Meraih IPK Tertinggi, Siti Tak Sempat Jadi Pengangguran

Meraih IPK Tertinggi, Siti Tak Sempat Jadi Pengangguran

Menyandang predikat lulusan terbaik pada Wisuda XIV Informatics and Business Institute (IBI) Darmajaya dengan nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi yaitu 3.90, membuat Siti tidak berlama-lama menyandang status pengangguran. Pasalnya, belum lulus dan belum sampai merasakan seremoni wisuda pun, Siti justru telah ”dipinang” perusahaan ternama di Provinsi Lampung. Rasa syukurnya bertambah manakala job description di tempatnya bekerja sesuai dengan jurusan Akuntansi yang selama ini dipelajarinya di bangku kuliah.

Dengan kecerdasan di atas rata-rata, telah banyak perusahaan yang tertarik untuk merekrut Siti agar bekerja di perusahaan tersebut. Siti pun tidak hentinya merasa sangat bersyukur telah mendapat dukungan dari semua pihak, mulai orangtua, dosen, rekan-rekan semasa kuliah, hingga kampus biru. “Banyak hal menyenangkan dan berkesan sekali selama saya kuliah di IBI Darmajaya. Almameter saya sangat mendukung mahasiswanya dalam berbagai perlombaan accounting dan selalu memberikan kesempatan bagi mahasiswanya untuk mengembangkan kemampuan dan bakat yang dimiliki. Sehingga, berkat dukungan semua pihak, Alhamdulilah, Siti berada di posisi saat ini,” ujar dara cantik kelahiran Hajimena, 2 Maret 1990 saat bicara soal IPK tertinggi yang berhasil diraihnya.

Selain aktif di perkuliahan, Siti aktif pula dalam berbagai organisasi mahasiswa. “Dengan mengikuti UKM Digital, saya lebih berani berkomunikasi dengan orang banyak. Begitu pula di HIMA AK saat menjadi sekretaris sekaligus koordinator pendidikan dan pengajaran, saya bisa mengembangkan minat dan bakat saya,” ujar alumni IBI Darmajaya jurusan Akuntansi yang pernah aktif pula sebagai aktivis Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Digital dan Himpunan Mahasiswa (HIMA) Akuntansi IBI Darmajaya.

Berkat keaktifannya sebagai asisten dosen di Lab Akuntansi dan aktivis UKM Digital serta HIMA AK IBI Darmajaya, Siti bisa lebih menjalin komunikasi dan kerjasama dengan berbagai pihak termasuk pihak ketiga dalam hal sponshorship hingga mendapat ragam informasi lowongan pekerjaan. “Alhamdulilah, sebelum saya lulus dan diwisuda, saya sudah mendapat kepercayaan dan kesempatan untuk berkarir di perusahaan tempat saya bekerja saat ini,” ungkap Siti yang memiliki cita-cita sebagai dosen.

Meski meraih IPK tertinggi, tidak lantas membuat Siti Rohani serta merta menyandang predikat ”kutu buku”. Jam belajarnya pun tidak terpaku setiap hari selama beberapa jam tertentu. Justru Siti belajar dari hal apa pun, bisa melalui film, buku, televisi, iklan, bahkan membaca fenomena yang terjadi di lingkungan sekitar.

”Meraih IPK tertinggi tidak harus identik dengan kutu buku, ilmu pun tidak hanya didapat dari buku,  bisa dari televisi misalnya dari tontonan yang bisa memotivasi seseorang dalam kiat belajar, dari film yang menceritakan tentang sebuah manajemen, memahami iklan, atau bisa membaca fenomena yang terjadi di sekililing kita,” ujar putri pasangan Susanto dan Ngadinem.

Siti mengaku dirinya tidak pernah membatasi durasi waktu untuk belajar. Kapan pun dan di mana pun bisa digunakan untuk membahas perkuliahan. Menurutnya, yang terpenting saat menjadi mahasiswa bukanlah menghafal sebanyak mungkin melainkan memahami dengan baik. “Saat mempelajari suatu hal haruslah fokus dan memahami sebaik mungkin yang sedang kita pelajari, bukan sekedar menghafal saja,” tukas putri pertama dari empat bersaudara ini.

Selain itu, mencoba menyukai semua pelajaran yang tidak disukai, seimbang dalam keadaan apa pun, baik dalam keadaan tertekan sekali pun. Kemudian tetap mencoba bisa berpikir tenang, fokus, sehingga bisa memahami dengan baik. ”Biasanya saya suka belajar sebelum tidur, itu pun dibaca sekilas saja supaya keesokan harinya bisa lebih mudah untuk memahaminya. Bisa juga membuat kopelan atau catatan untuk membuat keywordnya. Setelahnya, saya suka membicarakan atau berdiskusi dengan teman supaya menemukan pemahaman dan masukan agar lebih mengembangkan pelajaran yang didapat,”ujar Siti. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *