Rektor IIB Darmajaya Buka KickOff DSC 2023
BANDARLAMPUNG – Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya menggelar Kick Off Darmajaya Startup Competition (DSC) 2023 di Aula Rektorat Lantai III Gedung Alfian Husin pada Rabu (12/4/23).
DSC adalah kompetisi tahunan yang diselenggarakan oleh UPT Inkubator Bisnis dan Teknologi Darmajaya untuk menjaring pebisnis-pebisnis muda dari kalangan mahasiswa yang berkeinginan membangun dan mengembangkan Startup atau perusahaan rintisannya dengan total pendanaan Rp100 juta.
Kick Off DSC 2023 dilakukan langsung Rektor IIB Darmajaya, Dr. Ir. Firmansyah Y. Alfian, MBA., M.Sc. dan dihadiri ratusan mahasiswa. Dalam kesempatan tersebut juga terdapat dua narasumber yang mengisi Kick Off DSC 2023 yakni Credit Risk Manager Lahan Sikam Pangeran Kramajaya dan Founder & CEO Just Speak Fadlan Satria, S.P.
Dalam sambutannya, Firmansyah Y. Alfian bersyukur bisa hadir dalam Kick Off DSC 2023. “Untuk menjadi pengusaha harus merubah mindset. Satu hal yang pasti untuk jadi pengusaha harus berani gagal,” ungkapnya.
Jadi untuk menjadi pengusaha, lanjut dia, harus berani gagal dan bangkit dari kegagalan. “Sehingga, kita sebagai calon pengusaha lihat di sekitar kita bagaimana dapat berkembang yang mulanya hanya mikro dari jatuh bangun dan bangkit lagi hingga sukses. Itu yang harus dimiliki anak-anak yang ingin jadi pengusaha,” tuturnya.
Rektor berharap bahwa dengan Darmajaya Startup Competition, mahasiswa dapat belajar secara teoritical dan practical dengan kesungguhan. “Semoga Ananda semua yang hadir di sini bisa jadi solusi pengusaha tangguh dan bermanfaat bagi banyak orang,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Pangeran Kramajaya menyampaikan materi dengan tema When Problem Meet Ideas, dimana terdapat beberapa poin untuk menemukan ide bisnis.
Diantaranya identifikasi kebutuhan pasar, melakukan analisa SWOT, fokus target pasar, membuat rencana bisnis, ujicoba, rencana sumber daya, pemasaran, dan evaluasi. “Lahan Sikam merupakan satu-satunya layanan sistem informasi berbasis keuangan di Lampung yang telah berizin penuh dari OJK,” ungkapnya.
Menurut dia, Provinsi Lampung masih minim untuk layanan fintechnya tetapi potensinya sangat besar. “Potensi di Lampung 9,5 triliun dari jasa keuangan. Namun, tidak sepenuhnya tergarap. Disinilah peluang lahan Sikam dalam pengembangan bisnisnya,” tuturnya.
Sementara, Fadlan Satria memaparkan materi How to do Market Validation & Competitor Analysis. Putra asli Tulangbawang ini sebelumnya menceritakan kisah awal dalam membangun bisnis jasanya Just Speak. Dulu, dia tidak pede untuk berbicara di depan umum. Akhirnya mendapat kesempatan beasiswa dari Presiden AS Barack Obama dapat banyak wawasan untuk tampil di depan umum. Hingga dia dapat berbicara di depan umum dimana-mana saat ini.
“Dengan experience saya, akhirnya saya mulai diminta jadi speaker di banyak seminar. Saat itu, saya sering mendengarkan keluhan dari peserta tentang hal tersulit yang mereka rasakan, yakni untuk berbicara menggunakan bahasa Inggris. Dari informasi-informasi tersebut, kemudian saya semakin gali dan saya akhirnya memberanikan diri merintis jasa bimbel bahasa Inggris, Just Speak,” ucapnya.
Fadlan juga membagikan tipsnya ketika awal membangun bisnis untuk melakukan pemetaan market. Pengalamannya di Just Speak, setelah tahu ternyata banyak orang yang merasakan sulitnya berbicara bahasa Inggris, maka saat itu saya mulai memetakan market segment yang mana yang akan kami bidik.
“Dan, siapa saja yang akan menjadi targetkan menjadi calon pengguna jasa Just Speak. Untuk dapat bersaing kami juga menentukan positioning brand Just Speak akan dikenal dan diingat seperti apa oleh customer. Inilah yang disebut dengan strategi STP,” bebernya.
Ia juga berpesan kepada mahasiswa yang ingin membangun usahanya agar mencari mentor. “Orang Lampung yang sukses itu dia mau melihat dunia luar tidak hanya di Lampung saja. Ini beberapa kali saya pernah me-riset sendiri kalau mereka meninggalkan Lampung untuk beberapa waktu dan terus kembali,” tutupnya. (**)
1 Comment