Keren, Mahasiswa Prodi Kampus The Best ini Ciptakan Alat Monitoring Aliran Green House

Keren, Mahasiswa Prodi Kampus The Best ini Ciptakan Alat Monitoring Aliran Green House

IMG-20220304-WA0026 IMG-20220304-WA0023
<
>

BANDARLAMPUNGMahasiswa Prodi Sistem Komputer IIB Darmajaya, Andrian Naufal berhasil menyelesaikan Rancang Bangun Alat Monitoring Aliran dan Jumlah Air pada Green House Berbasis ESP32, pada Jumat (4/3/22).

Rancang bangun yang dibuatnya memiliki manfaat untuk mempermudah pemilik lahan pertanian/pengelola green house mengetahui pemakaian air perharinya. Selain itu juga untuk mengetahui kualitas kebersihan air yang digunakan untuk penyiraman dan juga mengembangkan teknologi internet of things pada bidang pertanian.

Andrian –biasa dia disapa — dapat menyelesaikan rancang bangun mulai dari awal hingga perakitan dalam waktu dua minggu. Kerja alatnya, pertama dipasang di jalur-jalur selang penyiraman tanaman.

“Kemudian, dari aliran air mengalir itu masuk ke water flow sensor, dan sensor viscositynya untuk dibaca total penggunaan air dan juga tingkat kekeruhan air yang digunakan untuk penyiraman tanaman,” ungkapnya.

Menurut dia, data yang dibaca sensor diproses di mikrokontroler ESP 32. “Data yang diproses ESP 32-nya dikirimkan ke aplikasi smartphone telegram sebagai output hasil pembacaan dri kedua sensor,” tuturnya.

Adapun penelitian yang dilakukannya tersebut juga mendapatkan tanggapan positif dari pengujinya (Zaidir Jamal, S.T., M.Eng., dan Novi Herawadi Sudibyo, S.Kom., M.T.I.). “Tanggapannya, Pak Zaidir dan Pak Dibyo disempurnakan lagi,” kata dia.

Sementara, Ketua Prodi Sistem Komputer IIB Darmajaya, Novi Herawadi Sudibyo, S.Kom., M.T.I., mengatakan mahasiswa diarahkan untuk melakukan penelitian terapan yang aplikatif langsung kepada masyarakat. “Andrian Naufal mengimplementasikan IoT dalam penyiraman tanaman yang juga dapat diatur waktu penyiramannya,” ungkapnya.

Dibyo–biasa dia disapa–berharap penelitian tugas akhir ataupun skripsi mahasiswa dapat terus memberikan kemanfaatan baik kepada institusi maupun masyarakat. “Karena, sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan Program Kampus Merdeka, mahasiswa dituntut mampu memberikan solusi bagi permasalahan di masyarakat baik dalam keilmuan maupun di luar keilmuan yang dimilikinya,” kata dia. (**)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *