Mahasiswa IBI Darmajaya Rancang SIG Lokasi Rawan Longsor Berbasis Mobile

BANDAR LAMPUNG – Berangkat dari rasa keprihatinan terhadap minimnya informasi mengenai bencana longsor di jalur lintas barat Kabupaten Lampung Barat, Pandri, mahasiswa IBI Darmajaya Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer mencoba menciptakan program Sistem Informasi Geografi (SIG) lokasi rawan longsor berbasis mobile. Dengan SIG masyarakat menjadi lebih mudah mendapatkan informasi titik-titik lokasi rawan longsor di suatu daerah.

Lebih jauh Pandri memaparkan Kabupaten Lampung Barat adalah daerah pegunungan yang terdapat banyak jurang yang terjal, curam dan berbukit. Seringnya terjadi bencana alam tanah longsor yang menimbun jalan tiap tahunnya, sehingga mengganggu arus lalu lintas bahkan sampai merenggut korban jiwa.

“Kurangnya informasi dan penanganan dini oleh pemerintah daerah mengenai lokasi rawan longsor di sepanjang jalan lintas liwa merupakan faktornya, informasi yang ada saat ini hanya pemberitahuan nama wilayah yang rentan longsor saja, sementara informasi secara detail tidak ada” katanya.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, lanjut Pandri, maka diperlukan suatu rancang bangun sistem informasi geografis yang akan memberikan informasi berbasis mobile. SIG dirancang untuk bekerja dengan menggunakan data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan).

“Sistem ini mengcapture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa dan menampilkan data secara spasial mereferensikan kepada kondisi bumi. Kemampuan inilah yang membedakan SIG dengan sistem informasi lainnya sehingga dapat berguna bagi berbagai kalangan untuk menjelaskan kejadian, merencanakan strategi dan memprediksi apa yang terjadi” paparnya.

Semua pengguna SIG lokasi rawan longsor dapat mengupdate informasi yang mereka dapatkan untuk kemudian diakses para penggunanya. Penginputan data dapat berupa foto lokasi serta gambaran kondisi titik longsor yang mereka ketahui.

Mahasiswa asal Sindang Pagar Lampung Barat ini menambahkan SIG terbukti mampu menyediakan informasi data geospasial setiap objek permukaan bumi secara cepat, sekaligus menyediakan sistem analisa keruangan yang akurat. Sehingga dapat mencegah resiko atau bahaya yang berpotensi menjadi bencana atau mengurangi efek dari bencana ketika bencana tersebut terjadi.

“Perangkat ini juga mampu menampilkan sistem informasi geografis lokasi rawan longsor menggunakan android, sehingga nantinya dapat berperan dalam upaya mengurangi resiko bencana longsor di Lampung Barat. Tak hanya di Lampung Barat, penemuan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat lebih luas lagi” harapnya.

Pada proses merancang sistem SIG lokasi rawan longsor ini, Pandri mengaku didampingi oleh dosen dari Fakultas Ilmu Komputer IBI Darmajaya, M. Said Hasibuan, S.Kom., M.Kom., Dikatakan M. Hasid, SIG lokasi rawan longsor rancangan Pandri ini merupakan yang pertama di Lampung. Ia berharap sistem ini dapat diadopsi oleh stake holder dan pemerintah guna memperluas informasi dan peringatan bencana longsor kepada masyarakat.

Sementara itu Wakil Ketua Bidang Akademik dan Riset IBI Darmajaya, Drs. Envermy vem,. M.Sc. menuturkan Darmajaya mendorong mahasiswa untuk kreatif dalam membuat karya ilmiah. Darmajaya juga sudah menyiapkan dosen-dosen yang berkompeten dibidangnya untuk mendampingi mahasiswa dalam menyusun rancangan karya ilmiah.

“Hasil karya ilmiah mahasiswa bisa menjadi data base kami yang nantinya dapat dimanfaatkan sebagai referensi bagi mahasiswa lain maupun peneliti yang sedang atau akan melakukan penelitian” kata dia. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *