Ratusan Calon Wisudawan Ikuti Seminar Daring Pelatihan Softskill Build Positif Personal Branding

Ratusan Calon Wisudawan Ikuti Seminar Daring Pelatihan Softskill Build Positif Personal Branding

2
<
>

BANDARLAMPUNGLulusan perguruan tinggi harus memiliki personal branding yang baik untuk menyakinkan perusahaan merekrutnya.

Hal ini disampaikan dalam seminar daring Pelatihan Softskill “Build Positif Personal Branding” yang diselenggarakan Career Center Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya Kamis, (17/9/20). Sebanyak ratusan calon wisudawan/ti mengikuti pelatihan yang diisi Customer Development Associate Manager PT Nutrifood Indonesia Vio Dian Septiana dan Sales Supervisor Auto 2000 Raden Intan Romy Syaputra.

Vio –biasa dia disapa – mengatakan dalam membangun personal branding yang paling penting dari media sosial. “Identitas digital, kemampuan untuk menciptakan dan mengelola identitas, serta mengelola reputasi di dunia maya. Termasuk kesadaran akan personal di dunia maya dan mengelola akibat jangka pendek atau panjang dari kehadirannya di dunia online,” ungkapnya.

Menurutnya, setiap orang harus berhati-hati menggunakan media sosial karena apapun yang diposting merupakan ciri identitasnya. “Bagaimana kita merepresentasikan diri kita di dunia maya. Ayo kita pisahin dengan mengelola profil personal diri kita dan profil profesional diri kita,” tuturnya.

Vio juga menyarankan sosial media digunakan harus tepat pengelolaannya.”Human Resource Department (HRD) akan melihat personal dari sosial media terutama perilakunya sebagai referensi untuk merekrut. Kita juga harus tahu alasan bekerja karena hal penting ini sesuai dengan passion dan misi kita,” ujarnya.

Sementara, Romy Syaputra menambahkan bahwa kenapa harus memiliki personal branding. “Karena saat ini di era kompetitif job market. Semua lulusan memiliki peluang yang sama untuk mendapatkan pekerjaan yang baik. Bagaimana perusahaan mencari pekerja yakni terbagi dua melalui pasar yang tersembunyi dan dari internal serta jaringan,” ungkapnya.

Kedua hal tersebut, jaringan dan sesuai dengan posisi pekerjaan yang ada juga harus didukung dengan personal branding. “Personal branding ini nilai apa yang ingin disampaikan kepada seseorang. Seperti halnya Auto 2000 menerima CV hingga ribuan dan menyeleksinya dengan melihat yang berbeda untuk diseleksi selanjutnya dari ribuan tadi. Tunjukkan postingan media sosial kamu yang baik,” ujarnya.

Romy juga sependapat dengan Vio bahwa eksis di dunia maya sangat penting tetapi harus hati-hati dengan postingan yang dilakukan. “Saat ini setiap kali kalian melamar pekerjaan setiap perusahaan akan mengecek sosial media untuk mencerminkan perilaku kita. Jaga itu semua karena jejak digital tidak bisa dihapus, hal ini juga untuk menjaga kredibilitas kalian,” bebernya.

Terpisah, Kepala Bagian Inkubitek dan Career Center IIB Darmajaya, Lilla Rahmawati, S.Sos., M.M., mengatakan pelatihan softskill ini juga sebagai bekal kepada calon wisudawan/ti ketika telah menyelesaikan studinya untuk meniti karir selanjutnya. “Ada 134 peserta yang mengikuti kegiatan ini dan diharapkan dapat mengaplikasikan tips dan triknya ketika melamar pekerjaan,” ucapnya.

Pelatihan softskill tahun ini disesuaikan dengan kondisi pandemi, tanpa dilakukan test DISC dan mockup interview.”Meski banyak peserta yang menyayangkan namun dengan pelaksanaan webinar yang diisi narasumber dari kalangan praktisi dan tema yang menarik peserta tetap merasakan manfaat dari kegiatan ini,” tambahnya.

Salah satu peserta juga mengaku senang dapat menambah pengetahuan bagaimana sikap menghadapi interview. “Sangat bagus karena dapat trik untuk membentuk personal branding dan cara bersikap dalam interview,” ucap Ronaldo. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *