IIB Darmajaya-BPP Lampung Jalin Kerja Sama Pendidikan, Pelatihan, dan Pengabdian

IIB Darmajaya-BPP Lampung Jalin Kerja Sama Pendidikan, Pelatihan, dan Pengabdian

IMG-20211220-WA0048
<
>

BANDARLAMPUNGInstitut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya dan Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Provinsi Lampung melakukan penandatanganan kerja sama dalam pembangunan pertanian, di Ruang Rapat Lantai 1 Gedung Alfian Husin, Senin (20/12/2021).

Penandatanganan kerja sama dilakukan antara Rektor IIB Darmajaya Dr. Ir. H. Firmansyah Y. Alfian, MBA., M.Sc., dan Kepala BPP Lampung Dr. Abdul Roni Angkat, S.TP., M.P. Kegiatan itu juga disaksikan langsung Dekan Fakultas Ilmu Komputer IIB Darmajaya, Zaidir Jamal, S.T., M.Eng, dan sejumlah dosen kampus biru serta Feri Setiawan, S.P., M.P. Sub. Koordinator Program dan Evaluasi dan sejumlah widyaiswara BPP Lampung.

“Kami ingin banyak belajar dari BPP Lampung soal pertanian dengan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki oleh SDM di IIB Darmajaya. Salah satunya, kami memiliki smart farming yang akan kami kembangkan di kabupaten dan kota di Provinsi Lampung,” kata Rektor IIB Darmajaya

Firmansyah dalam sambutannya.
Pengembangan dan pengelolaan smart farming ini, lanjut Firmansyah, juga bekerjasama dengan Politeknik Negeri Lampung (Polinela). Firmansyah berharap kerja sama ini tidak hanya dilakukan secara seremoni, tetapi ada tindaklanjutnya dengan program nyata.

“Kami (Darmajaya) memiliki IT dan manajemen, sedangkan BPP mempunyai kemampuan dalam bidang pertaniannya. Kerja sama ini siharapkan menjadi solusi bagi kemandirian pondok pesantren di Lampung yang memiliki banyak lahan tidur,” kata Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Wilayah II-B Lampung itu.

Sementara, Kepala BPP Lampung Dr. Abdul Roni Angkat, mengatakan wilayah kerjanya meliputi Provinsi Lampung, Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Provinsi Bangkabelitung. Dia sangat bangga terjalinnya kerja sama dengan IIB Darmajaya, terutama dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

“Saya berharap dengan adanya kerja sama ini tercipta sebuah kolaborasi antara BPP dan IIB Darmajaya dalam membantu masyarakat (kelompok tani) yang ada di wilayah kerja kami. Dan, dengan adanya kolaborasi ini diharapkan masalah di hilirisasi dapat diatasi dan dikerjakan bersama,” kata Roni.

Saat diskusi yang dipandu moderatori Rahmalia Syahputri, S.Kom., M.EngSc , dalam pemaparannya Roni juga menjelaskan tantangan pada pertanian 4.0 adalah di bidang hardward, jenis sensor untuk keakuratan pengumpulan data serta alat dan mesin yang harus dipotimalkan.

Kemudian, Brain, terdiri dari kelengkapan data primer, skunder dan algoritma prediktif untuk analitik data. Sementara di bidang Maintenance mengenai perawatan sensor untuk pengumpulan data serta perawatan alat dan mesin yang dioperasionalkan.

“Sedangkan pada mobility mengenai portability alat dan mesin serta jaringan nirkabel untuk berkomunikasi. Kemudian, untuk infrastruktur, tantangan pada pertanian 4.0 mengenai bangunan permanen, jalan produksi, dan instalasi serta security sistem komunikasi yang digunakan,” kata Roni.

Selain Roni, diskusi juga diisi oleh pemateri Dodi Yudo Setyawan, S. Si., M.T.I, dosen jurusan Sistem Komputer IIB Darmajaya yang menjelaskan tentang smart farming. Menurut dia, dengan pemanfaatan teknologi petani saat ini juga telah diminati kalangan milenial.

“IoT Center Smart Farming ini juga menjadi laboratorium seluruh prodi dalam menunjang keilmuannya,” kata Dodi.

Selain itu, Ketua Program Studi Bisnis Digital, M. Ariza Eka Yusendra, S.P.,M.M., memaparkan peluang riset di bidang marketing untuk hilirisasi pertanian. (**)

8 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *