Kerajinan Crochet Nan Cantik Dari Desa Hanura

Bandar Lampung – Kerajinan crochet atau yang lebih umum disebut merenda, kini mulai digemari masyarakat. Kerajinan tangan yang berbahan dasar benang wol dengan aneka warna ini dapat dikreasikan menjadi beragam produk menarik seperti tas, topi, dompet, dan cenderamata lainnya.

Menyadari itu, dosen Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya, Susanti, S.E., M.M berinisiatif mengadakan pelatihan kerajinan crochet (merenda) di Dusun B Desa Hanura Kabupaten Pesawaran Lampung.

Kegiatan ini dilatarbelakangi tingginya angka kemiskinan di Lampung yang mencapai 14,35 persen dari jumlah penduduk (hasil survei Badan Pusat Statistik, 2015). Dengan keterampilan crochet, penduduk dapat menghasilkan income tambahan untuk rumah tangga.

Pelatihan diikuti 20 peserta dari ibu-ibu PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga) Desa Hanura yang dilaksanakan Minggu (29/11). Kegiatan ini merupakan bentuk Pengabdian Masyarakat Hibah Institusi IBI Darmajaya 2015 yang diraih Susanti bersama rekannya Rieka Ramadhaniyah,SE.,M.Ec.Dev.

Dosen Jurusan Managemen ini mengatakan Desa Haruna yang berlokasi dekat dengan pantai memiliki potensi wisata yang besar, serta memiliki organisasi seperti PKK dan karang taruna yang aktif berperan untuk mengembangkan serta memajukan desa.

“Kerajinan crochet memiliki prospek bisnis yang baik sebagai cenderamata bagi para pengunjung wisata di Desa Hanura. Dengan adanya pelatihan crochet diharapkan dapat menambah keterampilan peserta dibidang kerajinan tangan, dan menumbuhkan jiwa berwirausaha,” ujar Susanti.

Lanjutnya, pada pelaksanaan pelatihan, pihaknya bekerjasama dengan mitra yakni Rini Nurlistiani yang telah mahir membuat dan juga berbisnis dibidang kerajinan tangan crochet.

“Mudah-mudahan ibu-ibu PKK Desa Hanura terinspirasi untuk mengembangkan kerajinan merenda. Selain mengembangkan kreativitas, mengisi waktu luang dengan aktivitas yang bermanfaat, merenda juga bisa menambah penghasilan, dan mengembangkan usaha desa yang mandiri,” harapnya.

Menanggapi pelatihan tersebut, Kepala Lembaga Pengembangan Pembelajaran, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP4M), Anuar Sanusi, SE., MSi mengapresiasi pengabdian masyarakat yang telah dilakukan para dosen.

Diungkapnya, IBI Darmajaya memberikan hibah institusi program pengabdian masyarakat sebagai bentuk dukungan dan memotivasi para dosen melakukan pengabdian masyarakat. Tahun 2015 terdapat 5 judul pengabdian masyarakat oleh dosen yang memperoleh hibah institusi IBI Darmajaya.

“Pengabdian masyarakat menjadi salah satu tri darma perguruan tinggi, dimana dosen diharapkan tidak hanya mampu mengajar mahasiswa di kampus, dan melakukan penelitian, tetapi juga mampu mengimplementasikan ilmunya dengan terjun langsung ke tengah masyarakat.,” ungkapnya.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *