Mahasiswa Darmajaya Ciptakan Pengukur Kadar Alkohol Melalui Hembusan Nafas Manusia

Mahasiswa Darmajaya Ciptakan Pengukur Kadar Alkohol Melalui Hembusan Nafas Manusia

BANDAR LAMPUNG—Mahasiswa Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya terus berinovasi menciptakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang dapat bermanfaat bagi masyarakat. Kali ini, Jimmi Palewah, mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer jurusan Sistem Komputer berusaha membantu instansi terkait, dalam hal ini pihak kepolisian untuk mendeteksi kadar alkohol dalam tubuh manusia melalui hembusan nafas dengan karya ilmiahnya yaitu “Rancang Bangun Alat Pendeteksi Alkohol Berbasis Mikrokontroler”.

Jimmi menuturkan banyak sekali pengaruh buruk yang dapat ditimbulkan oleh minuman keras. Selain tidak baik untuk kesehatan, pengaruh minuman keras dapat membahayakan seseorang yang dalam posisi mengendarai kendaraan bermotor karena keseimbangan tubuh bisa terganggu. “Pihak kepolisian telah banyak usaha untuk menanggulangi hal tersebut, seperti razia pada pengguna-pengguna kendaraan yang terpengaruh minuman keras atau pada tempat-tempat hiburan. Namun, dalam razia tersebut, proses menganalisa pihak kepolisian masih dengan cara-cara yang dirasa masih kurang efisien yaitu dengan melihat ciri-ciri fisik, dengan pengambilan urine dan darah,” ujarnya, Selasa (2/4).

Untuk itu, Jimmi menerangkan, untuk mendapatkan keputusan yang lebih efisien terhadap seseorang yang mengkonsumsi alkohol maka dirancanglah alat pendeteksi alkohol yang menggunakan sensor MQ3 sebagai pendeteksi alkohol. Alat hasil inovasi Jimmy ini tersusun atas perangkat keras dan perangkat lunak. “Perancangan perangkat keras meliputi mikrokontroler atmega 8 sebagai pusat pemroses data, rangkaian LCD, rangkaian buzzer, dan rangkaian LED. Perancangan perangkat lunak berupa perancangan program membaca pendeteksian alkohol dari nafas mulut,” ujar pria kelahiran Talang Padang 1 Februari 1990.

“Kemudian, hasilnya akan ditampilkan di layar LCD berupa data kadar alkohol dengan menampilkan kadar alkohol yaitu mabuk ringan, mabuk sedang, hingga mabuk berat,” ujar mahasiswa yang berdomisili di Gedong Air, Bandar Lampung. Dengan keberhasilan inovasi alat Jimmi yang telah diuji coba di Satlantas Natar ini, dia mengaku akan terus mengembangkan rancang bangunnya hingga dapat mendeteksi kadar persen alkohol dalam tubuh manusia tersebut.

Rektor IBI Darmajaya DR.Andi Desfiandi, SE.,MA didampingi Kepala Jurusan Sistem Komputer Yuni Arkhiansyah, S.Kom.,M.Kom, mengungkapkan pihak institusi senantiasa mendukung karya ilmiah yang diciptakan mahasiswanya, terlebih dengan banyaknya kasus kecelakaan yang terjadi pada seseorang saat mengendarai kendaraan bermotor ketika dalam kondisi mabuk tentunya akan membahayakan keselamatan diri dan orang lain. Metode yang digunakan pihak kepolisian dalam mengecek seseorang dalam keadaan mabuk atau tidak, ketika sedang mengendarai kendaraan masih kurang efesien, yaitu dengan pengambilan urine dan darah. “Cara tersebut dirasakan tidak efektif dan menghabiskan banyak waktu dan biaya. Untuk itu, kami mendukung munculnya inisiatif mahasiswa untuk membuat suatu alat pendeteksi alkohol yang terkandung dalam tubuh manusia. Alat ini tentunya lebih efektif jika dibandingkan dengan cara konvensional yang ada,” ujarnya. (*)

Ket foto :

Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer IBI Darmajaya Jimmi Palewah menunjukkan karya ilmiahnya yaitu “Rancang Bangun Alat Pendeteksi Alkohol Berbasis Mikrokontroler”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *