Mahasiswa Darmajaya Ciptakan Aplikasi Pendeteksi dan Perhitungan Jumlah Sel Darah Merah

Bandar Lampung – Kemajuan teknologi informasi memberikan banyak manfaat bagi masyarakat untuk berbagai bidang termasuk dibidang kesehatan. Hal ini membuat mahasiswa Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya, Adi Sutrisno berinisiatif mengaplikasikan kemampuan teknologinya dengan menciptakan software pendeteksi dan perhitungan jumlah sel darah merah.

Mahasiswa jurusan Teknik Informatika ini menggunakan metode segmentasi citra (gambar foto) dan canny dalam mendeteksi serta menghitung jumlah sel darah merah baik sel darah normal maupun abnormal. Aplikasinya ini dibuat berdasarkan penelitiannya di UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Lampung.

Adi mengatakan, sebelum menggunakan aplikasi, user terlebih dahulu mengambil foto sampel citra sel darah merah dari mikroskop perbesaran 1000x. Kemudian, foto tersebut dimasukan kedalam software dengan format jpg dan ukuran 448×336 piksel. Software nantinya akan memproses citra sel darah merah dan menampilkan citra hasil segmentasi, jumlah piksel citra yang diinputkan dan keterangan tentang sampel menunjukan keadaan kekurangan atau kelebihan sel darah berdasarkan acuan.

“Sel darah merah (eritrosit) merupakan salah satu sel darah dengan jumlah paling banyak dibandingkan dengan sel darah lainnya dan mengandung hemoglobin yang berfungsi mengangkut oksigen dari paru ke semua sel di seluruh tubuh. Informasi adanya suatu penyakit dapat diketahui dari jumlah sel darah. Kelebihan sel darah merah disebut polisitemia, sedangkan kekurangan sel darah merah disebut anemia,” ujarnya.

Mahasiswa jurusan 14 September 1993 mengungkapkan, untuk pemeriksaan darah secara lengkap, pihak medis biasanya menggunakan mesin hitung namun mesin tersebut memiliki keterbatasan ketika terdapat sel yang abnormal. Selain itu, pemeriksaan juga dapat dilakukan secara mikroskopik yang akan memberikan informasi mengenai sel darah merah abnormal dan variasi bentuk eritrosit. Namun perhitungan secara manual ini membutuhkan waktu yang cukup lama.

“Diharapkan aplikasi ini nantinya dapat bermanfaat bagi pihak atau instansi kesehatan, karena selain mengefisiensi waktu pengecekan sel darah merah normal dan abnormal, aplikasi ini juga memperkecil kesalahan diagnosa oleh manusia (meminimalisir human error),” terangnya.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Riset IBI Darmajaya, Dr. RZ. Abdul Aziz, ST., MT mengapresiasi dan mendukung para mahasiswa untuk aktif melakukan penelitian. Menurutnya, penelitian menjadi salah satu indikator pemahaman mahasiswa terhadap ilmu yang diperolehnya dari proses perkuliahan.

“IBI Darmajaya juga membuka ruang bagi instansi pemerintah, swasta, dan industri bisnis apabila ingin mengembangkan hasil penelitian mahasiswa dan dosen IBI Darmajaya, sehingga manfaatnya bisa langsung dirasakan masyarakat,” ungakpnya.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *