Pantau Bak Sampah Penuh Dari SMS

Pantau Bak Sampah Penuh Dari SMS

SONY DSC
<
>

Bandar Lampung –Sampah yang menupuk di bak penampungan akibat keterlambatan pengangkutan oleh petugas kebersihan,dapat menyebabkan timbulnya polusi udara yang mengganggu kenyamanan masyarakat. Menanggulangi hal tersebut, Yusno Adi Nagoro berinisiatif merancang sistem pemantauan bak sampah menggunakan Short Message Service (SMS) gateway berbasis Arduino.

Mahasiswa Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya ini mengatakan, sistem tersebut bermanfaat memudahkan petugas sampah untuk mengetahui kondisi bak penampung sampah apakah sudah penuh atau belum. Penelitian ini dilakukan Yusno sebagai tugas Skripsinya di Jurusan Sistem Komputer.

“Alat ini saya rancang dengan menggunakan sensor ultra sonic sebagai alat pengukur jarak sampah pada bak penampung. Umumnya bak penampung sampah berbentuk persegi panjang, jadi 2 sensor dipasang diatas bak sampah di sisikanan dan kiri,” ujarnya.

Mekhanai Kota Bandar Lampung tahun 2014 ini menerangkan, pada prototype, sampah akan terdeteksi tidak penuh pada saat jarak antara permukaan sampah dengan sensor berkisar 28 cm hingga 11 cm dan tidak ada tindakan pengiriman sms gateway.

“Tetapi jika sampah berada pada jarak 10 cm hingga 2 cm, bak sampah terdeteksi sudah penuh, dan gsm/gprs shield akan secara otomatis mengirim sms gateway ke nomor petugas kebersihan yang telah terprogram di mikrokontroler sebagai bentuk informasi,” paparnya.

Pria kelahiran 31 Juli 1995 ini mengungkapkan, alat rancangannya ini perlu dikembangkan lagi karena masih memiliki kekurangan. Diantaranya sistem yang dibuat harus terhubung dengan listrik, sehingga ketika ada pemadaman listrik, sistem tidak bekerja.

“Sampah apapun jenis organik, anorganik, ataupun campuran akan tetap terdeteksi menggunakan sensor ultrasonik. Namun pada permukaan yang tidak rata akan mempengaruhi jarak pantul gelombang yang berdampak dari hasil jarak yang kurang akurat,” ungkapnya.

Menanggapi penelitian ini, Ketua Jurusan Sistem Komputer, Zaidir Jamal, ST., MEng mengapresiasi dan mendukung para mahasiswanya untuk aktif serta kreatif menghasilkan karya-karya penelitian.

“Sistem yang dirancang Yusno ini cukup kreatif untuk membantu petugas kebersihan dalam menjalankan tugasnya. Alat ini dapat dikembangkan dengan membuat sumber energi alternative seperti baterai sebagai pengganti jika arus listrik terputus,” sarannya.

Lanjutnya, Darmajaya juga membuka ruang bagi pihak pemerintah maupun swasta yang ingin mengembangkan dan menerapkan hasil penelitian mahasiswa dan dosen Darmajaya agar manfaatnya lebih dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *