Seminar Internasional IBI Darmajaya Tumbuhkan Technoentrepreneur di Lampung

Bandar Lampung – Kemajuan teknologi informasi memberikan banyak manfaat bagi masyarakat, termasuk dibidang entrepreneurship. Generasi muda saat ini dituntut untuk memiliki jiwa berwirausaha yang juga diimbangi dengan penerapan Ipteks. Hal  tersebut disampaikan oleh Direktur Jendral Aplikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia Ir. Bambang Heru Tjahjono, M.Sc, Ph.D pada International Conference on Information Technologi and Business (ICITB) di Hotel Novotel, kemarin (20/08).

“Seorang engineer diharapkan memiliki jiwa berwirausaha, begitupula seorang entrepreneur juga dituntut menguasai IT dalam mengembangkan bisnisnya. Semoga kedepannya dapat terlahir technoentrepreneur muda di Lampung yang mampu meningkatkan perekonomian bangsa, dan kesejahteraan di masyarakat,” ujar Bambang.

Seminar Internasional yang diselenggarakan Lembaga Pengembangan Pembelajaran, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP4M) Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya tersebut diikut 60 peserta yang berasal dari Negara Indonesia, Malaysia, Korea Selatan, Vietnam, dan Australia.

Terdapat 21 topik seminar bidang ekonomi dan bisnis, serta 15 topik seminar bidang teknologi informasi dibahas pada kegiatan ini. Selain Bambang Heru Tjahjono, pembicara utama lainnya yakni Kepala Publikasi dan Intelektual Property Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, Prof. Dr. Wasmen Manalu, Senior Lektor Curtin University, Western Australia Dr. King Sun Chan, dan Director International Mobility Department FPT Global Office Vietnam Mr. Cuong Hoang Van.

Rektor IBI Darmajaya Dr. Andi Desfiandi, S.E., M.A mengungkapkan seminar ini bertujuan untuk saling berbagi ilmu pengetahuan dibidang ekonomi dan bisnis berkaitan dengan teknologi informasi. Selain itu juga membentuk networking kerjasama pihak akademis, swasta bisnis, pemerintah dan investor dalam pengajaran, penelitian, pengabdian berkala internasional.

“Saya berharap kegiatan ini menjadi media transfer ilmu pengetahuan dalam bidang teknologi informasi ditingkat perguruan tinggi, kalangan bisnis, industri, dan pemerintah. Sehingga dapat memberi manfaat guna meningkatkan nilai tambah, dan kontribusi bagi pengembangan  Ipteks serta sebagai wadah promosi bagi industri unggulan nasional untuk meningkatkan daya saing ditingkat internasional,” harapnya.

Dengan adanya kerjasama yang berkesinambungan antara pemerintah, technopreneur, investor, serta pihak swasta dalam memanfaatkan peluang-peluang yang disediakan oleh kemajuan teknologi dapat menjadi salah satu strategi memenangkan persaingan global terutama menghadapi ASEAN Economic Community (AEC) pada tahun 2015.

“Sehingga di era globalisasi ini para technopreneur dapat bersaing secara kompetitif dengan negara-negara di Asia lainnya. Semoga seminar ini dapat memberikan rekomendasi menyangkut peran Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) dalam pengembangan technopreneurship,” pungkasnya.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *