Manfaatkan Kulit Pisang Terbuang, Mahasiswa Darmajaya Sulap Jadi Kusang

Manfaatkan Kulit Pisang Terbuang, Mahasiswa Darmajaya Sulap Jadi Kusang

dsc_0054
<
>

Bandar Lampung – Bagi sebagian besar orang, kulit pisang hanyalah bagian buah yang terbuang dan menjadi sampah. Namun siapa sangka, ditangan 10 mahasiswa Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya, kulit pisang bisa disulap menjadi panganan ringan nan lezat yakni kerupuk kulit pisang yang diberi merk Kusang.

Sepuluh mahasiswa tersebut yakni Ganda Syahertian R, M Indrawan Zikrillah, Mutia, Imelda Intan P, dan I Komang Reka S. Kemudian, Rosma Wati, Eka Prabawanti, Desi Septiani, Muhammad Mahbub, dan Vincencia YH. Ide kreatif tersebut muncul ketika mereka menjalankan Program Kerja Pengabdian Masyarakat (PKPM) di Pekon Tambahrejo Barat, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu pada 5 Agustus – 5 September lalu.

Ganda Syahertian R mengatakan, Pekon Tambahrejo Barat memiliki potensi hasil perkebunan buah pisang yang cukup melimpah. Masyakat sekitar memanfaatkan buah tersebut dengan dijual secara langsung maupun diolah menjadi keripik dan panganan lainnya, sementara kulitnya terbuang dan menjadi sampah.

“Padahal, kulit pisang ternyata memiliki kandungan gizi yang bermanfaat bagi tubuh diantaranya protein, kalsium, zat besi, fosfor, vitamin B, dan C. Karena itu kami berinisiatif mengolah kulit pisang menjadi kerupuk,” ujarnya.

Mahasiswa jurusan Teknik Informatika ini menjelaskan cara pembuatan kerupuk kulit pisang. Pertama, pengupasan kulit pisang dan pencucian. Lalu kulit pisang direndam air kapur selama 20 menit untuk menghilangkan getahnya. Kemudian kulit pisang dikukus, dilanjutkan dengan penghalusan, pencampuran tepung, dan bumbu lalu dicetak. Hasil cetakan kerupuk kulit pisang dijemur atau dioven untuk menghilangkan kadar airnya agar renyah saat digoreng. Setelah digoreng, kerupuk dikemas dan dilengkapi label yang didesain menarik. Produk ini dijual seharga Rp 10 ribu per 250 gram.

“Kami telah melatih ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) cara pembuatan produk ini. Tak hanya itu, kami juga membekali masyarakat Pekon Tambahrejo Barat dengan pelatihan kewirausahaan, manajemen keuangan dan pengenalan e-commerce. Harapannya masyarakat bisa termotivasi untuk berwirausaha dengan produk kerupuk kulit pisang yang bisa menjadi oleh-oleh khas Pekan Tambahrejo Barat dan dapat dipromosikan secara online untuk memperluas pangsa pasar,” paparnya.

Sementara itu, Dosen Pembimbing Lapangan, Linda Septarina, MM mengapresiasi ide kreatif mahasiswanya. Ia menerangkan, Darmajaya rutin menyelenggarakan PKPM setiap semester dengan tujuan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memperoleh proses belajar, dan pengalaman berinteraksi, bersosialisasi ditengah masyarakat serta berbagi ilmu yang dimiliki dari perkuliahan kepada masyarakat.

“Produk Kusang yakni kerupuk kulit pisang menjadi salah satu inovasi produk ekonomi kreatif yang dapat memajukan usaha kecil menengah (UKM) di Pekon Tambahrejo Barat. Semoga ide usaha ini bisa terus dilanjutkan desa untuk membentuk masyarakat yang mandiri, kreatif, paham IT, dan sejahtera,” harapnya.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *