Ratusan Peserta Ikuti Startupreneur Motivtalk di IIB Darmajaya

Ratusan Peserta Ikuti Startupreneur Motivtalk di IIB Darmajaya

1 2
<
>

BANDARLAMPUNG – Ratusan mahasiswa belajar mulai membangun startup dalam Startupreneur Motivtalk Program Pengembangan Kewirausahaan Berbasis Teknologi (PPKBT) di Aula Pascasarjana Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya Jumat, 12 Juli 2019.

Menghadirkan pembicara CEO DJ Corp David Kurniawan, S.Kom., dan Developer dan Mentor Go Go Course Desi Setianingrum dengan tema “Set up Your Mind to be Startup Preneur”. Adapun peserta terdiri dari mahasiswa/i Fakultas Ilmu Komputer sebanyak 75 orang dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) sebanyak 40 orang.

Ketua Pelaksana, Melda Agarina, S.Kom., M.T.I., mengatakan seiring perkembangan teknologi berkembangnya startup-startup bisnis membuat Program Pengembangan Kewirausahaan Berbasis Teknologi. “Salah satu pengembangannya, juga dilakukan oleh Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya yang konsen dalam mata kuliah technopreneur dengan menciptakan technopreneur muda,” ungkapnya.

Dosen Sistem Informasi IIB Darmajaya ini menerangkan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti) juga memberikan perhatian kepada mahasiswa dalam program pengembangan berbasis teknologi. “Adapun dari kegiatan ini juga bermaksud dapat menciptakan startup-startup baru dan membuat technopreneur di Darmajaya menjadi berkembang pesat,” tuturnya.

Aga –biasa disapa—menuturkan dengan hadirnya pembicara yang sudah berkecimpung lama dan kini sukses dalam startup bisa menjadi stimulus bagi peserta. “Ini bisa menjadi awal bagi rekan-rekan mahasiswa untuk memulai startup dengan pengalamannya,” ujarnya.

Wakil Dekan Fakultas Ilmu Komputer IIB Darmajaya, Zaidir Jamal, S.T., M.Eng., mengatakan bahwa kegiatan startupreneur ini sangat bagus dalam menciptakan technopreneur-technopreneur di Darmajaya. “Era digital saat ini perkembangan teknologi sangat cepat dengan pertumbuhan bisnis startup juga mengharuskan mahasiswa tidak hanya sebagai pemakai dan pengguna tetapi juga sudah bisa mencipta,” ungkapnya.

Ia berpesan agar yang disampaikan pembicara dapat diikuti untuk memulai membangun startup. “Mahasiswa sekarang sudah paham dalam menggunakan program dan membuat startup tetapi harus bisa untuk menjadikannya besar,” tuturnya.

David Kurniawan yang menyampaikan kepada peserta agar dapat memulai untuk melihat peluang dan kesempatan. “Banyak yang ingin menjadi tenaga profesional, pegawai BUMN, dan PNS tetapi sedikit minat untuk berentrepreneur. Mulailah saat ini dengan melihat startup yang ada saja sudah aneh-aneh,” ungkapnya.

Banyak bermunculan startup, kata dia, karena design thinking yang menjadi awal dalam menjadikan sebuah bisnis. “Ketika ide itu ada tetapi tidak dapat diimplementasikan harus berkolaborasi. Jadi tidak bisa sendiri. Seperti sebuah band yang memiliki keahlian dalam bermain bass, gitar, drum, dan vokal. Begitu juga dengan startup,” jelasnya.

Desi Setianingrum menambahkan bahwa dalam membangun sebuah kursus dirinya hanya bermodal Rp25 ribu. “Dahulu masih sedikit yang mendaftar dan memang dikhususkan untuk karyawan dan pekerja. Sekarang sudah banyak yang ingin belajar bahasa Inggris dan sudah terdapat 90 pengajar,” ujarnya.

Desi –biasa disapa—menerangkan startupnya bisa bertahan karena terus membaca masa depan. “Jadi harus dapat membaca masa depan. Keinginan dari customer atau karyawan yang ingin bisa kursus lebih mudah kedepannya harus diikuti,” tandasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *