Mahasiswa Darmajaya Unjuk Gigi Pada Kompetisi Nasional Java Business Competition 2015

Mahasiswa Darmajaya Unjuk Gigi Pada Kompetisi Nasional Java Business Competition 2015

Bandar Lampung – Gagal raih gelar juara, mahasiswa Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya berhasil tempati urutan ke 4 pada Java Business Competition yang diselenggarakan Universitas Telkom Bandung di kampus setempat, 3-4 Oktober 2015.

Lomba debat ini diikuti 18 tim dari 10 perguruan tinggi se Indonesia. Anggota tim IBI Darmajaya pada kompetisi tersebut yakni Nita Yulistiana, Ronavita Tanzania, dan Dwi Sri Wahyuni dari Jurusan Manajemen berhasil membawa nama perguruan tinggi yang berjulukan Kampus Biru ini masuk 4 besar.

Nita mengaku senang dapat berkompetisi dengan mahasiswa lain dari berbagai perguruan tinggi se Indonesia. Selain menambah teman baru, dia juga mendapat banyak ilmu dan pengalaman dari ajang tersebut.

“Meski gagal meraih gelar juara yang akhirnya diraih Universitas Trisakti, Universitas Indonesia, dan Universitas Malang sebagai juara I, II, dan III. Tim Darmajaya tetap bersyukur karena bisa masuk semifinal. Tentu pengalaman ini akan menjadi motivasi bagi kami supaya lebih giat belajar, dan meningkatkan kemampuan dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi kompetisi-kompetisi selanjutnya,” ujar mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis ini.

Indonesian Cyber Army 2015

Sementara itu, mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer juga mengikuti kompetisi nasional lainnya. Mereka yakni Yulian Nanda Saputra, Muhammad Dani Ramanda, dan Windu Putra Setiawan yang berkompetisi dalam CTF Hacking Indonesian Cyber Army di Stikom Bali, Denpasar, 1-2 Oktober 2015.

Tim Darmajaya ini masuk 11 besar dari 34 tim yang bertanding dari 31 perguruan tinggi se Indonesia. Selain itu Darmajaya juga sebagai urutan teratas dari perguruan tinggi di Sumatera. Muhammad Dani Ramanda mengatakan, tingkat kesulitan pada kompetisi ini berbeda dari tahun sebelumnya.

“Biasanya host hanya menyerang satu server, sementara pada kompetisi ini host bisa saling menyerang. Sehingga masing-masing tim tidak hanya mengatur strategi untuk menyerang, tetapi juga mengantisipasi serangan dari tim lain,” ungkap mahasiswa jurusan Teknik Informatika ini.

Dikatakannya, peserta Indonesian Cyber Army juga mengikuti workshop hacking dan forensic usai kompetisi. Dimana banyak ilmu dan pengalaman yang dibagikan oleh para pemateri berkompeten dibidang tersebut seperti Steven Nagendran dan Dr. Desmond Davendran dari Malaysia.

Terpisah, Rektor IBI Darmajaya Dr. Andi Desfiandi, SE., MA mengapresiasi keberanian, semangat, dan usaha yang telah dilakukan mahasiswa dalam berkompetisi di tingkat Nasional. Menurutnya kompetisi bukan hanya tentang menang atau kalah, tetapi juga terdapat nilai sportifitas, menghargai proses, dan menjadi pengalaman berharga bagi para mahasiswa.

“Semoga kemenangan tidak membuat mahasiswa merasa cepat puas, begitu pula kekalahan tidak menjadikan mahasiswa merasa kecil hati. Melainkan menjadi motivasi bagi mereka untuk terus memperbaiki kekurangan, dan meningkatkan kompetensi diri. Sehingga mampu menjadi lebih baik, dan siap berprestasi pada kompetisi lainnya ditingkat yang lebih tinggi,” harapnya.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *