Mahasiswi Sistem Komputer IIB Darmajaya Ciptakan Timbangan Digital Khusus Beras

Mahasiswi Sistem Komputer IIB Darmajaya Ciptakan Timbangan Digital Khusus Beras

2
<
>

BANDARLAMPUNGMahasiswi Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya, Santi Sintiya menciptakan timbangan digital khusus untuk beras dengan menampilkan merek.

Pembuatan alat dilakukan Santi Sintiya untuk memudahkan pedagang tanpa menghitung manual beras yang akan ditimbang. Alat yang diciptakan Sintiya – biasa dia disapa – tak jauh berbeda dengan yang ada di pasaran dalam bentuk namun terdapat keterangan merek.

Timbangan digital yang diciptakan merupakan hasil penelitian skripsinya yang berjudul “Rancang Bangun, Timbangan Beras Digital dengan Keluaran Berat dan Harga Secara Otomatis”. “Alat yang ada saat ini belum memberikan keterangan lengkap mengenai beras itu sendiri. Maka saya memilih untuk merancang alat ini dengan saya tambahkan informasi terkait berasnya,” ungkapnya.

Alat yang dibuat Sintiya memberikan informasi beras dengan jelas, terkait merek, berat harga per kg dan total harga yang dibayar. “Untuk mempermudah pedagangnya tanpa menghitung manual. Ditampilkan pada LCD kemudian di print out dalam bentuk nota untuk pembeli,” ujarnya.

Mahasiswi Sistem Komputer ini menerangkan bahwa timbangan digital beras yang dibuatnya membutuhkan waktu satu bulan dalam pengerjaan. “Kurang lebih kalau merangkai bentuk 15 hari yang lama itu buat coding programnya.Total semuanya sebulan,” bebernya.

Proses kerjanya dengan meletakkan beras diatas timbangan dengan melakukan setting harga per kilogram terlebih dahulu. “Merek beras di setting lewat program. Sudah di input beberapa merek. Kalau saat penimbangan, merek dan harga beras per kilogram tinggal kita pilih saja dengan tekan tombol keypad,” tuturnya.

Sementara, Ketua Jurusan Sistem Komputer dan Teknik Komputer Bayu Nugroho, S.Kom., M.Eng., mengatakan pembuatan alat timbangan digital oleh mahasiswi Sistem Komputer sangat bermanfaat bagi pedagang. “Timbangan digital yang dibuat mahasiswi ini berbeda dengan yang ada di pasaran karena dapat menampilkan jenis beras hingga bukti pembeliannya juga tercetak,” ungkapnya.

Jurusan selalu mendorong dan memberikan saran serta masukan untuk penelitian skripsi dengan menciptakan alat yang bermanfaat dengan disesuaikan oleh kebutuhan dan keinginan masyarakat. “Era Revolusi Industri 4.0 mahasiswa juga didorong untuk menghasilkan sebuah karya yang bernilai dan dimanfaatkan oleh orang banyak. Jadi tidak hanya sebagai pajangan saja,” ujarnya.

Dia berharap alat yang diciptakan dapat dikembangkan kembali oleh mahasiswa/i IIB Darmajaya lainnya. “Setiap alat bisa ditambahkan kebermanfaatannya dari sebelumnya. Pengembangan juga selalu kita dorong agar dapat lebih baik dan banyak fungsinya,” tandasnya. (**)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *