Mahasiswa Darmajaya Sulap Lele Jadi Kerupuk dan Abon Sehat Nan Lezat

Mahasiswa Darmajaya Sulap Lele Jadi Kerupuk dan Abon Sehat Nan Lezat

IMG-20160902-WA0000 IMG-20160901-WA0002 IMG-20160901-WA0001 IMG-20160901-WA0003
<
>

Bandar Lampung – Ikan lele menjadi salah satu jenis ikan air tawar yang sering kita dijumpai di pasaran. Selain mudah dibudidayakan dan memiliki harga yang relatif murah, ikan berkumis ini ternyata memiliki segudang kandungan gizi yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh.

Ikan lele kaya akan kandungan protein, vitamin B12, fosfor, asam lemak omega 3 dan omega 6 untuk menjaga kesehatan jantung dan otak, terutama bagi anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Namun, ada sebagian masyarakat yang kurang suka mengonsumsi ikan lele sebagai lauk makan. Hal ini lantas menginspirasi 10 mahasiswa Darmajaya untuk menyulap ikan lele menjadi camilan sehat nan lezat.

Ide tersebut dilakukan mahasiswa Program Kerja Pengabdian Masyarakat di Pekon Way Manak Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus. Ditangan mereka, ikan lele dikreasikan menjadi kerupuk lele Way Manak yang diberi merk Pukle Wenak dan abon lele yang diberi merk Bonle.

Inovasi produk tersebut digagas oleh I Nyoman Widyasa, Tri Noviani, Beta Febri Y, Yusi Anisa D, dan Elvin Ranes W dibawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Abdi Darmawan. Kemudian Amalia Purwaningsih, Sheila Octaviani, Fellya Hastian, Puji Rahayu, dan Rizky Dwi M dibawah bimbingan DPL Anggalia Wibasuri, SKom., MM.

I Nyoman Widyasa mengatakan, masyarakat Pekon Way Manak banyak yang membudidayakan ikan lele. Namun belum ada usaha desa setempat yang mengolah ikan lele menjadi camilan seperti kerupuk dan abon.

“Kerupuk dan abon lele yang kami produksi memiliki rasa enak, gurih, dan manis khas ikan lele. Produk ini kami kemas rapi dilengkapi dengan label yang menarik. Camilan ini tak hanya dapat memperpanjang masa simpan ikan lele, tetapi juga meningkatkan nilai jual, dan lebih disukai anak-anak,” ujarnya.

Mahasiswa Sistem Komputer ini melanjutkan, mereka telah memberikan pelatihan kepada ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)  dan masyarakat tentang cara pembuatan kerupuk dan abon lele, motivasi berwirausaha, pemasaran produk, dan manajemen keuangan. Tak hanya itu, lanjutnya, mereka juga mengajak masyarkat untuk membuat kerajinan tangan dari gelas bekas minuman kemasan menjadi tas yang indah.

Menanggapi hal tersebut, DPL PKPM, Abdi Darmawan mengapresiasi inovasi produk kreatif yang dihasilkan mahasiswanya. Menurutnya, PKPM tak hanya memberikan kesempatan bagi mahasiswa selama 1 bulan untuk belajar berinteraksi, dan bersosialisasi dengan masyarakat, tetapi juga ikut mengembangkan potensi desa. Mahasiswa dapat berbagi ilmunya dari perkuliahan kepada masyarakat untuk mengembangkan desa dibidang teknologi informasi dan ekonomi bisnis. Sehingga meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) dan ekonomi masyarakat

“Harapannya, kehadiran mahasiswa PKPM ini bisa berdampak positif bagi kemajuan desa. Masyarakat bisa mengembangkan usaha panganan ringan kerupuk lele dan abon lele sebagai oleh-oleh khas Pekon Way Manak. Mereka juga diajarkan mengenal e-commerce, sehingga pangsa pasarnya tak hanya di daerah sekitar tetapi lebih luas,” terangnya.

Diungkapnya, tahun ini mahasiswa Darmajaya melaksanakan PKPM di 30 desa dari 5 kecamatan di Pringsewu yakni Gadingrejo, Sukoharjo, Ambarawa, Pagelaran, dan Banyumas. Selain itu juga dilaksanakan di Kabupaten Tanggamus yang tersebar di 30 pekon di 5 kecamatan yakni Gisting, Pugung, Kota Agung Timur, Kota Agung Barat, dan Wonosobo. Program ini dilaksanakan sejak 4 Agustus lalu dan berakhir pada 5 September 2016. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *