Kerak Nasi Kekinian, Usaha Mahasiswa Darmajaya

Kerak Nasi Kekinian, Usaha Mahasiswa Darmajaya

DSC_0036 a
<
>

Bandar Lampung –Suka kerak nasi (intip nasi)? Bosan dengan rasa kerak yang gurih saja? Yuk cobain snack kekinian KERASA. KERASA adalah camilan kerak nasi yang memiliki aneka rasa, seperti coklat, keju, pedas, coklat putih, strawberry, dan original (gurih).

Perpaduan antaratekstur kerak yang renyah dan rasa yangdisesuai dengan selera membuat yang mengonsumsi jadi ingin lagi dan lagi. Ditambah dengan bentuk kerak yang dipotong kecil-kecil membuat KERASA lebih praktis dimakan, dan memiliki kemasan yang menarik.

Food startup yang mampu mengangkat potensi kekayaan kuliner nusantara ini merupakan usaha rintisan Imron Rahman, mahasiswa Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya.

Imron mengatakan, ide bisnis ini berawal dari melihat neneknya yang sering membuat kerak dan banyak tetangga yang meminta kerak buatan nenek secara gratis.

“Dari situ saya mulai berfikir bahwa kerak punya rasa yang enak, banyak yang menyukai, tapi susah didapatkan karena jarang ada menjual. Ada yang menjual kerak di pasar tradisional dengan bentuk bulatberukuran besar. Menurut saya itu tidak praktis dan kurang menarik. Sehingga saya berinovasi mengkreasikan kerak menjadi camilan yang dibentuk lebih kecil agar mudah dimakan, dan ditambah pilihan rasa dengan kemasan kekinian,” ujar mahasiswa jurusan Teknik Informatika ini.

KERASA menjadi salah satu dari 5 startup bisnis mahasiswa yang memenangkan kompetisi Darmajaya Technopreneurship 2017 dan mendapat bantuan modal usaha sebesarRp. 8 juta.

Usaha yang dirintis sejak Agustus 2017 ini sudah memiliki sertifikasi Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT).Harga KERASA untuk 150 gram yakni Rp. 15 ribu/pcs.Pemesanan dapat melalui WhatApp 085384242447 dan Instagram kerasa_snack.

“Saya bangga menjadi mahasiswa Darmajaya. Kampus ini mendukung dan memotivasi para mahasiswa untuk memiliki jiwa technopreneur. Melalui kompetisi Darmajaya Technopreneurship 2017, saya mendapatkan banyak manfaat dari seminar, workshop yang dilaksanakan membuka wawasan berbisnis, para mentor memberikan pembimbingan usaha, dan mendapatkan hadiah bantual modal,” ungkap pria kelahiran 21 Oktober 1995 ini.

Sementara itu, Kepala Inkubator Bisnis dan Teknologi (Inkubitek) IIB Darmajaya, Niken Paramitasari, SE., MM mengatakan, pihaknya kembali menyelenggarakan Darmajaya Startup Competition (DSC) 2018 yakni kompetisi bisnis untuk menjaring ide startup terbaik yang dimiliki mahasiswa Darmajaya yang dibagi menjadi 2 kategori yakni food startup dan digital startup.

“Kami memotivasi mahasiswa Darmajaya untuk berjiwa technopreneur. Mudah-mudahan melalui DSC 2018 akan mucul startup-startup bisnis yang menjadi bagian dari solusi untuk Lampung dan Indonesia,” harapnya.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *