IIB Darmajaya Latih Dosen Siapkan Manuskrip untuk Publish Jurnal Bereputasi

IIB Darmajaya Latih Dosen Siapkan Manuskrip untuk Publish Jurnal Bereputasi

IMG-20211223-WA0087
<
>

BANDARLAMPUNGInstitut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya menggelar Pelatihan Menyiapkan Manuskrip untuk Publish Jurnal Bereputasi terhadap dosen, di Aula Lantai 3 Gedung Alfian Husin Selasa, (21/12/2021).

Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Riset IIB Darmajaya, RZ Abdul Aziz, S.T., M.T., Ph.D., mengatakan pihaknya mendapatkan salah satu hibah MBKM dari 3000 lebih PTS se-Indonesia. “Di Indonesia hanya 110 PTS yang menerima, IIB Darmajaya terdapat kluster 2 dan berada di urutan 37. Ini bukan karena kerja Direktorat MBKM saja, tapi kinerja semua,” ungkapnya.

Menurut dia, hibah ini juga merupakan pencapaian dari penelitian dan pengabdian serta kegiatan MBKM yang didanai oleh bantuan pendanaan Program Penelitian Kebijakan Kampus Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan Pengabdian Masyarakat Berbasis Hasil Penelitian dan Purwarupa PTS yang diselenggarakan oleh Ditjen Diktiristek tahun anggaran 2021. “Alhamdulillah kita termasuk PTS yang memiliki Direktorat MBKM dengan konsen dan fokusnya,” tuturnya.

Dalam paparan materi, RZ Abdul Aziz juga menerangkan penelitian yang dapat menembus jurnal ilmiah memiliki kriteria dengan penilaian bagus dari reviewer. “Anda harus memiliki topik bagus, visible, dan bermanfaat,” ujarnya.

Doktor lulusan Jepang ini juga menuturkan penulisan jurnal agar dapat menembus publikasi bereputasi dengan melihat cara penulisannya. “Pemilihan jurnal ilmiah yang sesuai dengan topik. Judul menjadi hal penting seperti kata kunci juga sangat penting karena untuk memudahkan orang mencari jurnal yang kita tulis,” imbuhnya.

Sementara, pembicara lainnya, Dr. Faurani I Santi Singagerda, S.E., M.Sc., juga senada dengan yang disampaikan pembicara sebelumnya. Menurut dia, untuk membaca artikel yang telah terbit di jurnal bereputasi, pelajari pola dan tulisannya. “Karena, setiap jurnal berbeda-beda,” kata dia.

Menurut Faurani, dengan melihat introduction, method, results and discussion (IMRAD) pada jurnal akan memahami penulisannya.
“Pastikan dalam jurnal kita terdapat IMRAD-nya dan abstrak yang dibuat tidak perlu banyak. Karena budaya timur yang tidak to the point juga menjadi hal yang tidak perlu ditulis,” tuturnya.

Dekan FEB IIB Darmajaya ini juga berharap agar setiap tulisan dari dosen dapat dikirim ke Google Scholar. Bukan hanya tulisan, tetapi juga karya mahasiswa maupun tugas dari mahasiswa. “Karena dengan termuat di Google Scholar juga mendapatkan kenaikan index dari perguruan tinggi sendiri ataupun institusi dalam Google Scholar,” tutupnya. (**)

2 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *