MAHASISWA DARMAJAYA CIPTAKAN ALAT PENGHITUNG GERAK OTOMATIS

BANDARLAMPUNGTes keterampilan fisik menjadi salah satu kompetensi utama yang diujikan pada Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) jurusan penjaskes. Sayangnya selama ini pelaksanaan tes masih dilakukan secara manual dengan menggunakan meteran, nomor dada, alat tulis, stopwatch dan berhitung manual.

Mengatasi masalah ini, Dedi Pratama, mahasiswa Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya menciptakan alat yang mampu menghitung jumlah gerakan tubuh secara otomatis. Dengan alat ini, menghitung sit-up, push-up, lempar tangkap bola, lompat tegak, tes kelincahan dan daya tahan kardiorespiratori para peserta dapat dilakukan otomatis.

Disamping mudah digunakan, tingkat akurasi informasi yang diberikan alat ini jauh lebih tinggi dibandingkan secara manual. Dikatakan mahasiswa jurusan Sistem Informasi semester akhir ini, komponen utama pada alat ini adalah sensor infrared yang berfungsi mendeteksi keberadaan benda bergerak yang melintas didepannya.

Selain itu ada foto dioda yang menangkap sensor tersebut. Ketika terdapat benda asing menyentuh/menghalangi sensor ini, maka secara otomatis alat ini menghitung gerakan benda tersebut. Informasi yang dihasilkan dari alat ini adalah waktu yang menunjukan kecepatan dan jumlah gerakan.

“Sensor infrared dihubungkan secara presisi pada foto dioda. Peserta yang melakukan tes secara otomatis gerakan tubuhnya akan tertangkap sensor tersebut dan membaca jumlah gerakan serta kecepatan yang terjadi. Dengan menggunakan alat ini, perhitungan waktu dan jumlah lebih akurat dan cepat” katanya.

Menurut Dedi penerapan IT sangat dibutuhkan untuk menunjang akurasi yang optimal dan menciptakan hasil data yang dapat diolah untuk melakukan pengembangan dan evaluasi berdasarkan jenis data yang diinginkan. Aplikasi ini memudahkan dan menunjang akurasi hasil tes dalam mendata (Entri), memperbaiki (Edit), menghapus (Delete), menyimpan (save) dan mencetak (Print).

Terciptanya inovasi tersebut, diakui putra dari pasangan Achmad Romli dan Tumini ini berangkat dari pengalamannya melihat langsung seleksi tes fisik dan entri data peserta di Universitas Lampung (Unila). “Kebetulan waktu itu saya juga terlibat pada proses pengentrian data hasil tes. Karena dilakukan secara manual proses seleksi menjadi memakan waktu yang cukup lama. Karenanya saya mencoba membuat alat dan membangun sistem informasi ini dengan harapan bisa memudahkan dan efisiensi” ujarnya.

Tak hanya akurasi, aplikasi ini juga memudahkan panitian seleksi dalam pembuatan laporan. Dia berharap sistem test keterampilan secara terkomputerisasi ini bisa diimpelentasikan secara nyata sehingga meningkatkan mutu kerja, efisiensi waktu, dan akurasi hasil tes serta pengolahan data hasil tes.

“Alat ini mudah dioperasikan dan tidak membutuhkan banyak perangkat, mudah-mudahan ini bisa diimpelemntasikan dan menjadi solusi dalam proses seleksi SMBTN menjadi lebih mudah, akurat dan cepat” tegasnya.

Sementara itu, Rektor IBI Darmajaya, Dr. Andi Desfiandi, SE.MA, mengaku bangga pada mahasiswa yang aktif dan kreatif menghasilkan inovasi melalui penelitian maupun karya ilmiah. Dia berharap diharapkan penelitian-penelitian tersebut yang dapat memberikan sumbangsih tidak hanya bagi perguruan tinggi tetapi juga bagi lingkungan sekitarnya.

“Penelitian menjadi satu bagian penting dalam dunia pendidikan dan menjadi salah satu implementasi dalam menjalankan tri darma perguruan tinggi. Melalui penelitian, mudah-mudahan mahasiswa tergerak untuk memberikan sumbangsih dalam hal pemikiran, ide maupun karya yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat” harap Andi.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *