Ratusan Peserta PKPM Ikuti Pelatihan Aplikatif Penggunaan Media Sosial dan Optimalisasi Aplikasi Digital

Ratusan Peserta PKPM Ikuti Pelatihan Aplikatif Penggunaan Media Sosial dan Optimalisasi Aplikasi Digital

IMG-20220119-WA0065
<
>

BANDARLAMPUNGInstitut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya memberikan pelatihan kepada ratusan peserta Praktik Kerja Pengabdian Masyarakat (PKPM) periode semester ganjil 2021/2022, di Aula Lantai 3 Gedung Alfian Husin, Rabu (19/1/22).

Materi pelatihan disampaikan Yan Aditya Pratama, S.Pd., M.Pd., M.M. dengan topik Optimalisasi Aplikasi Digital Dalam Peningkatan Manajerial UMKM dan Ruki Rizal Nul Fikri, S.Kom., M.T.I.. Pelatihan dengan topik Pelatihan Aplikatif Penggunaan Sosial Media Untuk Optimasi Daya Saing UMKM pada Masa Pandemi.

Peserta PKPM akan diterjunkan pada 31 Januari 2022 hingga 2 Maret 2022 di empat Kecamatan di Lampung Selatan. Yan Aditya mengatakan untuk membantu UMKM di lokasi PKPM dengan mengenal produknya. “Produk yang dihasilkan dari UMKM apa dan bagaimana selama ini proses produksi hingga pemasarannya,” kata Yan Aditya.

Menurut dia, dengan mengetahui secara detil maka mahasiswa dapat membuat langkah-langkah untuk dapat lebih terukur proses produksi hingga penjualannya. “Mahasiswa juga dapat mengenalkan aplikasi digital yang selama ini telah digunakan ataupun belum dalam proses penjualan kepada UMKM,” ungkapnya.

Yan Aditya menerangkan dengan pemanfaatan aplikasi digital dalam penjualan juga dapat memberikan efisiensi penjualan yang tidak dipasarkan secara konvensional. “Dengan memanfaatkan e-commerce membuat produk juga dapat dijangkau secara luas,” imbuhnya.

Sementara, Ruki Rizal Nul Fikri menjelaskan pemanfaatan media sosial dalam mempromosikan produk dari UMKM. “Langkah pertama kalian harus mengenali target pasar dan media sosial yang akan digunakan sebelum mempromosikannya,” ungkapnya.

Dengan mengetahui target pasar, lanjut dia, membuat pemilihan media sosial menjadi tepat. “Seperti produk minuman kesehatan akan lebih tepat sasaran dengan media sosial yang banyak penggunanya usia 40-an ke atas. Berbeda juga dengan produk kecantikan yang dapat menggunakan semua media sosial tidak terbatas umur,” ujarnya.

Dosen Sistem Informasi ini mengatakan setelah mengetahui target pasar dan media sosial yang digunakan dapat menyiapkan konten yang bagus dan menarik. “Konten yang kuat dalam mengenalkan produk yang kita miliki dengan kreatif dalam bercerita. Terutama copywriting yang diposting di media sosial dapat memberikan rasa ingin tahu dan membeli produknya,” imbuhnya.

Selain itu, kata Ruki Rizal, juga harus dapat berkomunikasi dua arah dengan calon pembeli. “Respon balik yang cepat atas keingintahuan pembeli tentang produk menjadi hal yang penting. Kalau tidak mengetahui produknya untuk disampaikan pembeli mengakibatkan tidak percaya dan enggan untuk membeli,” bebernya.

Menurut dia, promosi di media sosial juga harus dilakukan secara kontinyu dan konsisten. “Jangan sampai timbul tenggelam. Cuma sebulan sekali posting atau tidak mengupdate produk setiap harinya. Bisa juga dengan melakukan kolaborasi produk ataupun memberikan testimoni produk di media sosial dalam meyakinkan pembeli,” kata dia.

Ruki menambahkan yang paling penting dapat memulai terlebih dahulu. “Karena setiap promosi kalau tidak dimulai dahulu maka tak akan pernah tahu strategi apa saja yang harus dilakukan,” pungkasnya. (**)

14 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *