Seminar Konvergensi PSAK ke IFRS Darmajaya Hadirkan Pembicara Unpad

Seminar Konvergensi PSAK ke IFRS Darmajaya Hadirkan Pembicara Unpad

DSC_0042 DSC_0030 DSC_0028
<
>

Bandar Lampung –Konvergensi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) ke IFRS (International Financial Reporting Standards) penting dilakukan agar Indonesia mendapatkan pengakuanmaksimal dari komunitas internasional yang sudah lama menganut standar ini.

Untuk itu, Program Studi Akuntansi Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya menggelar seminar overview PSAK konvergensi IFRS terbaru di Ruang Rapat Gedung Alfian Husin kampus setempat, kemarin (07/09).

Kegiatan ini diikuti 50 dosen dari perguruan tinggi swasta se Bandar Lampung. Menghadirkan Dosen Akuntansi Universitas Padjadjaran sekaligus AnggotaDewan Standar Akuntansi KeuanganIkatan Akuntan Indonesia(DSAK-IAI),Ersa Tri Wahyuni, PhD., CA., CPMA., CPSAK sebagai pembicara.

“IFRS adalah standar akuntansi internasional yang dibuat oleh International Accounting Standard Board (IASB) yang berkedudukan di London. IFRS dibuat dengan tujuan untuk memudahkan transaksi modal lintas negara,” ujar Ersa.

Diungkapnya, saat ini IFRS telah diadopsi oleh sekitar 142 negara di dunia. Level adopsi berbeda-beda, untuk Indonesia IFRS menjadi referensi utama dalam penyusunan PSAK.

“Manfaat IFRS diantaranya memberikan informasi yang berkualitas di pasar modal internasional, menghilangkan hambatan arus modal internasional dengan mengurangi perbedaan dalam ketentuan pelaporan keuangan, serta meningkatkan daya banding laporan keuangan dan kualitas pelaporan keuangan menuju best practise,” paparnya.

Selain itu, lanjut Ersa, IFRS dapat bermanfaat mengurangi biaya pelaporan keuangan bagi perusahaan multinasional dan biaya untuk analisis keuangan bagi para analis.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Riset Darmajaya, Dr. RZ. Abdul Aziz, ST., MT menuturkan konvergensi IFRS di Indonesia dilakukan karena kita tidak bisa menolak arus globalisasi.

Selain itu,lanjutnya, agar Indonesia dapat disetarakan dalam kegiatan perekonomian internasional, dan dalam pembuatan laporan keuangan yang dapat diakui secara internasional.

“Dapat dilihat dari semakin banyaknya investasi asing yang masuk ke Indonesia. Dimana sumber daya manusia (SDM) Indonesia harus siap bersaing dengan tenaga asing, khususnya akuntan luar negeri yang akan berdatangan sehubungan tingginya permintaan akuntan berstandar internasional. SupayaSDM kita tidak ketinggalan dalam bersaing, kita harus segera meningkatkan penguasaanIFRS,”tandasnya.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *