Mahasiswa Darmajaya Rancang Pengaman Air Panas Dispenser Bagi Balita

Bandar Lampung – Hindari balita terkena air panas dari dispenser, membuat Uchi Safitri berinisiatif menciptakan pengaman air panas dispenser bagi balita secara otomatis. Alat rancangan mahasiswi Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya ini mendeteksi balita berdasarkan jarak pantul sensor. Rancangannya ini bekerja dengan menggunakan sensor ultrasonic SRF04, selenoid, dan berbasis Mikrokontroler Arduino.

Mahasiswi jurusan Teknik Komputer ini menjelaskan, alat tersebut diletakkan di atas dispenser dengan jarak dari permukaan tanah 180 cm. Jika balita yang memiliki tinggi dibawah 110 cm, maka solenoid yang terpasang pada dispenser akan tertutup, dan air panas tidak mengalir. Sebaliknya, jika seseorang dengan tinggi diatas 110 cm, maka solenoid akan terbuka, dan air panas mengalir.

“Anak balita usia 1-5 tahun umumnya memiliki tinggi 60-110 cm, maka ketika balita menekan dispenser air panas maka solenoid akan tertutup dan air panas tidak mengalir. Sehingga orang tua tidak perlu selalu mengawasi anak balitanya ketika mendekekati dispenser, karena alat ini mengotrol solenoid pada kran dispenser sehingga balita terhindar dari terkena air panas,” terang gadis kelahiran 17 September 1994 ini, kemarin (29/01).

Putri Berbakat PPMB (Putra Putri Minat Bakat) IBI Darmajaya tahun 2012 ini menambahkan, alat rancangannya ini memerlukan power suplay dengan tegangan sebesar 5-12 volt.

“Anak balita memang sangat aktif bergerak, tidak jarang mereka mencoba mendekati dispenser dan menekannya tanpa tahu mana air yang dingin atau panas. Karena itu, saya berharap rancangan alat ini dapat bermanfaat bagi orang tua khususnya untuk mengantisipasi anak balitanya terkena air panas dari dispenser,” imbuh mahasiswa yang hobi bela diri karate ini.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Riset, Envermy Vem, M.Sc mengatakan, IBI Darmajaya senantiasa mendukung dan memotivasi para dosen serta mahasiswanya untuk aktif melakukan penelitian.

“Penelitian merupakan salah satu bagian dari tri dharma perguruan tinggi. Selain itu melalui penelitian, kita dapat mengetahui sejauh mana mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuannya dalam bentuk sebuah karya penelitian untuk memecahkan sebuah permasalahan di masyarakat,” terangnya.

Diungkapnya, saat ini atmosphere penelitian sudah terbangun dengan baik di perguruan tinggi berjulukan kampus biru tersebut. Setiap tahunnya ratusan penelitian dihasilkan mahasiswa IBI Darmajaya dan tak jarang berhasil memenangkan kompetisi tingkat nasional serta meraih hibah dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti).

“Bahkan saat ini Lembaga Pengembangan Pembelajaran, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat (LP4M) IBI Darmajaya telah berstatus Madya dan berhak mengelola dana penelitian dari Kemenristek Dikti berkisar Rp 2-5 Milyar pertahun,” ungkapnya.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *