Mahasiswa Darmajaya Rancang Sistem Pakar Pendiagnosa Mobil Matic

Bandar Lampung – Banyaknya masyarakat yang kini menggunakan mobil matic dan kurangnya tenaga mekanik yang mahir dalam mendiagnosa kerusakan pada mobil matic, membuat Rahmad Wahyudi berinisiatif merancang sistem pakar pendiagnosa mobil matic. Software ini dapat digunakan untuk membantu proses diagnosa awal kerusakan mobil matic yang dilakukan mekanik dan administrasi bengkel dengan tepat.

Mahasiswa Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya ini mengatakan, program aplikasi yang terkomputerisasi ini menerapkan metode sistem pakar forward chaining yang bekerja berdasarkan data dan fakta dari observasi lapangan khusus untuk menentukan kerusakan mobil matic dengan transmisi jenis AT (Automatic Transmition). Penelitian ini dilakukan Rahmad dalam tugas akhirnya di Jurusan Teknik Informatika IBI Darmajaya.

Pria kelahiran 30 Maret 1991 ini menerangkan cara menggunakan sistem ini, user terlebih dahulu masuk ke halaman login akun dengan mengisi username dan password yang dimiliki masing-masing mekanik atau admin. Kemudian mengisi data pelanggan meliputi tipe mobil, plat nomor, dan nama pemilik.

“Selanjutnya, user akan masuk ke halaman diagnosa dan menjawab ya atau tidak dari beberapa list pertanyaan yang muncul tentang gejala kerusakan. Setelah menjawab, akan muncul hasil diagnosa berupa jenis kerusakan, penyebabnya, dan solusi perbaikan disertai waktu diagnosa,” terangnya, Kamis (31/12).

Anak pertama dari dua bersaudara ini berharap, penelitiannya dapat diaplikasikan pada bengkel untuk meningkatkan pelayanan dengan memungkinkan para mekanik yang kurang berpengalaman dapat melakukan diagnosa awal kerusakan dengan tepat dan menghindari kemungkinan kesalahan diagnosa dalam perbaikan mobil matic meski tanpa pengawasan kepala bengkel.

“Sistem ini memiliki kelebihan yakni dapat diakses dimanapun tanpa harus melakukan penginstalan namun bergantung dengan konektifitas internet. Selain itu juga memudahkan mekanik dalam membuat laporan kerja karena setiap melakukan diagnosa menghasilkan laporan yang dapat diprint atau disimpan,” ujar putra pasangan Wartoyo dan Rohmiatun ini.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Riset, Envermy Vem, MSc mengatakan, penelitian merupakan salah satu bagian tri darma perguruan tinggi karenanya IBI Darmajaya senantiasa mendukung dan memotivasi para dosen dan mahasiswa untuk aktif melakukan penelitian.

“Penelitian dapat menjadi tolak ukur untuk mengetahui pemahaman mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu yang diperolehnya dari perkulihan. Melalui penelitian, mahasiswa juga dapat bersumbangsih dalam bentuk ide, dan pemikirannya untuk memecahkan suatu permasalahan di masyarakat,” terangnya.

Diungkapnya, ratusan penelitian dihasilkan IBI Darmajaya setiap tahunnya, dan tidak sedikit yang memperoleh penghargaan atau memenangkan hibah tingkat nasional. Vem menambahkan, Lembaga Pengembangan Pembelajaran, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat (LP4M) IBI Darmajaya juga telah berstatus madya dan dipercaya mengelola dana penelitian sebesar Rp 2-5 Milyar dari dari Kemenristek Dikti.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *