Proposal Harus Menarik dan Sesuai Panduan

Bandar LampungProposal harus menarik dan dibuat sesuai dengan panduan untuk menembus hibah dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti). Hal ini disampaikan oleh Dr. Ing. Ardian Ulvan, ST., MT dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Lampung (LP2M Unila) saat menjadi pembicara pada workshop strategi penulisan proposal penelitian, pengabdian masyarakat, dan hibah buku ajar, Jumat (15/04).

Berlangsung di Aula Pascasarjana Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya, workshop yang digelar Lembaga Pengembangan Pembelajaran Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat (LP4M) ini diikuti puluhan dosen dari Perguruan Tinggi Swasta (PTS) se Provinsi Lampung. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian Diesnatalist Darmajaya ke 19 tahun.

“Hal penting dalam membuat proposal penelitian yakni buat judul yang menarik, ikuti petunjuk dalam panduan penulisan, formulasi permasalahan harus tajam, manfaat dan nilai penting dari penelitian tersebut harus ditonjolkan. Selain itu roap map penelitian juga harus diperhatikan untuk menunjukkan peneliti tersebut berkualitas dan memiliki track record dibidang tersebut,” paparnya.

Ardian melanjutkan, proposal penelitian pasti ditolak apabila ditemukan indikasi plagiasi atau duplikasi, menggunakan metode yang tidak tepat, dan reinventing the wheel.

“Maksud dari reinventing the wheel yakni peneliti melakukan penelitian yang berulang dengan isi yang sama hanya saja berbeda tempat. Sehingga menunjukkan peneliti tersebut tidak kreatif, dan inovatif dalam melakukan penelitian untuk memecahkan sebuah permasalahan di masyarakat,” ungkapnya.

Selain Ardian Ulvan, pembicara lainnya pada workshop tersebut yakni, Kepala LP4M Darmajaya, Dr. Anuar Sanusi, SE., MSi, Kepala Pusat Penelitian LP4M Darmajaya, Yulmaini, S.Kom., M.Cs, Kepala Bagian Pengabdian Masyarakat LP4M, M. Ariza Eka Yusendra, SP., MM, dan Kepala Pusat Pengembangan Pembelajaran, Sri Karnila, SKom., MKom.

Kepala LP4M Darmajaya, Dr. Anuar Sanusi, SE., MSi mengatakan, workshop tersebut bertujuan untuk berbagi ilmu, dan memotivasi seluruh dosen PTS se Lampung dalam membuat proposal yang tepat sebagai strategi menembus hibah penelitian, dan pengabdian masyarakat Kemenristek Dikti, serta mempublikasikannya melalui buku ajar.

Diungkapnya, penelitian dan pengabdian masyarakat menjadi bagian dari tri dharma perguruan tinggi yang harus dilakukan para dosen. Diharapkan juga peran serta pemerintah dan stakeholder untuk mengaplikasikan penelitian dari kalangan akademisi dalam berperan aktif berkontribusi memecahkan permasalahan di masyarakat dan kemajuan daerah.

“Untuk LP4M Darmajaya sendiri telah menjadi salah satu dari 49 perguruan tinggi di seluruh Indonesia yang berstatus madya. Peningkatan status tersebut membuat Darmajaya berhak mengelola dana penelitian dan pengabdian masyarakat secara mandiri dari Kemenristek Dikti yang berkisar antara Rp 2-5 Milyar per tahun,” ungkap Anuar.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *