MENDULANG UNTUNG DARI BISNIS KERAJINAN TANGAN

BANDARLAMPUNG – Lulus, mencari kerja dan menjadi karyawan, sama sekali bukan menjadi cita-cita Deni Yoharno, salah satu alumni Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya. Setelah ia mengantongi ijasah pada Oktober lalu, ia bertekad menjadi pengusaha sukses melalui usaha kerajinan yang ia tekuni sejak dibangku kuliah.

Berbekal bakat dan ketertarikannya dibidang seni, mahasiswa yang tercatat sebagai alumnus jurusan Akuntansi angkatan 2013 ini membuat aneka kreasi kerajinan tangan mulai dari merchandise miniatur, maket, lampu tidur, miniatur gedung, dan kerajinan lainnya. Usahanya tersebut ia geluti sejak semester tujuh dan dimulai dari kos-kosan Jl. Dakwah No.20 C Kedaton Bandar Lampung.

Dibantu dua orang karyawannya, dalam sehari Deni mampu memproduksi 10-15 hasil kerajinan. Produknya tersebut kemudian ia pasarkan ke restaurant-restaurant, pasar tradisional, toko-toko dan online melalui jejaring social. Dalam satu bulan remaja asal Lampung Timur ini bisa mendapatkan keuntungan bersih antara Rp.4 juta hingga Rp. 5 juta.

“Usaha ini saya geluti sejak saya masih kuliah di semester tujuh. Saya memang mempunyai ketertarikan pada seni dan membuat aneka kreasi kerajinan. Pertama kali terjun di usaha ini, saya membuat miniature gedung Darmajaya dan coba saya pasarkan di area kampus sebagai merchandise atau hiasan. Awalnya memang tidak mudah untuk mengenalkan produk ini, tapi Alhamdulillah sekarang produk saya bisa diterima” ceritanya, kemarin (10/2).

Tak hanya dipasarkan di Kota Bandar Lampung, memanfaatkan jejaring social, Deni berhasil memasarkan ke beberapa kabupaten/kota lainnya di Lampung bahkan ke Jakarta. Untuk miniatur gedung ia jual dengan kisaran Rp.150 ribu hingga Rp.2 juta, maket antara Rp.500 ribu hingga Rp.8 juta dan lampu tidur antara Rp.65 ribu hingga Rp.100 ribu.

Dari beberapa produk yang dihasilkan, diakui Deni, miniatur gedung menjadi kerajinan yang paling diminati pelanggan. Khusus produk yang satu ini, Deni membuat penawaran kepada perusahaan, perguruan tinggi maupun perorangan untuk menjadikan miniatur gedung sebagai merchandise perusahaan atau koleksi pribadi.

“Rata-rata pelanggan adalah perguruan tinggi, tapi beberapa ada juga yang perorangan. Biasanya mereka minta dibuatkan miniatur rumah mereka atau bangunan sesuai hoby dan kecintaan mereka, seperti stadion olahraga untuk klub-klub tertentu. Kami melayani dalam bentuk apapun” ujar Deni.

Untuk memperluas pemasaran, mahasiswa yang bercita-cita menjadi wirausahawan muda ini berencana mendirikan CV dan toko, serta mengembangkan pembelian reseller. “Saya juga berencana mengembangkan kreasi kerajinan saya lebih bervariasi dan beragam ukuran” ujar penyuka olahraga futsal ini.

Dia optimis hasil kerajinannya ini bisa berkembang dan diterima pasar lebih luas lagi. “Sejauh ini responnya cukup bagus. Saya percaya produk saya akan diminati konsumen lebih luas lagi. Karena selain harganya yang cukup bersahabat, hasil kerajinan saya juga unik dan baru,” ucap Deni.

Sementara itu, Rektor Darmajaya, Dr. Andi Desfiandi, SE. MA., menuturkan IBI Darmajaya selalu mendorong mahasiswa untuk berkreativitas dan menghasilkan karya yang bermanfaat, sehingga setelah lulus nanti para alumni tak lagi berorientasi mencari kerja tetapi mengembangkan talentanya tersebut untuk menciptakan peluang kerja.

“Kreativitas menjadi salah satu bekal penting bagi mahasiswa setelah lulus nanti. Apa yang dilakukan Deni menjadi bukti bahwa budaya entrepreneur sudah menyentuh mahasiswa-mahasiswa kami. Mudah-mudahan ini bisa menjadi contoh bagi mahasiswa lainnya dalam berkreativitas” pungkasnya.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *