Perdalam Dunia Perfilman, UKM DCFC Gelar Coaching Clinic

BANDARLAMPUNG-Dalam rangka meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang dunia perfilman, unit kegiatan mahasiswa Darmajaya Computer & Film Club (UKM DCFC) IBI Darmajaya akan mengadakan coaching clinic (Sharing film bersama sutradara) di aula Pascasarjana, Jumat (2/5).

Ketua panitia kegiatan, Bambang Permadi mengatakan coaching clinic merupakan salah satu rangkaian kegiatan festival film indie Darmajaya (FFIDJ) 2014. Dalam kelas tersebut, para peserta akan diajarkan tentang teknik dasar pembuatan film, mulai dari pengenalan film hingga produksi film. Coaching ini sendiri akan digelar selama kurang lebih enam bulan.

“Di coaching clinic para peserta bebas mengajukan pertanyaan terkait dunia perfilman dan akan dijawab langsung oleh sutradara nasional Benni Setiawan dan Akhlis Suryapati. Akan ada diskusi dan sharing tentang film yang telah ditonton hingga belajar tentang dasar pembuatan film, semua akan dikupas disini” kata Bambang, kemarin (29/4).

Tak hanya berlaku bagi mahasiswa, Coaching klinic juga diperuntukan masyarakat umum pecinta film. “Mereka yang ingin belajar dan lebih mendalami lagi dunia perfilman bisa mengikuti acara ini. Disini kita bisa belajar langsung dari sutradara yang tidak diragukan lagi sepak terjangnya di dunia perfilman” ujarnya.

Selain menjadi wadah silaturahmi antar pecinta film, kegiatan ini diharapkan dapat menambah wawasan mahasiswa dan para pecinta film tentang dunia perfilman, mulai dari proses produksi hingga editing. “Mudah-mudahan ini juga akan memotivasi mereka untuk lebih kreatif lagi membuat film” tandasnya.

Sementara itu Ketua UKM DCFC, Rahmad Wahyudi mengatakan tahun ini DCFC menggelar FFIDJ yang diikuti 67 peserta dari berbagai propinsi di Indonesia. Mereka adalah peserta yang nantinya memperebutkan 12 kategori terbaik dalam FFIDJ 2014 yang puncaknya dilaksanakan pada 3 Mei mendatang.

“Sebanyak 12 kategori yang diperebutkan yakni film terbaik, film terfavorit pilihan penonton, actor terbaik, aktris terbaik, tarung terbaik, sutradara terbaik, editor terbaik, cameramen terbaik, penata music terbaik, pemeran pendukung pria terbaik dan pemeran pendukung wanita terbaik. Penilaian langsung dilakukan oleh Benni Setiawan dan Akhlis Suryapati” paparnya.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Pengembangan Sumber Daya, Novita Sari, S.Sos., M.M., mengatakan karya perfilman merupakan hasil kerja yang membutuhkan daya kreasi dan proses yang tidak mudah. Karenanya, ia menghimbau kepada mahasiswa untuk bisa menghargai karya apapun termasuk perfilman.

“Festival film indie Darmajaya ini tak hanya sebatas kompetisi, tetapi juga sebagai bentuk apresiasi kita terhadap para pecinta film yang telah melahirkan karya-karya terbaiknya. Mudah-mudahan melalui even ini akan memotivasi mereka untuk lebih baik lagi dalam menghasilkan karya, serta merangsang minat atau daya tarik masyarakat terhadap dunia perfilman” tandasnya. (*)
BANDARLAMPUNG-Dalam rangka meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang dunia perfilman, unit kegiatan mahasiswa Darmajaya Computer & Film Club (UKM DCFC) IBI Darmajaya akan mengadakan coaching clinic (Sharing film bersama sutradara) di aula Pascasarjana, Jumat (2/5).

Ketua panitia kegiatan, Bambang Permadi mengatakan coaching clinic merupakan salah satu rangkaian kegiatan festival film indie Darmajaya (FFIDJ) 2014. Dalam kelas tersebut, para peserta akan diajarkan tentang teknik dasar pembuatan film, mulai dari pengenalan film hingga produksi film. Coaching ini sendiri akan digelar selama kurang lebih enam bulan.

“Di coaching clinic para peserta bebas mengajukan pertanyaan terkait dunia perfilman dan akan dijawab langsung oleh sutradara nasional Benni Setiawan dan Akhlis Suryapati. Akan ada diskusi dan sharing tentang film yang telah ditonton hingga belajar tentang dasar pembuatan film, semua akan dikupas disini” kata Bambang, kemarin (29/4).

Tak hanya berlaku bagi mahasiswa, Coaching klinic juga diperuntukan masyarakat umum pecinta film. “Mereka yang ingin belajar dan lebih mendalami lagi dunia perfilman bisa mengikuti acara ini. Disini kita bisa belajar langsung dari sutradara yang tidak diragukan lagi sepak terjangnya di dunia perfilman” ujarnya.

Selain menjadi wadah silaturahmi antar pecinta film, kegiatan ini diharapkan dapat menambah wawasan mahasiswa dan para pecinta film tentang dunia perfilman, mulai dari proses produksi hingga editing. “Mudah-mudahan ini juga akan memotivasi mereka untuk lebih kreatif lagi membuat film” tandasnya.

Sementara itu Ketua UKM DCFC, Rahmad Wahyudi mengatakan tahun ini DCFC menggelar FFIDJ yang diikuti 67 peserta dari berbagai propinsi di Indonesia. Mereka adalah peserta yang nantinya memperebutkan 12 kategori terbaik dalam FFIDJ 2014 yang puncaknya dilaksanakan pada 3 Mei mendatang.

“Sebanyak 12 kategori yang diperebutkan yakni film terbaik, film terfavorit pilihan penonton, actor terbaik, aktris terbaik, tarung terbaik, sutradara terbaik, editor terbaik, cameramen terbaik, penata music terbaik, pemeran pendukung pria terbaik dan pemeran pendukung wanita terbaik. Penilaian langsung dilakukan oleh Benni Setiawan dan Akhlis Suryapati” paparnya.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Pengembangan Sumber Daya, Novita Sari, S.Sos., M.M., mengatakan karya perfilman merupakan hasil kerja yang membutuhkan daya kreasi dan proses yang tidak mudah. Karenanya, ia menghimbau kepada mahasiswa untuk bisa menghargai karya apapun termasuk perfilman.

“Festival film indie Darmajaya ini tak hanya sebatas kompetisi, tetapi juga sebagai bentuk apresiasi kita terhadap para pecinta film yang telah melahirkan karya-karya terbaiknya. Mudah-mudahan melalui even ini akan memotivasi mereka untuk lebih baik lagi dalam menghasilkan karya, serta merangsang minat atau daya tarik masyarakat terhadap dunia perfilman” tandasnya. (*)
BANDARLAMPUNG-Dalam rangka meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang dunia perfilman, unit kegiatan mahasiswa Darmajaya Computer & Film Club (UKM DCFC) IBI Darmajaya akan mengadakan coaching clinic (Sharing film bersama sutradara) di aula Pascasarjana, Jumat (2/5).

Ketua panitia kegiatan, Bambang Permadi mengatakan coaching clinic merupakan salah satu rangkaian kegiatan festival film indie Darmajaya (FFIDJ) 2014. Dalam kelas tersebut, para peserta akan diajarkan tentang teknik dasar pembuatan film, mulai dari pengenalan film hingga produksi film. Coaching ini sendiri akan digelar selama kurang lebih enam bulan.

“Di coaching clinic para peserta bebas mengajukan pertanyaan terkait dunia perfilman dan akan dijawab langsung oleh sutradara nasional Benni Setiawan dan Akhlis Suryapati. Akan ada diskusi dan sharing tentang film yang telah ditonton hingga belajar tentang dasar pembuatan film, semua akan dikupas disini” kata Bambang, kemarin (29/4).

Tak hanya berlaku bagi mahasiswa, Coaching klinic juga diperuntukan masyarakat umum pecinta film. “Mereka yang ingin belajar dan lebih mendalami lagi dunia perfilman bisa mengikuti acara ini. Disini kita bisa belajar langsung dari sutradara yang tidak diragukan lagi sepak terjangnya di dunia perfilman” ujarnya.

Selain menjadi wadah silaturahmi antar pecinta film, kegiatan ini diharapkan dapat menambah wawasan mahasiswa dan para pecinta film tentang dunia perfilman, mulai dari proses produksi hingga editing. “Mudah-mudahan ini juga akan memotivasi mereka untuk lebih kreatif lagi membuat film” tandasnya.

Sementara itu Ketua UKM DCFC, Rahmad Wahyudi mengatakan tahun ini DCFC menggelar FFIDJ yang diikuti 67 peserta dari berbagai propinsi di Indonesia. Mereka adalah peserta yang nantinya memperebutkan 12 kategori terbaik dalam FFIDJ 2014 yang puncaknya dilaksanakan pada 3 Mei mendatang.

“Sebanyak 12 kategori yang diperebutkan yakni film terbaik, film terfavorit pilihan penonton, actor terbaik, aktris terbaik, tarung terbaik, sutradara terbaik, editor terbaik, cameramen terbaik, penata music terbaik, pemeran pendukung pria terbaik dan pemeran pendukung wanita terbaik. Penilaian langsung dilakukan oleh Benni Setiawan dan Akhlis Suryapati” paparnya.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Pengembangan Sumber Daya, Novita Sari, S.Sos., M.M., mengatakan karya perfilman merupakan hasil kerja yang membutuhkan daya kreasi dan proses yang tidak mudah. Karenanya, ia menghimbau kepada mahasiswa untuk bisa menghargai karya apapun termasuk perfilman.

“Festival film indie Darmajaya ini tak hanya sebatas kompetisi, tetapi juga sebagai bentuk apresiasi kita terhadap para pecinta film yang telah melahirkan karya-karya terbaiknya. Mudah-mudahan melalui even ini akan memotivasi mereka untuk lebih baik lagi dalam menghasilkan karya, serta merangsang minat atau daya tarik masyarakat terhadap dunia perfilman” tandasnya. (*)
BANDARLAMPUNG-Dalam rangka meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang dunia perfilman, unit kegiatan mahasiswa Darmajaya Computer & Film Club (UKM DCFC) IBI Darmajaya akan mengadakan coaching clinic (Sharing film bersama sutradara) di aula Pascasarjana, Jumat (2/5).

Ketua panitia kegiatan, Bambang Permadi mengatakan coaching clinic merupakan salah satu rangkaian kegiatan festival film indie Darmajaya (FFIDJ) 2014. Dalam kelas tersebut, para peserta akan diajarkan tentang teknik dasar pembuatan film, mulai dari pengenalan film hingga produksi film. Coaching ini sendiri akan digelar selama kurang lebih enam bulan.

“Di coaching clinic para peserta bebas mengajukan pertanyaan terkait dunia perfilman dan akan dijawab langsung oleh sutradara nasional Benni Setiawan dan Akhlis Suryapati. Akan ada diskusi dan sharing tentang film yang telah ditonton hingga belajar tentang dasar pembuatan film, semua akan dikupas disini” kata Bambang, kemarin (29/4).

Tak hanya berlaku bagi mahasiswa, Coaching klinic juga diperuntukan masyarakat umum pecinta film. “Mereka yang ingin belajar dan lebih mendalami lagi dunia perfilman bisa mengikuti acara ini. Disini kita bisa belajar langsung dari sutradara yang tidak diragukan lagi sepak terjangnya di dunia perfilman” ujarnya.

Selain menjadi wadah silaturahmi antar pecinta film, kegiatan ini diharapkan dapat menambah wawasan mahasiswa dan para pecinta film tentang dunia perfilman, mulai dari proses produksi hingga editing. “Mudah-mudahan ini juga akan memotivasi mereka untuk lebih kreatif lagi membuat film” tandasnya.

Sementara itu Ketua UKM DCFC, Rahmad Wahyudi mengatakan tahun ini DCFC menggelar FFIDJ yang diikuti 67 peserta dari berbagai propinsi di Indonesia. Mereka adalah peserta yang nantinya memperebutkan 12 kategori terbaik dalam FFIDJ 2014 yang puncaknya dilaksanakan pada 3 Mei mendatang.

“Sebanyak 12 kategori yang diperebutkan yakni film terbaik, film terfavorit pilihan penonton, actor terbaik, aktris terbaik, tarung terbaik, sutradara terbaik, editor terbaik, cameramen terbaik, penata music terbaik, pemeran pendukung pria terbaik dan pemeran pendukung wanita terbaik. Penilaian langsung dilakukan oleh Benni Setiawan dan Akhlis Suryapati” paparnya.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Pengembangan Sumber Daya, Novita Sari, S.Sos., M.M., mengatakan karya perfilman merupakan hasil kerja yang membutuhkan daya kreasi dan proses yang tidak mudah. Karenanya, ia menghimbau kepada mahasiswa untuk bisa menghargai karya apapun termasuk perfilman.

“Festival film indie Darmajaya ini tak hanya sebatas kompetisi, tetapi juga sebagai bentuk apresiasi kita terhadap para pecinta film yang telah melahirkan karya-karya terbaiknya. Mudah-mudahan melalui even ini akan memotivasi mereka untuk lebih baik lagi dalam menghasilkan karya, serta merangsang minat atau daya tarik masyarakat terhadap dunia perfilman” tandasnya. (*)
BANDARLAMPUNG-Dalam rangka meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang dunia perfilman, unit kegiatan mahasiswa Darmajaya Computer & Film Club (UKM DCFC) IBI Darmajaya akan mengadakan coaching clinic (Sharing film bersama sutradara) di aula Pascasarjana, Jumat (2/5).

Ketua panitia kegiatan, Bambang Permadi mengatakan coaching clinic merupakan salah satu rangkaian kegiatan festival film indie Darmajaya (FFIDJ) 2014. Dalam kelas tersebut, para peserta akan diajarkan tentang teknik dasar pembuatan film, mulai dari pengenalan film hingga produksi film. Coaching ini sendiri akan digelar selama kurang lebih enam bulan.

“Di coaching clinic para peserta bebas mengajukan pertanyaan terkait dunia perfilman dan akan dijawab langsung oleh sutradara nasional Benni Setiawan dan Akhlis Suryapati. Akan ada diskusi dan sharing tentang film yang telah ditonton hingga belajar tentang dasar pembuatan film, semua akan dikupas disini” kata Bambang, kemarin (29/4).

Tak hanya berlaku bagi mahasiswa, Coaching klinic juga diperuntukan masyarakat umum pecinta film. “Mereka yang ingin belajar dan lebih mendalami lagi dunia perfilman bisa mengikuti acara ini. Disini kita bisa belajar langsung dari sutradara yang tidak diragukan lagi sepak terjangnya di dunia perfilman” ujarnya.

Selain menjadi wadah silaturahmi antar pecinta film, kegiatan ini diharapkan dapat menambah wawasan mahasiswa dan para pecinta film tentang dunia perfilman, mulai dari proses produksi hingga editing. “Mudah-mudahan ini juga akan memotivasi mereka untuk lebih kreatif lagi membuat film” tandasnya.

Sementara itu Ketua UKM DCFC, Rahmad Wahyudi mengatakan tahun ini DCFC menggelar FFIDJ yang diikuti 67 peserta dari berbagai propinsi di Indonesia. Mereka adalah peserta yang nantinya memperebutkan 12 kategori terbaik dalam FFIDJ 2014 yang puncaknya dilaksanakan pada 3 Mei mendatang.

BANDARLAMPUNG-Dalam rangka meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang dunia perfilman, unit kegiatan mahasiswa Darmajaya Computer & Film Club (UKM DCFC) IBI Darmajaya akan mengadakan coaching clinic (Sharing film bersama sutradara) di aula Pascasarjana, Jumat (2/5).

Ketua panitia kegiatan, Bambang Permadi mengatakan coaching clinic merupakan salah satu rangkaian kegiatan festival film indie Darmajaya (FFIDJ) 2014. Dalam kelas tersebut, para peserta akan diajarkan tentang teknik dasar pembuatan film, mulai dari pengenalan film hingga produksi film. Coaching ini sendiri akan digelar selama kurang lebih enam bulan.

“Di coaching clinic para peserta bebas mengajukan pertanyaan terkait dunia perfilman dan akan dijawab langsung oleh sutradara nasional Benni Setiawan dan Akhlis Suryapati. Akan ada diskusi dan sharing tentang film yang telah ditonton hingga belajar tentang dasar pembuatan film, semua akan dikupas disini” kata Bambang, kemarin (29/4).

Tak hanya berlaku bagi mahasiswa, Coaching klinic juga diperuntukan masyarakat umum pecinta film. “Mereka yang ingin belajar dan lebih mendalami lagi dunia perfilman bisa mengikuti acara ini. Disini kita bisa belajar langsung dari sutradara yang tidak diragukan lagi sepak terjangnya di dunia perfilman” ujarnya.

Selain menjadi wadah silaturahmi antar pecinta film, kegiatan ini diharapkan dapat menambah wawasan mahasiswa dan para pecinta film tentang dunia perfilman, mulai dari proses produksi hingga editing. “Mudah-mudahan ini juga akan memotivasi mereka untuk lebih kreatif lagi membuat film” tandasnya.

Sementara itu Ketua UKM DCFC, Rahmad Wahyudi mengatakan tahun ini DCFC menggelar FFIDJ yang diikuti 67 peserta dari berbagai propinsi di Indonesia. Mereka adalah peserta yang nantinya memperebutkan 12 kategori terbaik dalam FFIDJ 2014 yang puncaknya dilaksanakan pada 3 Mei mendatang.

“Sebanyak 12 kategori yang diperebutkan yakni film terbaik, film terfavorit pilihan penonton, actor terbaik, aktris terbaik, tarung terbaik, sutradara terbaik, editor terbaik, cameramen terbaik, penata music terbaik, pemeran pendukung pria terbaik dan pemeran pendukung wanita terbaik. Penilaian langsung dilakukan oleh Benni Setiawan dan Akhlis Suryapati” paparnya.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Pengembangan Sumber Daya, Novita Sari, S.Sos., M.M., mengatakan karya perfilman merupakan hasil kerja yang membutuhkan daya kreasi dan proses yang tidak mudah. Karenanya, ia menghimbau kepada mahasiswa untuk bisa menghargai karya apapun termasuk perfilman.

“Festival film indie Darmajaya ini tak hanya sebatas kompetisi, tetapi juga sebagai bentuk apresiasi kita terhadap para pecinta film yang telah melahirkan karya-karya terbaiknya. Mudah-mudahan melalui even ini akan memotivasi mereka untuk lebih baik lagi dalam menghasilkan karya, serta merangsang minat atau daya tarik masyarakat terhadap dunia perfilman” tandasnya. (*)
BANDARLAMPUNG-Dalam rangka meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang dunia perfilman, unit kegiatan mahasiswa Darmajaya Computer & Film Club (UKM DCFC) IBI Darmajaya akan mengadakan coaching clinic (Sharing film bersama sutradara) di aula Pascasarjana, Jumat (2/5).

Ketua panitia kegiatan, Bambang Permadi mengatakan coaching clinic merupakan salah satu rangkaian kegiatan festival film indie Darmajaya (FFIDJ) 2014. Dalam kelas tersebut, para peserta akan diajarkan tentang teknik dasar pembuatan film, mulai dari pengenalan film hingga produksi film. Coaching ini sendiri akan digelar selama kurang lebih enam bulan.

“Di coaching clinic para peserta bebas mengajukan pertanyaan terkait dunia perfilman dan akan dijawab langsung oleh sutradara nasional Benni Setiawan dan Akhlis Suryapati. Akan ada diskusi dan sharing tentang film yang telah ditonton hingga belajar tentang dasar pembuatan film, semua akan dikupas disini” kata Bambang, kemarin (29/4).

Tak hanya berlaku bagi mahasiswa, Coaching klinic juga diperuntukan masyarakat umum pecinta film. “Mereka yang ingin belajar dan lebih mendalami lagi dunia perfilman bisa mengikuti acara ini. Disini kita bisa belajar langsung dari sutradara yang tidak diragukan lagi sepak terjangnya di dunia perfilman” ujarnya.

Selain menjadi wadah silaturahmi antar pecinta film, kegiatan ini diharapkan dapat menambah wawasan mahasiswa dan para pecinta film tentang dunia perfilman, mulai dari proses produksi hingga editing. “Mudah-mudahan ini juga akan memotivasi mereka untuk lebih kreatif lagi membuat film” tandasnya.

Sementara itu Ketua UKM DCFC, Rahmad Wahyudi mengatakan tahun ini DCFC menggelar FFIDJ yang diikuti 67 peserta dari berbagai propinsi di Indonesia. Mereka adalah peserta yang nantinya memperebutkan 12 kategori terbaik dalam FFIDJ 2014 yang puncaknya dilaksanakan pada 3 Mei mendatang.

“Sebanyak 12 kategori yang diperebutkan yakni film terbaik, film terfavorit pilihan penonton, actor terbaik, aktris terbaik, tarung terbaik, sutradara terbaik, editor terbaik, cameramen terbaik, penata music terbaik, pemeran pendukung pria terbaik dan pemeran pendukung wanita terbaik. Penilaian langsung dilakukan oleh Benni Setiawan dan Akhlis Suryapati” paparnya.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Pengembangan Sumber Daya, Novita Sari, S.Sos., M.M., mengatakan karya perfilman merupakan hasil kerja yang membutuhkan daya kreasi dan proses yang tidak mudah. Karenanya, ia menghimbau kepada mahasiswa untuk bisa menghargai karya apapun termasuk perfilman.

“Festival film indie Darmajaya ini tak hanya sebatas kompetisi, tetapi juga sebagai bentuk apresiasi kita terhadap para pecinta film yang telah melahirkan karya-karya terbaiknya. Mudah-mudahan melalui even ini akan memotivasi mereka untuk lebih baik lagi dalam menghasilkan karya, serta merangsang minat atau daya tarik masyarakat terhadap dunia perfilman” tandasnya. (*)
BANDARLAMPUNG-Dalam rangka meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang dunia perfilman, unit kegiatan mahasiswa Darmajaya Computer & Film Club (UKM DCFC) IBI Darmajaya akan mengadakan coaching clinic (Sharing film bersama sutradara) di aula Pascasarjana, Jumat (2/5).

Ketua panitia kegiatan, Bambang Permadi mengatakan coaching clinic merupakan salah satu rangkaian kegiatan festival film indie Darmajaya (FFIDJ) 2014. Dalam kelas tersebut, para peserta akan diajarkan tentang teknik dasar pembuatan film, mulai dari pengenalan film hingga produksi film. Coaching ini sendiri akan digelar selama kurang lebih enam bulan.

“Di coaching clinic para peserta bebas mengajukan pertanyaan terkait dunia perfilman dan akan dijawab langsung oleh sutradara nasional Benni Setiawan dan Akhlis Suryapati. Akan ada diskusi dan sharing tentang film yang telah ditonton hingga belajar tentang dasar pembuatan film, semua akan dikupas disini” kata Bambang, kemarin (29/4).

Tak hanya berlaku bagi mahasiswa, Coaching klinic juga diperuntukan masyarakat umum pecinta film. “Mereka yang ingin belajar dan lebih mendalami lagi dunia perfilman bisa mengikuti acara ini. Disini kita bisa belajar langsung dari sutradara yang tidak diragukan lagi sepak terjangnya di dunia perfilman” ujarnya.

Selain menjadi wadah silaturahmi antar pecinta film, kegiatan ini diharapkan dapat menambah wawasan mahasiswa dan para pecinta film tentang dunia perfilman, mulai dari proses produksi hingga editing. “Mudah-mudahan ini juga akan memotivasi mereka untuk lebih kreatif lagi membuat film” tandasnya.

Sementara itu Ketua UKM DCFC, Rahmad Wahyudi mengatakan tahun ini DCFC menggelar FFIDJ yang diikuti 67 peserta dari berbagai propinsi di Indonesia. Mereka adalah peserta yang nantinya memperebutkan 12 kategori terbaik dalam FFIDJ 2014 yang puncaknya dilaksanakan pada 3 Mei mendatang.

“Sebanyak 12 kategori yang diperebutkan yakni film terbaik, film terfavorit pilihan penonton, actor terbaik, aktris terbaik, tarung terbaik, sutradara terbaik, editor terbaik, cameramen terbaik, penata music terbaik, pemeran pendukung pria terbaik dan pemeran pendukung wanita terbaik. Penilaian langsung dilakukan oleh Benni Setiawan dan Akhlis Suryapati” paparnya.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Pengembangan Sumber Daya, Novita Sari, S.Sos., M.M., mengatakan karya perfilman merupakan hasil kerja yang membutuhkan daya kreasi dan proses yang tidak mudah. Karenanya, ia menghimbau kepada mahasiswa untuk bisa menghargai karya apapun termasuk perfilman.

“Festival film indie Darmajaya ini tak hanya sebatas kompetisi, tetapi juga sebagai bentuk apresiasi kita terhadap para pecinta film yang telah melahirkan karya-karya terbaiknya. Mudah-mudahan melalui even ini akan memotivasi mereka untuk lebih baik lagi dalam menghasilkan karya, serta merangsang minat atau daya tarik masyarakat terhadap dunia perfilman” tandasnya. (*)
BANDARLAMPUNG-Dalam rangka meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang dunia perfilman, unit kegiatan mahasiswa Darmajaya Computer & Film Club (UKM DCFC) IBI Darmajaya akan mengadakan coaching clinic (Sharing film bersama sutradara) di aula Pascasarjana, Jumat (2/5).

Ketua panitia kegiatan, Bambang Permadi mengatakan coaching clinic merupakan salah satu rangkaian kegiatan festival film indie Darmajaya (FFIDJ) 2014. Dalam kelas tersebut, para peserta akan diajarkan tentang teknik dasar pembuatan film, mulai dari pengenalan film hingga produksi film. Coaching ini sendiri akan digelar selama kurang lebih enam bulan.

“Di coaching clinic para peserta bebas mengajukan pertanyaan terkait dunia perfilman dan akan dijawab langsung oleh sutradara nasional Benni Setiawan dan Akhlis Suryapati. Akan ada diskusi dan sharing tentang film yang telah ditonton hingga belajar tentang dasar pembuatan film, semua akan dikupas disini” kata Bambang, kemarin (29/4).

Tak hanya berlaku bagi mahasiswa, Coaching klinic juga diperuntukan masyarakat umum pecinta film. “Mereka yang ingin belajar dan lebih mendalami lagi dunia perfilman bisa mengikuti acara ini. Disini kita bisa belajar langsung dari sutradara yang tidak diragukan lagi sepak terjangnya di dunia perfilman” ujarnya.

Selain menjadi wadah silaturahmi antar pecinta film, kegiatan ini diharapkan dapat menambah wawasan mahasiswa dan para pecinta film tentang dunia perfilman, mulai dari proses produksi hingga editing. “Mudah-mudahan ini juga akan memotivasi mereka untuk lebih kreatif lagi membuat film” tandasnya.

Sementara itu Ketua UKM DCFC, Rahmad Wahyudi mengatakan tahun ini DCFC menggelar FFIDJ yang diikuti 67 peserta dari berbagai propinsi di Indonesia. Mereka adalah peserta yang nantinya memperebutkan 12 kategori terbaik dalam FFIDJ 2014 yang puncaknya dilaksanakan pada 3 Mei mendatang.

“Sebanyak 12 kategori yang diperebutkan yakni film terbaik, film terfavorit pilihan penonton, actor terbaik, aktris terbaik, tarung terbaik, sutradara terbaik, editor terbaik, cameramen terbaik, penata music terbaik, pemeran pendukung pria terbaik dan pemeran pendukung wanita terbaik. Penilaian langsung dilakukan oleh Benni Setiawan dan Akhlis Suryapati” paparnya.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Pengembangan Sumber Daya, Novita Sari, S.Sos., M.M., mengatakan karya perfilman merupakan hasil kerja yang membutuhkan daya kreasi dan proses yang tidak mudah. Karenanya, ia menghimbau kepada mahasiswa untuk bisa menghargai karya apapun termasuk perfilman.

“Festival film indie Darmajaya ini tak hanya sebatas kompetisi, tetapi juga sebagai bentuk apresiasi kita terhadap para pecinta film yang telah melahirkan karya-karya terbaiknya. Mudah-mudahan melalui even ini akan memotivasi mereka untuk lebih baik lagi dalam menghasilkan karya, serta merangsang minat atau daya tarik masyarakat terhadap dunia perfilman” tandasnya. (*)
BANDARLAMPUNG-Dalam rangka meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang dunia perfilman, unit kegiatan mahasiswa Darmajaya Computer & Film Club (UKM DCFC) IBI Darmajaya akan mengadakan coaching clinic (Sharing film bersama sutradara) di aula Pascasarjana, Jumat (2/5).

Ketua panitia kegiatan, Bambang Permadi mengatakan coaching clinic merupakan salah satu rangkaian kegiatan festival film indie Darmajaya (FFIDJ) 2014. Dalam kelas tersebut, para peserta akan diajarkan tentang teknik dasar pembuatan film, mulai dari pengenalan film hingga produksi film. Coaching ini sendiri akan digelar selama kurang lebih enam bulan.

“Di coaching clinic para peserta bebas mengajukan pertanyaan terkait dunia perfilman dan akan dijawab langsung oleh sutradara nasional Benni Setiawan dan Akhlis Suryapati. Akan ada diskusi dan sharing tentang film yang telah ditonton hingga belajar tentang dasar pembuatan film, semua akan dikupas disini” kata Bambang, kemarin (29/4).

Tak hanya berlaku bagi mahasiswa, Coaching klinic juga diperuntukan masyarakat umum pecinta film. “Mereka yang ingin belajar dan lebih mendalami lagi dunia perfilman bisa mengikuti acara ini. Disini kita bisa belajar langsung dari sutradara yang tidak diragukan lagi sepak terjangnya di dunia perfilman” ujarnya.

Selain menjadi wadah silaturahmi antar pecinta film, kegiatan ini diharapkan dapat menambah wawasan mahasiswa dan para pecinta film tentang dunia perfilman, mulai dari proses produksi hingga editing. “Mudah-mudahan ini juga akan memotivasi mereka untuk lebih kreatif lagi membuat film” tandasnya.

Sementara itu Ketua UKM DCFC, Rahmad Wahyudi mengatakan tahun ini DCFC menggelar FFIDJ yang diikuti 67 peserta dari berbagai propinsi di Indonesia. Mereka adalah peserta yang nantinya memperebutkan 12 kategori terbaik dalam FFIDJ 2014 yang puncaknya dilaksanakan pada 3 Mei mendatang.

“Sebanyak 12 kategori yang diperebutkan yakni film terbaik, film terfavorit pilihan penonton, actor terbaik, aktris terbaik, tarung terbaik, sutradara terbaik, editor terbaik, cameramen terbaik, penata music terbaik, pemeran pendukung pria terbaik dan pemeran pendukung wanita terbaik. Penilaian langsung dilakukan oleh Benni Setiawan dan Akhlis Suryapati” paparnya.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Pengembangan Sumber Daya, Novita Sari, S.Sos., M.M., mengatakan karya perfilman merupakan hasil kerja yang membutuhkan daya kreasi dan proses yang tidak mudah. Karenanya, ia menghimbau kepada mahasiswa untuk bisa menghargai karya apapun termasuk perfilman.

“Festival film indie Darmajaya ini tak hanya sebatas kompetisi, tetapi juga sebagai bentuk apresiasi kita terhadap para pecinta film yang telah melahirkan karya-karya terbaiknya. Mudah-mudahan melalui even ini akan memotivasi mereka untuk lebih baik lagi dalam menghasilkan karya, serta merangsang minat atau daya tarik masyarakat terhadap dunia perfilman” tandasnya. (*)
BANDARLAMPUNG-Dalam rangka meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang dunia perfilman, unit kegiatan mahasiswa Darmajaya Computer & Film Club (UKM DCFC) IBI Darmajaya akan mengadakan coaching clinic (Sharing film bersama sutradara) di aula Pascasarjana, Jumat (2/5).

Ketua panitia kegiatan, Bambang Permadi mengatakan coaching clinic merupakan salah satu rangkaian kegiatan festival film indie Darmajaya (FFIDJ) 2014. Dalam kelas tersebut, para peserta akan diajarkan tentang teknik dasar pembuatan film, mulai dari pengenalan film hingga produksi film. Coaching ini sendiri akan digelar selama kurang lebih enam bulan.

“Di coaching clinic para peserta bebas mengajukan pertanyaan terkait dunia perfilman dan akan dijawab langsung oleh sutradara nasional Benni Setiawan dan Akhlis Suryapati. Akan ada diskusi dan sharing tentang film yang telah ditonton hingga belajar tentang dasar pembuatan film, semua akan dikupas disini” kata Bambang, kemarin (29/4).

Tak hanya berlaku bagi mahasiswa, Coaching klinic juga diperuntukan masyarakat umum pecinta film. “Mereka yang ingin belajar dan lebih mendalami lagi dunia perfilman bisa mengikuti acara ini. Disini kita bisa belajar langsung dari sutradara yang tidak diragukan lagi sepak terjangnya di dunia perfilman” ujarnya.

Selain menjadi wadah silaturahmi antar pecinta film, kegiatan ini diharapkan dapat menambah wawasan mahasiswa dan para pecinta film tentang dunia perfilman, mulai dari proses produksi hingga editing. “Mudah-mudahan ini juga akan memotivasi mereka untuk lebih kreatif lagi membuat film” tandasnya.

Sementara itu Ketua UKM DCFC, Rahmad Wahyudi mengatakan tahun ini DCFC menggelar FFIDJ yang diikuti 67 peserta dari berbagai propinsi di Indonesia. Mereka adalah peserta yang nantinya memperebutkan 12 kategori terbaik dalam FFIDJ 2014 yang puncaknya dilaksanakan pada 3 Mei mendatang.

“Sebanyak 12 kategori yang diperebutkan yakni film terbaik, film terfavorit pilihan penonton, actor terbaik, aktris terbaik, tarung terbaik, sutradara terbaik, editor terbaik, cameramen terbaik, penata music terbaik, pemeran pendukung pria terbaik dan pemeran pendukung wanita terbaik. Penilaian langsung dilakukan oleh Benni Setiawan dan Akhlis Suryapati” paparnya.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Pengembangan Sumber Daya, Novita Sari, S.Sos., M.M., mengatakan karya perfilman merupakan hasil kerja yang membutuhkan daya kreasi dan proses yang tidak mudah. Karenanya, ia menghimbau kepada mahasiswa untuk bisa menghargai karya apapun termasuk perfilman.

“Festival film indie Darmajaya ini tak hanya sebatas kompetisi, tetapi juga sebagai bentuk apresiasi kita terhadap para pecinta film yang telah melahirkan karya-karya terbaiknya. Mudah-mudahan melalui even ini akan memotivasi mereka untuk lebih baik lagi dalam menghasilkan karya, serta merangsang minat atau daya tarik masyarakat terhadap dunia perfilman” tandasnya. (*)
BANDARLAMPUNG-Dalam rangka meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang dunia perfilman, unit kegiatan mahasiswa Darmajaya Computer & Film Club (UKM DCFC) IBI Darmajaya akan mengadakan coaching clinic (Sharing film bersama sutradara) di aula Pascasarjana, Jumat (2/5).

Ketua panitia kegiatan, Bambang Permadi mengatakan coaching clinic merupakan salah satu rangkaian kegiatan festival film indie Darmajaya (FFIDJ) 2014. Dalam kelas tersebut, para peserta akan diajarkan tentang teknik dasar pembuatan film, mulai dari pengenalan film hingga produksi film. Coaching ini sendiri akan digelar selama kurang lebih enam bulan.

“Di coaching clinic para peserta bebas mengajukan pertanyaan terkait dunia perfilman dan akan dijawab langsung oleh sutradara nasional Benni Setiawan dan Akhlis Suryapati. Akan ada diskusi dan sharing tentang film yang telah ditonton hingga belajar tentang dasar pembuatan film, semua akan dikupas disini” kata Bambang, kemarin (29/4).

Tak hanya berlaku bagi mahasiswa, Coaching klinic juga diperuntukan masyarakat umum pecinta film. “Mereka yang ingin belajar dan lebih mendalami lagi dunia perfilman bisa mengikuti acara ini. Disini kita bisa belajar langsung dari sutradara yang tidak diragukan lagi sepak terjangnya di dunia perfilman” ujarnya.

Selain menjadi wadah silaturahmi antar pecinta film, kegiatan ini diharapkan dapat menambah wawasan mahasiswa dan para pecinta film tentang dunia perfilman, mulai dari proses produksi hingga editing. “Mudah-mudahan ini juga akan memotivasi mereka untuk lebih kreatif lagi membuat film” tandasnya.

Sementara itu Ketua UKM DCFC, Rahmad Wahyudi mengatakan tahun ini DCFC menggelar FFIDJ yang diikuti 67 peserta dari berbagai propinsi di Indonesia. Mereka adalah peserta yang nantinya memperebutkan 12 kategori terbaik dalam FFIDJ 2014 yang puncaknya dilaksanakan pada 3 Mei mendatang.

“Sebanyak 12 kategori yang diperebutkan yakni film terbaik, film terfavorit pilihan penonton, actor terbaik, aktris terbaik, tarung terbaik, sutradara terbaik, editor terbaik, cameramen terbaik, penata music terbaik, pemeran pendukung pria terbaik dan pemeran pendukung wanita terbaik. Penilaian langsung dilakukan oleh Benni Setiawan dan Akhlis Suryapati” paparnya.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Pengembangan Sumber Daya, Novita Sari, S.Sos., M.M., mengatakan karya perfilman merupakan hasil kerja yang membutuhkan daya kreasi dan proses yang tidak mudah. Karenanya, ia menghimbau kepada mahasiswa untuk bisa menghargai karya apapun termasuk perfilman.

“Festival film indie Darmajaya ini tak hanya sebatas kompetisi, tetapi juga sebagai bentuk apresiasi kita terhadap para pecinta film yang telah melahirkan karya-karya terbaiknya. Mudah-mudahan melalui even ini akan memotivasi mereka untuk lebih baik lagi dalam menghasilkan karya, serta merangsang minat atau daya tarik masyarakat terhadap dunia perfilman” tandasnya. (*)
BANDARLAMPUNG-Dalam rangka meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang dunia perfilman, unit kegiatan mahasiswa Darmajaya Computer & Film Club (UKM DCFC) IBI Darmajaya akan mengadakan coaching clinic (Sharing film bersama sutradara) di aula Pascasarjana, Jumat (2/5).

Ketua panitia kegiatan, Bambang Permadi mengatakan coaching clinic merupakan salah satu rangkaian kegiatan festival film indie Darmajaya (FFIDJ) 2014. Dalam kelas tersebut, para peserta akan diajarkan tentang teknik dasar pembuatan film, mulai dari pengenalan film hingga produksi film. Coaching ini sendiri akan digelar selama kurang lebih enam bulan.

“Di coaching clinic para peserta bebas mengajukan pertanyaan terkait dunia perfilman dan akan dijawab langsung oleh sutradara nasional Benni Setiawan dan Akhlis Suryapati. Akan ada diskusi dan sharing tentang film yang telah ditonton hingga belajar tentang dasar pembuatan film, semua akan dikupas disini” kata Bambang, kemarin (29/4).

Tak hanya berlaku bagi mahasiswa, Coaching klinic juga diperuntukan masyarakat umum pecinta film. “Mereka yang ingin belajar dan lebih mendalami lagi dunia perfilman bisa mengikuti acara ini. Disini kita bisa belajar langsung dari sutradara yang tidak diragukan lagi sepak terjangnya di dunia perfilman” ujarnya.

Selain menjadi wadah silaturahmi antar pecinta film, kegiatan ini diharapkan dapat menambah wawasan mahasiswa dan para pecinta film tentang dunia perfilman, mulai dari proses produksi hingga editing. “Mudah-mudahan ini juga akan memotivasi mereka untuk lebih kreatif lagi membuat film” tandasnya.

Sementara itu Ketua UKM DCFC, Rahmad Wahyudi mengatakan tahun ini DCFC menggelar FFIDJ yang diikuti 67 peserta dari berbagai propinsi di Indonesia. Mereka adalah peserta yang nantinya memperebutkan 12 kategori terbaik dalam FFIDJ 2014 yang puncaknya dilaksanakan pada 3 Mei mendatang.

“Sebanyak 12 kategori yang diperebutkan yakni film terbaik, film terfavorit pilihan penonton, actor terbaik, aktris terbaik, tarung terbaik, sutradara terbaik, editor terbaik, cameramen terbaik, penata music terbaik, pemeran pendukung pria terbaik dan pemeran pendukung wanita terbaik. Penilaian langsung dilakukan oleh Benni Setiawan dan Akhlis Suryapati” paparnya.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Pengembangan Sumber Daya, Novita Sari, S.Sos., M.M., mengatakan karya perfilman merupakan hasil kerja yang membutuhkan daya kreasi dan proses yang tidak mudah. Karenanya, ia menghimbau kepada mahasiswa untuk bisa menghargai karya apapun termasuk perfilman.

“Festival film indie Darmajaya ini tak hanya sebatas kompetisi, tetapi juga sebagai bentuk apresiasi kita terhadap para pecinta film yang telah melahirkan karya-karya terbaiknya. Mudah-mudahan melalui even ini akan memotivasi mereka untuk lebih baik lagi dalam menghasilkan karya, serta merangsang minat atau daya tarik masyarakat terhadap dunia perfilman” tandasnya. (*)
BANDARLAMPUNG-Dalam rangka meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang dunia perfilman, unit kegiatan mahasiswa Darmajaya Computer & Film Club (UKM DCFC) IBI Darmajaya akan mengadakan coaching clinic (Sharing film bersama sutradara) di aula Pascasarjana, Jumat (2/5).

Ketua panitia kegiatan, Bambang Permadi mengatakan coaching clinic merupakan salah satu rangkaian kegiatan festival film indie Darmajaya (FFIDJ) 2014. Dalam kelas tersebut, para peserta akan diajarkan tentang teknik dasar pembuatan film, mulai dari pengenalan film hingga produksi film. Coaching ini sendiri akan digelar selama kurang lebih enam bulan.

“Di coaching clinic para peserta bebas mengajukan pertanyaan terkait dunia perfilman dan akan dijawab langsung oleh sutradara nasional Benni Setiawan dan Akhlis Suryapati. Akan ada diskusi dan sharing tentang film yang telah ditonton hingga belajar tentang dasar pembuatan film, semua akan dikupas disini” kata Bambang, kemarin (29/4).

Tak hanya berlaku bagi mahasiswa, Coaching klinic juga diperuntukan masyarakat umum pecinta film. “Mereka yang ingin belajar dan lebih mendalami lagi dunia perfilman bisa mengikuti acara ini. Disini kita bisa belajar langsung dari sutradara yang tidak diragukan lagi sepak terjangnya di dunia perfilman” ujarnya.

Selain menjadi wadah silaturahmi antar pecinta film, kegiatan ini diharapkan dapat menambah wawasan mahasiswa dan para pecinta film tentang dunia perfilman, mulai dari proses produksi hingga editing. “Mudah-mudahan ini juga akan memotivasi mereka untuk lebih kreatif lagi membuat film” tandasnya.

Sementara itu Ketua UKM DCFC, Rahmad Wahyudi mengatakan tahun ini DCFC menggelar FFIDJ yang diikuti 67 peserta dari berbagai propinsi di Indonesia. Mereka adalah peserta yang nantinya memperebutkan 12 kategori terbaik dalam FFIDJ 2014 yang puncaknya dilaksanakan pada 3 Mei mendatang.

“Sebanyak 12 kategori yang diperebutkan yakni film terbaik, film terfavorit pilihan penonton, actor terbaik, aktris terbaik, tarung terbaik, sutradara terbaik, editor terbaik, cameramen terbaik, penata music terbaik, pemeran pendukung pria terbaik dan pemeran pendukung wanita terbaik. Penilaian langsung dilakukan oleh Benni Setiawan dan Akhlis Suryapati” paparnya.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Pengembangan Sumber Daya, Novita Sari, S.Sos., M.M., mengatakan karya perfilman merupakan hasil kerja yang membutuhkan daya kreasi dan proses yang tidak mudah. Karenanya, ia menghimbau kepada mahasiswa untuk bisa menghargai karya apapun termasuk perfilman.

“Festival film indie Darmajaya ini tak hanya sebatas kompetisi, tetapi juga sebagai bentuk apresiasi kita terhadap para pecinta film yang telah melahirkan karya-karya terbaiknya. Mudah-mudahan melalui even ini akan memotivasi mereka untuk lebih baik lagi dalam menghasilkan karya, serta merangsang minat atau daya tarik masyarakat terhadap dunia perfilman” tandasnya. (*)
BANDARLAMPUNG-Dalam rangka meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang dunia perfilman, unit kegiatan mahasiswa Darmajaya Computer & Film Club (UKM DCFC) IBI Darmajaya akan mengadakan coaching clinic (Sharing film bersama sutradara) di aula Pascasarjana, Jumat (2/5).

Ketua panitia kegiatan, Bambang Permadi mengatakan coaching clinic merupakan salah satu rangkaian kegiatan festival film indie Darmajaya (FFIDJ) 2014. Dalam kelas tersebut, para peserta akan diajarkan tentang teknik dasar pembuatan film, mulai dari pengenalan film hingga produksi film. Coaching ini sendiri akan digelar selama kurang lebih enam bulan.

“Di coaching clinic para peserta bebas mengajukan pertanyaan terkait dunia perfilman dan akan dijawab langsung oleh sutradara nasional Benni Setiawan dan Akhlis Suryapati. Akan ada diskusi dan sharing tentang film yang telah ditonton hingga belajar tentang dasar pembuatan film, semua akan dikupas disini” kata Bambang, kemarin (29/4).

Tak hanya berlaku bagi mahasiswa, Coaching klinic juga diperuntukan masyarakat umum pecinta film. “Mereka yang ingin belajar dan lebih mendalami lagi dunia perfilman bisa mengikuti acara ini. Disini kita bisa belajar langsung dari sutradara yang tidak diragukan lagi sepak terjangnya di dunia perfilman” ujarnya.

Selain menjadi wadah silaturahmi antar pecinta film, kegiatan ini diharapkan dapat menambah wawasan mahasiswa dan para pecinta film tentang dunia perfilman, mulai dari proses produksi hingga editing. “Mudah-mudahan ini juga akan memotivasi mereka untuk lebih kreatif lagi membuat film” tandasnya.

Sementara itu Ketua UKM DCFC, Rahmad Wahyudi mengatakan tahun ini DCFC menggelar FFIDJ yang diikuti 67 peserta dari berbagai propinsi di Indonesia. Mereka adalah peserta yang nantinya memperebutkan 12 kategori terbaik dalam FFIDJ 2014 yang puncaknya dilaksanakan pada 3 Mei mendatang.

“Sebanyak 12 kategori yang diperebutkan yakni film terbaik, film terfavorit pilihan penonton, actor terbaik, aktris terbaik, tarung terbaik, sutradara terbaik, editor terbaik, cameramen terbaik, penata music terbaik, pemeran pendukung pria terbaik dan pemeran pendukung wanita terbaik. Penilaian langsung dilakukan oleh Benni Setiawan dan Akhlis Suryapati” paparnya.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Pengembangan Sumber Daya, Novita Sari, S.Sos., M.M., mengatakan karya perfilman merupakan hasil kerja yang membutuhkan daya kreasi dan proses yang tidak mudah. Karenanya, ia menghimbau kepada mahasiswa untuk bisa menghargai karya apapun termasuk perfilman.

“Festival film indie Darmajaya ini tak hanya sebatas kompetisi, tetapi juga sebagai bentuk apresiasi kita terhadap para pecinta film yang telah melahirkan karya-karya terbaiknya. Mudah-mudahan melalui even ini akan memotivasi mereka untuk lebih baik lagi dalam menghasilkan karya, serta merangsang minat atau daya tarik masyarakat terhadap dunia perfilman” tandasnya. (*)
BANDARLAMPUNG-Dalam rangka meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang dunia perfilman, unit kegiatan mahasiswa Darmajaya Computer & Film Club (UKM DCFC) IBI Darmajaya akan mengadakan coaching clinic (Sharing film bersama sutradara) di aula Pascasarjana, Jumat (2/5).

Ketua panitia kegiatan, Bambang Permadi mengatakan coaching clinic merupakan salah satu rangkaian kegiatan festival film indie Darmajaya (FFIDJ) 2014. Dalam kelas tersebut, para peserta akan diajarkan tentang teknik dasar pembuatan film, mulai dari pengenalan film hingga produksi film. Coaching ini sendiri akan digelar selama kurang lebih enam bulan.

“Di coaching clinic para peserta bebas mengajukan pertanyaan terkait dunia perfilman dan akan dijawab langsung oleh sutradara nasional Benni Setiawan dan Akhlis Suryapati. Akan ada diskusi dan sharing tentang film yang telah ditonton hingga belajar tentang dasar pembuatan film, semua akan dikupas disini” kata Bambang, kemarin (29/4).

Tak hanya berlaku bagi mahasiswa, Coaching klinic juga diperuntukan masyarakat umum pecinta film. “Mereka yang ingin belajar dan lebih mendalami lagi dunia perfilman bisa mengikuti acara ini. Disini kita bisa belajar langsung dari sutradara yang tidak diragukan lagi sepak terjangnya di dunia perfilman” ujarnya.

Selain menjadi wadah silaturahmi antar pecinta film, kegiatan ini diharapkan dapat menambah wawasan mahasiswa dan para pecinta film tentang dunia perfilman, mulai dari proses produksi hingga editing. “Mudah-mudahan ini juga akan memotivasi mereka untuk lebih kreatif lagi membuat film” tandasnya.

Sementara itu Ketua UKM DCFC, Rahmad Wahyudi mengatakan tahun ini DCFC menggelar FFIDJ yang diikuti 67 peserta dari berbagai propinsi di Indonesia. Mereka adalah peserta yang nantinya memperebutkan 12 kategori terbaik dalam FFIDJ 2014 yang puncaknya dilaksanakan pada 3 Mei mendatang.

“Sebanyak 12 kategori yang diperebutkan yakni film terbaik, film terfavorit pilihan penonton, actor terbaik, aktris terbaik, tarung terbaik, sutradara terbaik, editor terbaik, cameramen terbaik, penata music terbaik, pemeran pendukung pria terbaik dan pemeran pendukung wanita terbaik. Penilaian langsung dilakukan oleh Benni Setiawan dan Akhlis Suryapati” paparnya.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Pengembangan Sumber Daya, Novita Sari, S.Sos., M.M., mengatakan karya perfilman merupakan hasil kerja yang membutuhkan daya kreasi dan proses yang tidak mudah. Karenanya, ia menghimbau kepada mahasiswa untuk bisa menghargai karya apapun termasuk perfilman.

“Festival film indie Darmajaya ini tak hanya sebatas kompetisi, tetapi juga sebagai bentuk apresiasi kita terhadap para pecinta film yang telah melahirkan karya-karya terbaiknya. Mudah-mudahan melalui even ini akan memotivasi mereka untuk lebih baik lagi dalam menghasilkan karya, serta merangsang minat atau daya tarik masyarakat terhadap dunia perfilman” tandasnya. (*)
BANDARLAMPUNG-Dalam rangka meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang dunia perfilman, unit kegiatan mahasiswa Darmajaya Computer & Film Club (UKM DCFC) IBI Darmajaya akan mengadakan coaching clinic (Sharing film bersama sutradara) di aula Pascasarjana, Jumat (2/5).

Ketua panitia kegiatan, Bambang Permadi mengatakan coaching clinic merupakan salah satu rangkaian kegiatan festival film indie Darmajaya (FFIDJ) 2014. Dalam kelas tersebut, para peserta akan diajarkan tentang teknik dasar pembuatan film, mulai dari pengenalan film hingga produksi film. Coaching ini sendiri akan digelar selama kurang lebih enam bulan.

“Di coaching clinic para peserta bebas mengajukan pertanyaan terkait dunia perfilman dan akan dijawab langsung oleh sutradara nasional Benni Setiawan dan Akhlis Suryapati. Akan ada diskusi dan sharing tentang film yang telah ditonton hingga belajar tentang dasar pembuatan film, semua akan dikupas disini” kata Bambang, kemarin (29/4).

Tak hanya berlaku bagi mahasiswa, Coaching klinic juga diperuntukan masyarakat umum pecinta film. “Mereka yang ingin belajar dan lebih mendalami lagi dunia perfilman bisa mengikuti acara ini. Disini kita bisa belajar langsung dari sutradara yang tidak diragukan lagi sepak terjangnya di dunia perfilman” ujarnya.

Selain menjadi wadah silaturahmi antar pecinta film, kegiatan ini diharapkan dapat menambah wawasan mahasiswa dan para pecinta film tentang dunia perfilman, mulai dari proses produksi hingga editing. “Mudah-mudahan ini juga akan memotivasi mereka untuk lebih kreatif lagi membuat film” tandasnya.

Sementara itu Ketua UKM DCFC, Rahmad Wahyudi mengatakan tahun ini DCFC menggelar FFIDJ yang diikuti 67 peserta dari berbagai propinsi di Indonesia. Mereka adalah peserta yang nantinya memperebutkan 12 kategori terbaik dalam FFIDJ 2014 yang puncaknya dilaksanakan pada 3 Mei mendatang.

“Sebanyak 12 kategori yang diperebutkan yakni film terbaik, film terfavorit pilihan penonton, actor terbaik, aktris terbaik, tarung terbaik, sutradara terbaik, editor terbaik, cameramen terbaik, penata music terbaik, pemeran pendukung pria terbaik dan pemeran pendukung wanita terbaik. Penilaian langsung dilakukan oleh Benni Setiawan dan Akhlis Suryapati” paparnya.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Pengembangan Sumber Daya, Novita Sari, S.Sos., M.M., mengatakan karya perfilman merupakan hasil kerja yang membutuhkan daya kreasi dan proses yang tidak mudah. Karenanya, ia menghimbau kepada mahasiswa untuk bisa menghargai karya apapun termasuk perfilman.

“Festival film indie Darmajaya ini tak hanya sebatas kompetisi, tetapi juga sebagai bentuk apresiasi kita terhadap para pecinta film yang telah melahirkan karya-karya terbaiknya. Mudah-mudahan melalui even ini akan memotivasi mereka untuk lebih baik lagi dalam menghasilkan karya, serta merangsang minat atau daya tarik masyarakat terhadap dunia perfilman” tandasnya. (*)
BANDARLAMPUNG-Dalam rangka meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang dunia perfilman, unit kegiatan mahasiswa Darmajaya Computer & Film Club (UKM DCFC) IBI Darmajaya akan mengadakan coaching clinic (Sharing film bersama sutradara) di aula Pascasarjana, Jumat (2/5).

Ketua panitia kegiatan, Bambang Permadi mengatakan coaching clinic merupakan salah satu rangkaian kegiatan festival film indie Darmajaya (FFIDJ) 2014. Dalam kelas tersebut, para peserta akan diajarkan tentang teknik dasar pembuatan film, mulai dari pengenalan film hingga produksi film. Coaching ini sendiri akan digelar selama kurang lebih enam bulan.

“Di coaching clinic para peserta bebas mengajukan pertanyaan terkait dunia perfilman dan akan dijawab langsung oleh sutradara nasional Benni Setiawan dan Akhlis Suryapati. Akan ada diskusi dan sharing tentang film yang telah ditonton hingga belajar tentang dasar pembuatan film, semua akan dikupas disini” kata Bambang, kemarin (29/4).

Tak hanya berlaku bagi mahasiswa, Coaching klinic juga diperuntukan masyarakat umum pecinta film. “Mereka yang ingin belajar dan lebih mendalami lagi dunia perfilman bisa mengikuti acara ini. Disini kita bisa belajar langsung dari sutradara yang tidak diragukan lagi sepak terjangnya di dunia perfilman” ujarnya.

Selain menjadi wadah silaturahmi antar pecinta film, kegiatan ini diharapkan dapat menambah wawasan mahasiswa dan para pecinta film tentang dunia perfilman, mulai dari proses produksi hingga editing. “Mudah-mudahan ini juga akan memotivasi mereka untuk lebih kreatif lagi membuat film” tandasnya.

Sementara itu Ketua UKM DCFC, Rahmad Wahyudi mengatakan tahun ini DCFC menggelar FFIDJ yang diikuti 67 peserta dari berbagai propinsi di Indonesia. Mereka adalah peserta yang nantinya memperebutkan 12 kategori terbaik dalam FFIDJ 2014 yang puncaknya dilaksanakan pada 3 Mei mendatang.

“Sebanyak 12 kategori yang diperebutkan yakni film terbaik, film terfavorit pilihan penonton, actor terbaik, aktris terbaik, tarung terbaik, sutradara terbaik, editor terbaik, cameramen terbaik, penata music terbaik, pemeran pendukung pria terbaik dan pemeran pendukung wanita terbaik. Penilaian langsung dilakukan oleh Benni Setiawan dan Akhlis Suryapati” paparnya.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Pengembangan Sumber Daya, Novita Sari, S.Sos., M.M., mengatakan karya perfilman merupakan hasil kerja yang membutuhkan daya kreasi dan proses yang tidak mudah. Karenanya, ia menghimbau kepada mahasiswa untuk bisa menghargai karya apapun termasuk perfilman.

“Festival film indie Darmajaya ini tak hanya sebatas kompetisi, tetapi juga sebagai bentuk apresiasi kita terhadap para pecinta film yang telah melahirkan karya-karya terbaiknya. Mudah-mudahan melalui even ini akan memotivasi mereka untuk lebih baik lagi dalam menghasilkan karya, serta merangsang minat atau daya tarik masyarakat terhadap dunia perfilman” tandasnya. (*)
BANDARLAMPUNG-Dalam rangka meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang dunia perfilman, unit kegiatan mahasiswa Darmajaya Computer & Film Club (UKM DCFC) IBI Darmajaya akan mengadakan coaching clinic (Sharing film bersama sutradara) di aula Pascasarjana, Jumat (2/5).

Ketua panitia kegiatan, Bambang Permadi mengatakan coaching clinic merupakan salah satu rangkaian kegiatan festival film indie Darmajaya (FFIDJ) 2014. Dalam kelas tersebut, para peserta akan diajarkan tentang teknik dasar pembuatan film, mulai dari pengenalan film hingga produksi film. Coaching ini sendiri akan digelar selama kurang lebih enam bulan.

“Di coaching clinic para peserta bebas mengajukan pertanyaan terkait dunia perfilman dan akan dijawab langsung oleh sutradara nasional Benni Setiawan dan Akhlis Suryapati. Akan ada diskusi dan sharing tentang film yang telah ditonton hingga belajar tentang dasar pembuatan film, semua akan dikupas disini” kata Bambang, kemarin (29/4).

Tak hanya berlaku bagi mahasiswa, Coaching klinic juga diperuntukan masyarakat umum pecinta film. “Mereka yang ingin belajar dan lebih mendalami lagi dunia perfilman bisa mengikuti acara ini. Disini kita bisa belajar langsung dari sutradara yang tidak diragukan lagi sepak terjangnya di dunia perfilman” ujarnya.

Selain menjadi wadah silaturahmi antar pecinta film, kegiatan ini diharapkan dapat menambah wawasan mahasiswa dan para pecinta film tentang dunia perfilman, mulai dari proses produksi hingga editing. “Mudah-mudahan ini juga akan memotivasi mereka untuk lebih kreatif lagi membuat film” tandasnya.

Sementara itu Ketua UKM DCFC, Rahmad Wahyudi mengatakan tahun ini DCFC menggelar FFIDJ yang diikuti 67 peserta dari berbagai propinsi di Indonesia. Mereka adalah peserta yang nantinya memperebutkan 12 kategori terbaik dalam FFIDJ 2014 yang puncaknya dilaksanakan pada 3 Mei mendatang.

“Sebanyak 12 kategori yang diperebutkan yakni film terbaik, film terfavorit pilihan penonton, actor terbaik, aktris terbaik, tarung terbaik, sutradara terbaik, editor terbaik, cameramen terbaik, penata music terbaik, pemeran pendukung pria terbaik dan pemeran pendukung wanita terbaik. Penilaian langsung dilakukan oleh Benni Setiawan dan Akhlis Suryapati” paparnya.

BANDARLAMPUNG-Dalam rangka meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang dunia perfilman, unit kegiatan mahasiswa Darmajaya Computer & Film Club (UKM DCFC) IBI Darmajaya akan mengadakan coaching clinic (Sharing film bersama sutradara) di aula Pascasarjana, Jumat (2/5).

Ketua panitia kegiatan, Bambang Permadi mengatakan coaching clinic merupakan salah satu rangkaian kegiatan festival film indie Darmajaya (FFIDJ) 2014. Dalam kelas tersebut, para peserta akan diajarkan tentang teknik dasar pembuatan film, mulai dari pengenalan film hingga produksi film. Coaching ini sendiri akan digelar selama kurang lebih enam bulan.

“Di coaching clinic para peserta bebas mengajukan pertanyaan terkait dunia perfilman dan akan dijawab langsung oleh sutradara nasional Benni Setiawan dan Akhlis Suryapati. Akan ada diskusi dan sharing tentang film yang telah ditonton hingga belajar tentang dasar pembuatan film, semua akan dikupas disini” kata Bambang, kemarin (29/4).

Tak hanya berlaku bagi mahasiswa, Coaching klinic juga diperuntukan masyarakat umum pecinta film. “Mereka yang ingin belajar dan lebih mendalami lagi dunia perfilman bisa mengikuti acara ini. Disini kita bisa belajar langsung dari sutradara yang tidak diragukan lagi sepak terjangnya di dunia perfilman” ujarnya.

Selain menjadi wadah silaturahmi antar pecinta film, kegiatan ini diharapkan dapat menambah wawasan mahasiswa dan para pecinta film tentang dunia perfilman, mulai dari proses produksi hingga editing. “Mudah-mudahan ini juga akan memotivasi mereka untuk lebih kreatif lagi membuat film” tandasnya.

Sementara itu Ketua UKM DCFC, Rahmad Wahyudi mengatakan tahun ini DCFC menggelar FFIDJ yang diikuti 67 peserta dari berbagai propinsi di Indonesia. Mereka adalah peserta yang nantinya memperebutkan 12 kategori terbaik dalam FFIDJ 2014 yang puncaknya dilaksanakan pada 3 Mei mendatang.

“Sebanyak 12 kategori yang diperebutkan yakni film terbaik, film terfavorit pilihan penonton, actor terbaik, aktris terbaik, tarung terbaik, sutradara terbaik, editor terbaik, cameramen terbaik, penata music terbaik, pemeran pendukung pria terbaik dan pemeran pendukung wanita terbaik. Penilaian langsung dilakukan oleh Benni Setiawan dan Akhlis Suryapati” paparnya.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Pengembangan Sumber Daya, Novita Sari, S.Sos., M.M., mengatakan karya perfilman merupakan hasil kerja yang membutuhkan daya kreasi dan proses yang tidak mudah. Karenanya, ia menghimbau kepada mahasiswa untuk bisa menghargai karya apapun termasuk perfilman.

“Festival film indie Darmajaya ini tak hanya sebatas kompetisi, tetapi juga sebagai bentuk apresiasi kita terhadap para pecinta film yang telah melahirkan karya-karya terbaiknya. Mudah-mudahan melalui even ini akan memotivasi mereka untuk lebih baik lagi dalam menghasilkan karya, serta merangsang minat atau daya tarik masyarakat terhadap dunia perfilman” tandasnya. (*)

BANDARLAMPUNG-Dalam rangka meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang dunia perfilman, unit kegiatan mahasiswa Darmajaya Computer & Film Club (UKM DCFC) IBI Darmajaya akan mengadakan coaching clinic (Sharing film bersama sutradara) di aula Pascasarjana, Jumat (2/5).

Ketua panitia kegiatan, Bambang Permadi mengatakan coaching clinic merupakan salah satu rangkaian kegiatan festival film indie Darmajaya (FFIDJ) 2014. Dalam kelas tersebut, para peserta akan diajarkan tentang teknik dasar pembuatan film, mulai dari pengenalan film hingga produksi film. Coaching ini sendiri akan digelar selama kurang lebih enam bulan.

“Di coaching clinic para peserta bebas mengajukan pertanyaan terkait dunia perfilman dan akan dijawab langsung oleh sutradara nasional Benni Setiawan dan Akhlis Suryapati. Akan ada diskusi dan sharing tentang film yang telah ditonton hingga belajar tentang dasar pembuatan film, semua akan dikupas disini” kata Bambang, kemarin (29/4).

Tak hanya berlaku bagi mahasiswa, Coaching klinic juga diperuntukan masyarakat umum pecinta film. “Mereka yang ingin belajar dan lebih mendalami lagi dunia perfilman bisa mengikuti acara ini. Disini kita bisa belajar langsung dari sutradara yang tidak diragukan lagi sepak terjangnya di dunia perfilman” ujarnya.

Selain menjadi wadah silaturahmi antar pecinta film, kegiatan ini diharapkan dapat menambah wawasan mahasiswa dan para pecinta film tentang dunia perfilman, mulai dari proses produksi hingga editing. “Mudah-mudahan ini juga akan memotivasi mereka untuk lebih kreatif lagi membuat film” tandasnya.

Sementara itu Ketua UKM DCFC, Rahmad Wahyudi mengatakan tahun ini DCFC menggelar FFIDJ yang diikuti 67 peserta dari berbagai propinsi di Indonesia. Mereka adalah peserta yang nantinya memperebutkan 12 kategori terbaik dalam FFIDJ 2014 yang puncaknya dilaksanakan pada 3 Mei mendatang.

“Sebanyak 12 kategori yang diperebutkan yakni film terbaik, film terfavorit pilihan penonton, actor terbaik, aktris terbaik, tarung terbaik, sutradara terbaik, editor terbaik, cameramen terbaik, penata music terbaik, pemeran pendukung pria terbaik dan pemeran pendukung wanita terbaik. Penilaian langsung dilakukan oleh Benni Setiawan dan Akhlis Suryapati” paparnya.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Pengembangan Sumber Daya, Novita Sari, S.Sos., M.M., mengatakan karya perfilman merupakan hasil kerja yang membutuhkan daya kreasi dan proses yang tidak mudah. Karenanya, ia menghimbau kepada mahasiswa untuk bisa menghargai karya apapun termasuk perfilman.

“Festival film indie Darmajaya ini tak hanya sebatas kompetisi, tetapi juga sebagai bentuk apresiasi kita terhadap para pecinta film yang telah melahirkan karya-karya terbaiknya. Mudah-mudahan melalui even ini akan memotivasi mereka untuk lebih baik lagi dalam menghasilkan karya, serta merangsang minat atau daya tarik masyarakat terhadap dunia perfilman” tandasnya. (*)

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Pengembangan Sumber Daya, Novita Sari, S.Sos., M.M., mengatakan karya perfilman merupakan hasil kerja yang membutuhkan daya kreasi dan proses yang tidak mudah. Karenanya, ia menghimbau kepada mahasiswa untuk bisa menghargai karya apapun termasuk perfilman.

“Festival film indie Darmajaya ini tak hanya sebatas kompetisi, tetapi juga sebagai bentuk apresiasi kita terhadap para pecinta film yang telah melahirkan karya-karya terbaiknya. Mudah-mudahan melalui even ini akan memotivasi mereka untuk lebih baik lagi dalam menghasilkan karya, serta merangsang minat atau daya tarik masyarakat terhadap dunia perfilman” tandasnya. (*)
“Sebanyak 12 kategori yang diperebutkan yakni film terbaik, film terfavorit pilihan penonton, actor terbaik, aktris terbaik, tarung terbaik, sutradara terbaik, editor terbaik, cameramen terbaik, penata music terbaik, pemeran pendukung pria terbaik dan pemeran pendukung wanita terbaik. Penilaian langsung dilakukan oleh Benni Setiawan dan Akhlis Suryapati” paparnya.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Pengembangan Sumber Daya, Novita Sari, S.Sos., M.M., mengatakan karya perfilman merupakan hasil kerja yang membutuhkan daya kreasi dan proses yang tidak mudah. Karenanya, ia menghimbau kepada mahasiswa untuk bisa menghargai karya apapun termasuk perfilman.

“Festival film indie Darmajaya ini tak hanya sebatas kompetisi, tetapi juga sebagai bentuk apresiasi kita terhadap para pecinta film yang telah melahirkan karya-karya terbaiknya. Mudah-mudahan melalui even ini akan memotivasi mereka untuk lebih baik lagi dalam menghasilkan karya, serta merangsang minat atau daya tarik masyarakat terhadap dunia perfilman” tandasnya. (*)