Mahasiswa PKPM Darmajaya Ajak Warga Berwirausaha Bakso Jamur Tiram

Mahasiswa PKPM Darmajaya Ajak Warga Berwirausaha Bakso Jamur Tiram

dsc_0056
<
>

Bandar Lampung – Siapa yang tak suka bakso ? Makanan yang berbentuk bulat seperti bola ping pong ini nampaknya menjadi favorit sebagian besar masyarakat. Mungkin Anda juga sudah puas mencoba bakso ayam, atau sapi, namun bagaimana dengan bakso jamur tiram ?

Kali ini, mahasiswa Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya berinovasi membuat produk kreasi bakso jamur tiram saat melaksanakan Program Kerja Pengabdian Masyarakat (PKPM) di Pekon Tambahrejo Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu, beberapa waktu lalu. Ide usaha ini digagas oleh M. Adhyatma Cakti, Muhasim, Sri Wahyuni, Wurdiyandari, dan Evi Seviana.

M. Adhyatma Cakti mengatakan, mengonsumsi jamur tiram ternyata bukan hanya dapat memuaskan lidah dan mengenyangkan perut, karena tanaman yang berbentuk menyerupai payung ini ternyata memiliki banyak manfaat yang berguna bagi kesehatan tubuh. Jamur tiram mengandung kalsium, zat besi, vitamin B dan memiliki kadar protein yang tinggi dengan asam amino yang lengkap serta baik bagi masa pertumbuhan anak-anak.

“Jamur tiram merupakan salah satu hasil budidaya warga yang memiliki potensi besar di Pekon Tambahrejo. Sayangnya, masyarakat selama ini hanya menjual jamur tiram secara langsung tanpa pengolahan. Karena itu kami berinisiatif membuat produk inovasi bakso jamur tiram yang bisa meningkatkan nilai jual dan memperpanjang masa simpan,” ujarnya.

Mahasiswa Teknik Informatika ini menerangkan cara pembuatan bakso jamur tiram. Pertama, jamur tiram direndam dengan air panas selama 5 menit kemudian ditiriskan dan dipotong kecil-kecil. Potongan jamur tiram lalu diulek bukan diblender agar tidak terlalu halus. Selanjutnya dicampur tepung sagu, telur, bawang putih halus, dan bumbu lainnya. Adonan dibentuk bulat dan dimasukkan dalam air mendidih hingga mengapung. Setelah itu diangkat dan dikemas, harga bakso jamur tiram per 500 gram yakni Rp 25 ribu.

“Bakso jamur tiram yang dihasilkan memiliki tekstur yang kenyal, rasa yang gurih, dan lezat. Produk ini kami kemas rapi dilengkapi dengan label yang didesain menarik. Untuk dapat bertahan lama, bakso jamur tiram sebaiknya disimpan dilemari pendingin dengan suhu -18 C,” paparnya.

Adhyatma mengaku telah memberikan pelatihan cara pembuatan bakso jamur tiram, dan kewirausahaan kepada ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan warga Pekon Tambahrejo.

“Kami berharap ide usaha ini bisa terus dijalankan masyarakat dan menjadi motivasi mereka berwirausaha agar memiliki penghasilan tambahan bagi ibu rumah tangga guna meningkatkan perekonomian keluarga serta memajukan Usaha Kecil Menengah (UKM) Desa,” ungkapnya.

Sementara itu, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) PKPM, Betty Magdalena, SPd., MM mengapresiasi kreatifitas mahasiswa Darmajaya. Ia menuturkan, PKPM merupakan program rutin yang digelar Darmajaya setiap semester untuk melaksanakan pengabdian masyarakat. Program ini bertujuan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar berinteraksi, bersosialisasi, dan berbagi ilmu yang dimiliki dari perkuliahan kepada masyarakat desa.

“Selama 1 bulan mahasiswa mengabdikan dirinya di desa, diharapkan bisa ikut berperan serta mengembangkan desa lokasi PKPM menjadi lebih berkembang dibidang teknologi informasi dan ekonomi bisnis,” harapnya.

Diungkapnya, tahun ini mahasiswa Darmajaya melaksanakan PKPM di 30 desa dari 5 kecamatan di Pringsewu dan di 30 pekon di 5 kecamatan di Kabupaten Tanggamus pada 4 Agustus lalu dan berakhir pada 5 September 2016. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *