IMA Lampung Ajak Mahasiswa IIB Darmajaya Ikut Gerakan Cinta Robusta

IMA Lampung Ajak Mahasiswa IIB Darmajaya Ikut Gerakan Cinta Robusta

kopi2
<
>

BANDARLAMPUNGIndonesian Marketing Association (IMA) Chapter Lampung mengajak mahasiswa Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya ikut dalam Gerakan Cinta Robusta (Getaro).

Hal ini terungkap dalam Ngobrolin Kopi dengan tiga pembicara dari IMA Lampung Bang Aska selaku Owner dan Founder Askha Jaya, Ses Rosi selaku Owner dan Founder Orange Coffee, dan Bang Komar selaku Owner dan Founder Warkop Waw di Lapangan Futsal IIB Darmajaya Kamis, (9/1/20).

Wakil Rektor IV IIB Darmajaya, Prof. Dr. Ir. RA Bustomi Rosadi, M.S., mengatakan kegiatan Ngobrolin Kopi ini sangat baik dalam menambah khasanah pengetahuan dari mahasiswa. “Selama ini Lampung dikenal dengan kopinya tetapi tidak tahu seperti apa sejarah kopi tersebut,” ungkapnya.

Wakil Rektor juga sangat mendukung mahasiswa dalam Gerakan Cinta Robusta. “Kampus IIB Darmajaya menjadi tempat pertama Gerakan Cinta Robusta dari IMA Lampung. Kami sangat mengapresiasi kegiatan dalam memasyarakatkan kopi ini,” ujarnya.

Presiden IMA chapter Lampung, Heri Andrian mengatakan kampus IIB Darmajaya menjadi tempat pertama dalam Getaro. “Ini juga program awal dari IMA Lampung. Kenapa Robusta karena Lampung memberikan kontribusi besar dalam produksi kopi nasional,” ungkapnya.

Selama ini, kata dia, kopi Lampung tidak menjadi tuan rumah sendiri. “Kami ingin harga Robusta dapat bersaing dengan Arabica. Dengan hadirnya tiga pembicara akan mengenalkan dan memberikan pengetahuan tentang kopi serta bagaimana membrewingnya,” ujarnya.

Menurutnya, kegiatan ini juga akan dilakukan di kampus lain di Lampung. “Di IMA juga terdapat 80 perusahaan yang tergabung untuk menumbuhkan jiwa entrepreneur dalam kesempatan ini. Dengan Darmajaya juga sudah menjalankan beberapa program seperti IMA Mengajar,” imbuhnya.

Salah satu pembicara, Bang Komar menerangkan dirinya mengenal kopi karena penyembuhan dari sakit.”Dari kopi saya dapat sembuh dari penyaki. Istri yang merupakan penikmat kopi juga seorang dokter memberikan terapi dengan kopi hingga dapat sembuh seperti sekarang,” ungkapnya.

Pemilik nama lengkap Ismail Komar ini senang berbagi kopi kepada siapapun. “Saya mengajarkan cara menyeduh kopi kepada pelanggan yang datang ketika kedua kalinya dibiarkan menyeduh sendiri,” ujarnya.

Ses Rosi menambahkan untuk menyukai kopi dirinya belajar hingga ke luar negeri. “Saya ke Italia untuk belajar mengenai espresso dan ke Inggris untuk menjadi barista,” ucapnya. Menyeduh kopi agar tidak menjadikan asam lambung dalam tumbuh dengan teknik brewing. “Untuk mengurangi dampak kopi terhadap lambung lakukan teknik brewingnya dengan benar,” tuturnya.

Sementara, Bang Aska menerangkan dirinya membuka usaha Keripik Askha Jaya berasal dari menitipkan jualan. “Saya awalnya bukan berjualan keripik yang seperti sekarang tetapi kelanting dan marning (jagung pipilan). Ada sekitar setahun berjualan hingga saat ini dapat berjualan keripik dengan lima outlet di Gang PU,” ungkapnya.

Berinovasi dan mengikuti tren menjadikan usahanya tetap berjalan sampai sekarang. “Terus lakukan inovasi seperti awalnya saya hanya dengan rasa keju dan cokelat tetapi ada juga rasa mangga saat trend. Waktu itu juga pas Green Tea kita ikutkan keripik dengan rasa tersebut,” kata dia saat menjawab pertanyaan mahasiswa. (**)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *