Sedeng Sang Borong 6 Penghargaan FFIL 2017 UKM DCFC

Sedeng Sang Borong 6 Penghargaan FFIL 2017 UKM DCFC

Screenshot_2017-05-01-10-03-06
<
>

Bandar Lampung – Mengisahkan tentang kehidupan masyarakat di Kabupaten Kutai Timur yang rela menjual lahan mereka pada pihak swasta untuk dijadikan sebagai perkebunan sawit. Film berjudul Sedeng Sang mengajarkan tentang perjuangan hidup masyarakat setempat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya sekolah anaknya.

Dikemas apik oleh rumah produksi Borneo Films Yogyakarta, film ini juga mengandung pesan tentang pentingnya pendidikan dan kelestarian lingkungan. Film garapan sutradara M. Reza Fahriayansyah ini sukses memborong 6 penghargaan pada Festival Film Indie Lampung 2017 tingkat nasional yang digelar Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Darmajaya Computer and Film Club (DCFC) Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya pada Malam Anugerah yang berlangsung di Kampus Darmajaya, Sabtu (29/04).

Sedeng Sang meraih penghargaan katagori film terbaik, sutradara terbaik (M. Reza Fahriayansyah), aktor terbaik (Be Get), penyunting gambar (Aditya Aries), penata gambar terbaik (Rachmad Maulana Ramadhan), dan aktor pendukung pria terbaik (Khairul Adha).

Sementara penghargaan lainnya yakni katagori film Lampung terbaik diraih oleh film berjudul Ujian Semester (PH Rumah Film KPI Lampung), katagori ide cerita terbaik diraih oleh film berjudul Sekian Malam Yang Pertama (PH Aranck Project Yogyakarta), katagori film pelajar terbaik diraih oleh film berjudul Telophone (PH SMA Int. Budi Mulia Dua Yogyakarta),  katagori aktris terbaik diraih oleh Alyssa Isnan NB dalam film berjudul Somnium (PH Institut Kesenian Jakarta).

Kemudian, katagori penata musik terbaik diraih oleh Mohamad Yusuf dalam film berjudul Battu Ri Tanayya (PH Tanayy Art Makasar), katagori aktris pendukung wanita terbaik diraih oleh Warsinah dalam film berjudul Bagus (PH Scema Production Yogyakarta), serta katagori film terfavorit umum dan terfavorit Lampung diraih oleh film berjudul Demi Sepotong Kue (PH SMA Negeri 2 Bandar Lampung).

Ketua umum UKM DCFC, Nesa Nugraha menuturkan, mengusung tema jadikan kesederhanaan film indie menjadi sesuatu yang bermakna, FFIL diikuti 135 peserta se Indonesia meliputi 105 film katagori umum dan 30 film katagori pelajar.

UKM DCFC melibatkan 3 dewan juri nasional dalam FFIL yakni Sutadara Film Sang Kiai, Rako Prijanto, CEO Dslr Cinematography, Benny Kadarhariarto, dan Editor Film Warkop DKI Reborn Jangkrik Boss, Wawan Idati Wibowo.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Pengembangan Sumber Daya Darmajaya, Murpihan Thaib, S.Sos., MM mengucapkan selamat kepada para peraih penghargaan dan mengapresiasi seluruh karya peserta FFIL 2017.

“Even nasional ini rutin digelar UKM DCFC Darmajaya sebagai wadah apresiasi atas karya film indie yang dihasilkan oleh sineas dari kalangan muda maupun pelajar se Indonesia dan Lampung khususnya. Mudah-mudahan kegiatan ini dapat memotivasi sineas menghasilkan film berkualitas, dan turut berkontribusi memajukan perfilman Indonesia sebagai tuan rumah di negeri sendiri,” harapnya.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *