meningkatkan status perguruan tinggi dari Institut menjadi Universitas. Lalu dalam lima tahun ke depan dengan semua peningkatan kualitas akademik, IBI Darmajaya akan bersiap menjadi salah satu dari lima perguruan tinggi swasta terbaik di Indonesia, dan pada tahun 2023 bersiap diri menjadi World Recognize University.
Dengan demikian, IBI Darmajaya Lampung bukan hanya diperuntukkan bagi calon mahasiswa di Lampung dan sekitarnya. Sebagai perguruan tinggi berbasis IT yang berkualitas tentu bisa menjadi tujuan para calon mahasiswa dari Jawa maupun daerah-daerah lainnya. (*)
