Menteri BUMN Berikan Spirit Mahasiswa dan Pelajar Lampung di IIB Darmajaya

Menteri BUMN Berikan Spirit Mahasiswa dan Pelajar Lampung di IIB Darmajaya

WhatsApp Image 2022-01-31 at 07.41.43
<
>

BANDARLAMPUNG – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) H. Erick Thohir, BA., MBA., memberikan spirit kepada mahasiswa dan pelajar SMA/K di Provinsi Lampung untuk berani bermimpi dan mewujudkannya.
Hal itu disampaikan putra terbaik Lampung ini dalam Seminar Nasional “Peran Pemerintah dan Masyarakat dalam Mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045”, di Aula Lantai 3 Gedung Alfian Husin IIB Darmajaya, Minggu (30/1/22).
“Yang hadir di sini merupakan ekosistem bagian dari masa depan Indonesia 2045. Indonesia Emas 2045 adalah cita-cita kita bersama. Di mana ekonomi Indonesia masuk 10 besar ekonomi dunia,” ungkapnya.
Erick Thohir juga menceritakan kisah sang ayah (Teddy Thohir) yang lahir di Gunungsugih, Lampung Tengah, pindah sekolah ke Tanjungkarang untuk sebuah impian dan cita-cita. “Kalau tidak pindah tidak akan seperti saat ini. Kalian juga harus memiliki mimpi dengan usaha untuk mewujudkannya,” kata dia, saat berinteraksi dengan mahasiswa IIB Darmajaya dan pelajar SMA/K.
Dulu, lanjut dia, mimpi untuk membangun jalan tol itu ada dan kini telah tercapai. Begitu juga sekarang harus bermimpi untuk digitalisasi dengan membangun data center.
“Pemerintah kita siap tidak. Banyak pekerjaan yang hilang dari digitalisasi. Mulai dari pertanian dengan pemanfaatan teknologi. Bukan lagi membanjiri tumbuhan dengan air tetapi meneteskan tumbuhan dengan air karena air bersih di kota sekarang sulit,” bebernya.
Erick Thohir menerangkan bahwa yang dibutuhkan sekarang Block Chain, Artificial Intellegence (AI), Mining Scientist, dan Smart City. “BUMN sekarang juga telah bergerak untuk bersinergi bersama dengan mahasiswa perguruan tinggi dalam digitalisasi. Pimpinan BUMN hampir berusia muda seperti Direktur Telkom Fajrin Rasyid yang usianya menjabat saat itu 35 tahun,” imbuhnya.
Dia juga bercita-cita Indonesia memiliki ekosistem sendiri bukan ekosistem Cina atau Amerika. “Kalau kita punya ekosistem terpakai oleh pertumbuhan dan kesejahteraan serta ekonomi masyarakat kita. Tidak untuk dipakai oleh masyarakat negara lain seperti founder startup yang saya minta untuk tetap berada di Indonesia membangun ekosistemnya,” tuturnya
Perusahaan juga berubah, kata Erick, dimana dulu perusahaan besar dunia berdasarkan sumber daya alam (SD) dan market tetapi sekarang 10 perusahaan besar semua teknologi. Seperti Apple, Microsoft, Google, Tesla, Tencent, FB dan lainnya.
“Bukan siapa yang terbaik tetapi siapa yang berinovasi dan berkolaborasi. Dimana posisi BUMN sekarang, sebagai penyeimbang ekonomi saat ini. Karena pada saat Covid ini yang kaya makin kaya yang miskin makin miskin. Yang besar makin besar dan yang kecil makin kecil,” terangnya.
Menurutnya, harga minyak goreng juga naik kalau tidak diintervensi menjadi menyusahkan masyarakat. “Petani sawit ketika harga minyaknya naik maka senang namun ibu-ibu mengeluh,” imbuhnya.
Untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, Erick Thohir juga telah berkomunikasi dengan 16 Rektor perguruan tinggi agar mahasiswa fokus ke teknologi digital. “Saya membuka juga program magang mahasiswa dengan bekerja sama banyak Universitas. Benefitnya untuk apa? Mengenal dunia kerja, sertifikasi, dan lainnya,” jelasnya.
IIB Darmajaya dengan Fakultas Ilmu Komputer dan Fakultas Ekonomi Bisnis juga sudah sangat tepat. “Fokus hari ini dan kedepan di teknologi dan bisnis dengan menciptakan entrepreneurship. Tepat karena ini yang akan berkembang kedepannya dengan memiliki roadmap dan kita rajut bersama-sama,” kata Erick.
Sebelumnya, Rektor IIB Darmajaya, Dr. Ir. H. Firmansyah, Y. Alfian., MBA., M.Sc., mengucapkan terima kasih atas kedatangan Menteri BUMN Erick Thohir di Kampus IIB Darmajaya. “Selama ini menteri yang datang ke IIB Darmajaya sudah banyak tetapi yang asli Lampung baru ini Pak Erick Thohir. Insya Allah nanti ada tokoh dari Lampung yang menjadi pemimpin di Indonesia,” ungkapnya.
Di Darmajaya, lanjut dia, merubah mindset mahasiswa dicetuskan oleh Rektor sebelumnya (Dr. Andi Desfiandi, S.E., M.A.) dengan mengubah dari pegawai menjadi entrepreneur. “Mahasiswa IIB Darmajaya banyak yang berhasil di ajang entrepreneur dengan adanya Unit khusus yakni Inkubator Bisnis. Di mana membantu mahasiswa untuk membangun bisnis hingga membekalinya sampai sukses dalam kompetisi,” tuturnya.
Menurut Rektor, adanya Darmajaya Startup Competition (DSC) juga membuat mahasiswa kompetitif. “Dengan generasi emas ini IIB Darmajaya juga dapat membanggakan di level nasional dan internasional,” kata Ketua Aptisi Wilayah II-B Lampung ini.
Sedangkan Ketua BPD HIPMI Lampung, Ahmad Giri Akbar menjelaskan bahwa untuk sukses harus merubah mindset. “Kita harus memiliki mindset untuk bisa dan yakin dengan kemampuan kita. Seperti yang disampaikan Bapak Menteri Erick Thohir tadi,” ungkapnya.
Dia juga fokus dalam membantu UMKM Go Digital dengan platform Joinan.id. “Pembeli dan penjual dapat langsung melakukan transaksi. Kami hadir di UMKM juga untuk bersaing dengan corporate,” ujarnya.
Dengan menekankan pada 4P (Product, Price, Place, dan Promotion) dapat meningkatkan perekonomian terutama dari UMKM. “Menjadi pengusaha tidak hanya dari nasab (keturunan), tetapi juga dari nasib seperti Menteri BPKM Pak Bahlil yang berbeda dari yang lainnya. Jadi, semua itu apakah nasab dan nasib memiliki proses yang tidak mudah untuk dilalui sehingga harus menghargai diri kita dan mensyukurinya,” tuturnya.
Hal senada disampaikan Wakil Rektor 1 Bidang Akademik dan Riset IIB Darmajaya, Dr. RZ Abdul Aziz, S.T., M.T. Menurut dia, dengan mengikuti perkembangan teknologi yang cepat maka pertumbuhan ekonomi Indonesia juga semakin baik bahkan dapat meningkatkan pendapatan negara. “Mulai dari sekarang membiasakan dengan teknologi dalam segala bidang. Tidak hanya sebagai pengguna tetapi juga dapat memanfaatkan teknologi dengan baik dan menghasilkan,” ungkapnya.
Data center, kata RZ Abdul Aziz, menjadi salah satu bisnis kedepan seperti yang disampaikan Menteri BUMN. “Bila tidak cepat untuk ikut ambil bagian, maka akan tergerus oleh masyarakat dari luar Indonesia yang memanfaatkannya. Mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat juga harus berpartisipasi aktif dalam digitalisasi mendukung pembangunan pemerintah,” ujarnya. (**)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *