Kaji Permasalahan Bisnis, Dosen IBI Darmajaya Kunjungi Home Industri

BANDAR LAMPUNG – Menjadi salah satu rangkaian dalam kegiatan training of trainer (TOT) for Project Youth Economic Partisipant Initiative (YEPI), para dosen informatics and business institute (IBI) Darmajaya bersama para trainer dari Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) – Centre for Entrepreneurship and SMEs Development (CESMED) mengunjungi sejumlah pelaku home industry di Bandar Lampung, Selasa (25/2).

Beberapa home industry yang dikunjungi diantaranya industri tahu, tempe, dan kerupuk di Kecamatan Kampung Sawah Bandar Lampung. Kunjungan dilanjutkan ke tempat pengolahan ikan lele di Gedong Air dan gurame di Gunung Terang. Selain meninjau langsung proses produksi, kegiatan ini dimaksudkan untuk mengkaji permasalahan yang dihadapi para pelaku home industry dalam mengembangkan usahanya.

Kepala Lembaga Pengembangan Sumber Daya IBI Darmajaya, Andri Winata, SE., M.S., mengatakan kunjungan industry ini menjadi satu dari rangkaian TOT selain pelatihan-pelatihan bisnis. Dalam kunjungan tersebut, dikatakan Andri, para peserta melihat langsung proses produksi, pengemasan, peralatan yang digunakan serta standarisasi mutu yang diterapkan.

Melalui kunjungan ini diharapkan para dosen dapat menciptakan formula atau konsep bisnis yang dapat diaplikasikan ke para pelaku usaha kecil menengah (UKM). “Dalam kunjungan ini, para peserta akan melihat secara langsung kondisi UKM yang rencananya akan menjadi binaan kita. Mereka mengkaji keadaan dan permasalahan yang dihadapi pelaku UKM, untuk kemudian mencari solusi atas permasalahan tersebut” katanya.

Dia menambahkan, dari beberapa permasalahan yang ditemukan, nantinya para dosen yang dibentuk dalam beberapa kelompok ini dituntut untuk bisa membuat bisnis plan maupun strategi bisnis untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi, baik masalah modal, kontruksi, proses produksi maupun pemasaran.

Terkait permasalahan yang dihadapi para pelaku industri, pihaknya siap melakukan pendampingan. “Jika memang masalahnya modal, nanti akan kita carikan sumber dana yang bisa membantu permodalan mereka. Jika membutuhkan bimbingan atau pendampingan, kami akan menyiapkan tenaga ahli, bahkan praktisi sesuai dengan yang mereka butuhkan.” Ujar Andri.

Sementara itu Deputy Director CESMED, Assoc. Prof. Dr. Aini Aman, menuturkan terjun langsung melihat kondisi para pelaku usaha kecil, diharapkan akan membuka wawasan dosen sebagai calon trainer dalam mengkaji segala permasalahan bisnis yang kerap dihadapi pelaku usaha. Setelah itu, kata dia, para dosen diharapkan dapat menciptakan strategi bisnis untuk kemajuan usaha tersebut.

“Nantinya dosen berperan sebagai trainer yang akan melatih mahasiswa dan masyarakat dalam mengembangkan usaha. Kunjungan ini bisa menjadi studi kasus mereka dalam mengatasi permasalahan-permasalahan yang kerap dihadapi pelaku usaha. Setelah itu para dosen diharapkan bisa menciptakan strategi bisnis yang jitu baik dalam hal produksi, pemasaran maupun permodalan” pungkasnya. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *