Setyo Purnomo Ciptakan Desain Prototype Mesin Cucian Mobil Otomatis

Bandar Lampung – Melimpahnya pengguna mobil berdampak pada kebutuhan tempat cucian mobil. Namun kebanyakan usaha tersebut, khususnya di Lampung masih menggunakan tenaga manual (tenaga manusia). Hal ini yang membuat Setyo Purnomo berinisiatif untuk merancang desain prototipe mesin cucian mobil otomatis.

Berbeda dengan mesin cucian mobil otomatis yang ada di pasaran, karya Mahasiswa Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya ini berbasis mikrokontroler atmega328 yang memiliki harga terjangkau, dan mudah digunakan. Selain itu, mesin ini juga dilengkapi kipas, sehingga mobil yang keluar sudah dalam keadaan kering. Penelitian ini dilakukan Setyo sebagai tugas akhirnya di jurusan teknik komputer IBI Darmajaya.

“Usaha cucian mobil, khususnya di wilayah Lampung masih banyak yang dilakukan secara manual dengan menggunakan tenaga manusia, karena itu saya berinsiatif menciptakan desain prototype mesin cucian mobil otomatis yang kedepannya mungkin bisa menjadi prospek usaha yang menjanjikan,” ujar Setyo.

Pria kelahiran 14 Juli 1993 ini menggunakan sensor ultrasonik ping, dan modul Arduino sebagai basis pada alat yang dirangkaiannya. Dijelaskannya, sensor ultrasonik berfungsi sebagai pembaca jarak dari mobil yang akan masuk ke dalam mesin. Sementara Arduino Uno merupakan kit elektronik yang berfungsi untuk mengendalikan penggerak alat pembersih (motor dc). Alat ini juga dilengkapi pompa untuk menyemprotkan air dan sabun serta kipas yang berfungsi untuk mengeringkan mobil.

“Mesin cucian mobil otomatis ini dirancang dengan memanfaatkan teknologi, sehingga lebih efiensi dalam membantu pekerjaan manusia. Selain tidak membutuhkan banyak tenaga manual, mesin ini juga bekerja dengan cepat serta dapat menghemat air, dan listrik. Semoga mesin rancangan saya ini dapat bermanfaat bagi masyarakat,” tutur anak pertama dari dua bersaudara ini.

Sementara itu, Rektor IBI Darmajaya Dr. Andi Desfiandi, SE., MA mengungkapkan penelitian menjadi satu bagian penting dalam dunia pendidikan dan menjadi salah satu implementasi dalam menjalankan tri darma perguruan tinggi. Tidak hanya dosen, mahasiswa IBI Darmajaya juga dituntut untuk aktif dan kreatif melakukan penelitian.

“Melalui penelitian, mudah-mudahan mahasiswa tergerak untuk memberikan sumbangsih dalam hal pemikiran, ide maupun karya yang dapat memberikan manfaat bagi orang lain. Karenanya kami berharap penelitian-penelitian tersebut dapat diaplikasikan di kehidupan sehari-hari, sehingga dampak atau manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.”harapnya.

Andi menambahkan, penelitian merupakan bukti penguasaan mahasiswa terhadap beragam kompetensi yang diberikan perguruan tinggi kepada mereka. Karenanya IBI Darmajaya senantiasa mendorong mahasiswa untuk kreatif dalam membuat karya ilmiah.

“Kami juga berharap adanya peran serta pemerintah, industri, dan masyarakat untuk bersama-sama dengan perguruan tinggi bergandeng tangan dalam peningkatan kuantitas dan kualitas penelitian yang bisa digunakan bagi seluruh stake holder demi kemajuan bangsa,” harapnya.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *