Khusyuk Ibadah dengan Jammer Cellphone

BANDARLAMPUNG – Khusyuk dan tuma’ninah menjadi unsur yang paling penting dalam menjalankan ibadah sholat lima waktu. Sayangnya saat menjalankan ibadah ini, para jemaah seringkali mendapatkan banyak gangguan, salah satunya bunyi handphone (Hp).

Menanggulangi hal ini, Novitalia, mahasiswa Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya menciptakan penetralisir signal handphone sehingga handphone tidak bisa dihubungi selama menjalankan ibadah sholat. Jammer cellphone demikian nama alat ini berfungsi untuk menangkal signal yang dipasangkan di masjid agar jamaah terhindar dari gangguan panggilan dan SMS saat beribadah.

“Jemaah sering kali lupa mematikan Hp saat hendak sholat, tak jarang ketika sholat berlangsung jemaah menerima panggilan atau SMS yang akhirnya mengganggu kosentrasi ibadah mereka. Dengan jammer cellphone jemaah tidak perlu repot-repot mematikan Hp karena secara otomatis Hp tidak bisa dihubungi karena signal telah diblok oleh alat ini.” Jelasnya, kemarin (25/1).

Dia menambahkan prinsip kerja alat ini adalah memanfaatkan komponen pemancar GSM (Jammer) yang mampu menangkal signal Hp. Ketika alat ini dipasang di Masjid maka dijam-jam waktu sholat alat ini bekerja dengan menangkal signal agar Hp tidak bisa dihubungi.

“Pemancar ini bekerja pada frekuensi 88- 108 MHz  dan memiliki jangkauan radius lebih dari 1 kilometer, sehingga Hp yang berada diradius ini maka secara otomatis signal akan hilang sehingga ponsel tidak bisa dihubungi. Ketika ini diaplikasikan ditempat ibadah, maka ini bisa membantu ketenangan jemaah saat beribadah”ujar dia.

Jammer cellphone, kata dia, terdiri dari perancangan perangkat keras dan lunak (software).  Perancangan perangkat keras, terdiri dari power supply dan jammer (pemancar). Sedangkan perancangan perangkat lunak meliputi flowchat dari alat sistem penetralisir signal handphone .

Komponen utama lainnya, dikatakan mahasiswa jurusan Sistem Komputer semester 7 ini adalah Real Time Clock (RTC) yang berfungsi sebagai penghitung waktu. RTC merupakan jam di komputer yang berfungsi sebagai pemelihara waktu dengan mulai dari detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan dan tahun.

“RTC berfungsi untuk pengaturan waktu. Settingan diambil dari waktu awal sholat hingga waktu akhir sholat. Seerti jadwal sholat subuh/ fajar, waktu awal sholat subuh diumpakan 04.12 WIB dan waktu akhirnyua pukul 04.50 WIB. Maka secara otomatis alat ini bekerja menangkal signal antara rentan waktu 04.12-04.50 WIB” papar Novi.

Untuk menciptakan inovasinya tersebut, mahasiswa asal Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus ini mengaku menghabiskan waktu selama dua bulan dan banyak mendapatkan pendampingan dari Dodi Yudo Setyawan selaku dosen pembimbing. Meski baru dalam bentuk prototype, namun Novi mengaku Jammer Cellphone mulai dilirik sejumlah pengelola masjid.

“Alhamdulillah sudah ada yang tertarik untuk menggunakan alat ini. Harganya cukup terjangkau hanya Rp.2 jutaan, mudah-mudahan bisa memberikan manfaat khususnya bagi umat muslim dalam menjalankan ibadah sholat” tandasnya.

Sementara Rektor IBI Darmajaya, Dr. Andi Desfiandi, SE. MA, mengatakan penelitian merupakan salah satu bukti dari keberhasilan mahasiswa dalam menguasai beragam kompetensi yang didapatnya selama menjalani pendidikan di perguruan tinggi. Dengan penelitian mahasiswa mampu mengembangkan ide dan kreativitas mereka menjadi karya-karya yang berkualitas serta  bermanfaat.

“Saya apresiasi sekali dan berharap ini bisa menjadi contoh bagi mahasiswa lainnya untuk aktif melakukan penelitian. Diharapkan langkah Novi bisa menjadi contoh bagi mahasiswa lainnnya untuk lebih baik lagi dalam mengeksplorasi kemampuannya” harap Andi. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *